Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off ajang Konferensi Internasional atau International Conference di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) untuk mempromosikan potensi Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE) untuk mempercepat kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pascapandemi.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menjelaskan pihaknya telah menyiapkan strategi guna mendukung pengembangan 5 DSP di mana beberapa strategi yang diterapkan berdasarkan pada tiga pilar Kemenparekraf ke depan yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Dengan inovasi kita harus bisa menciptakan produk parekraf yang baru, selain itu kita harus bisa beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, merangkul dunia usaha, pemerintah daerah, institusi pendidikan, komunitas, dan media,” kata Rizki dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip Sabtu.
Baca juga: Pemprov Bali dan BI dorong asosiasi MICE bersatu bangkitkan pariwisata
Rizki menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan potensi di 5 DSP dan kolaborasi dinilainya menjadi hal yang sangat penting. Kick off International Conference di 5 DSP, kata dia, merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenparekraf dengan PT. Kompas Media Nusantara yang telah diluncurkan sejak 28 April 2021 melalui platform zoom dengan penandatanganan gentlemen agreement sebagai simbolis MoU kedua belah pihak.
Sementara itu, Direktur Wisata Pertemuan, Konvensi, Insentif, dan Pameran (MICE) Kemenparekraf/Baparekraf Masruroh menambahkan, kegiatan kali ini akan mengambil tema besar International Conference on Local Wonders, Economy, and People. Pihaknya juga akan melakukan inovasi pelaksanaan kegiatan MICE bertaraf internasional di venue yang dinilai unik di masing-masing DSP, melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol panduan CHSE MICE secara ketat pada saat pelaksanaan kegiatan.
“Saat ini pelaksanaan kegiatan MICE sudah lebih diharapkan dapat berlangsung secara luring ataupun hibrida sesuai dengan kondisi yang terjadi di destinasi tempat pelaksanaan kegiatan. Sesuai dengan harapan tersebut, penyelenggaraan International Conference di masing-masing DSP akan dijalankan dengan format hibrida yang juga akan diisi pameran UMKM unggulan dan perjalanan insentif bagi pemenang kompetisi blog yang diselenggarakan oleh Kompas. Pelaksanaannya juga akan menerapkan protokol panduan CHSE dalam kegiatan MICE secara ketat sehingga dapat menjamin pelaksanaan kegiatan yang aman dan nyaman,” katanya.
Baca juga: KAHMI dan BI Bali sepakat Pulau Dewata seriusi Wisata MICE
International Conference di 5 DSP akan diawali di Borobudur pada Juni 2021 yang mengambil tema besar heritage dan mengambil inspirasi dari relief Candi Borobudur. Selanjutnya, rangkaian International Conference di 5 Destinasi Super Prioritas akan dilaksanakan juga di Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika mulai dari Juli - November 2021 dengan mengangkat keunggulan potensi daya tarik di masing-masing destinasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani menjelaskan pihaknya telah menyiapkan strategi guna mendukung pengembangan 5 DSP di mana beberapa strategi yang diterapkan berdasarkan pada tiga pilar Kemenparekraf ke depan yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Dengan inovasi kita harus bisa menciptakan produk parekraf yang baru, selain itu kita harus bisa beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, merangkul dunia usaha, pemerintah daerah, institusi pendidikan, komunitas, dan media,” kata Rizki dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip Sabtu.
Baca juga: Pemprov Bali dan BI dorong asosiasi MICE bersatu bangkitkan pariwisata
Rizki menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan potensi di 5 DSP dan kolaborasi dinilainya menjadi hal yang sangat penting. Kick off International Conference di 5 DSP, kata dia, merupakan bentuk kolaborasi antara Kemenparekraf dengan PT. Kompas Media Nusantara yang telah diluncurkan sejak 28 April 2021 melalui platform zoom dengan penandatanganan gentlemen agreement sebagai simbolis MoU kedua belah pihak.
Sementara itu, Direktur Wisata Pertemuan, Konvensi, Insentif, dan Pameran (MICE) Kemenparekraf/Baparekraf Masruroh menambahkan, kegiatan kali ini akan mengambil tema besar International Conference on Local Wonders, Economy, and People. Pihaknya juga akan melakukan inovasi pelaksanaan kegiatan MICE bertaraf internasional di venue yang dinilai unik di masing-masing DSP, melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan protokol panduan CHSE MICE secara ketat pada saat pelaksanaan kegiatan.
“Saat ini pelaksanaan kegiatan MICE sudah lebih diharapkan dapat berlangsung secara luring ataupun hibrida sesuai dengan kondisi yang terjadi di destinasi tempat pelaksanaan kegiatan. Sesuai dengan harapan tersebut, penyelenggaraan International Conference di masing-masing DSP akan dijalankan dengan format hibrida yang juga akan diisi pameran UMKM unggulan dan perjalanan insentif bagi pemenang kompetisi blog yang diselenggarakan oleh Kompas. Pelaksanaannya juga akan menerapkan protokol panduan CHSE dalam kegiatan MICE secara ketat sehingga dapat menjamin pelaksanaan kegiatan yang aman dan nyaman,” katanya.
Baca juga: KAHMI dan BI Bali sepakat Pulau Dewata seriusi Wisata MICE
International Conference di 5 DSP akan diawali di Borobudur pada Juni 2021 yang mengambil tema besar heritage dan mengambil inspirasi dari relief Candi Borobudur. Selanjutnya, rangkaian International Conference di 5 Destinasi Super Prioritas akan dilaksanakan juga di Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika mulai dari Juli - November 2021 dengan mengangkat keunggulan potensi daya tarik di masing-masing destinasi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021