Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho berpandangan tren pemulihan ekonomi di Pulau Dewata pada triwulan I-2021 masih tetap berlanjut, meskipun berlangsung secara terbatas.

"Kontraksi pertumbuhan ekonomi melandai dari minus 12,21 persen (yoy) pada triwulan IV 2020 menjadi minus 9,85 persen (yoy) pada triwulan I 2021," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, kontraksi perekonomian merupakan pengaruh "based effect" karena pada bulan Januari dan Februari 2020 yang menjadi pembanding, kondisi pariwisata saat itu masih relatif normal.

Dari sisi pengeluaran, melandainya kontraksi terutama bersumber dari membaiknya kinerja investasi (konsumsi rumah tangga, serta ekspor dan impor.

Baca juga: BI: Permintaan uang tunai masyarakat Bali naik 48 persen

Sementara itu konsumsi pemerintah masih tertahan oleh kendala teknis, yakni penerapan sistem baru dalam pelaporan realisasi anggaran di daerah.

Dari 17 lapangan usaha, lanjut Trisno, dua diantaranya tercatat tumbuh positif, yakni Informasi dan Komunikasi (4,99 persen yoy) serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (0,31 persen yoy).

"Pertumbuhan positif sektor informasi dan komunikasi tidak terlepas dari perkembangan digitalisasi di masa pandemi. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kinerja jasa kesehatan juga tumbuh positif seiring dengan implementasi vaksinasi yang bahkan tertinggi di Indonesia," ucapnya.

Melandainya kontraksi pertumbuhan terutama terjadi pada sektor akomodasi, makan dan minum (akmamin) dan transportasi seiring meningkatnya kunjungan wisdom pada momen 'long weekend' (Imlek & Nyepi) serta berbagai kegiatan rakor nasional di Bali.

Kontraksi sektor konstruksi juga melandai seiring dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta yang sempat tertunda pada tahun sebelumnya.

"Jadi, implementasi vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional dan daerah mendorong momentum perbaikan ekonomi Bali di tahun 2021. Optimisme konsumen dan pelaku usaha seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi yang berjalan ontrack mendorong keberlanjutan perbaikan ekonomi di Provinsi Bali," ujar Trisno.

Pihaknya memprediksi pertumbuhan positif akan dimulai pada triwulan II 2021, sehingga secara keseluruhan tahun 2021 perekonomian diperkirakan tumbuh positif.

Baca juga: BI fasilitasi 250 UMKM di Bali ikuti program "on boarding"

"Optimisme terhadap pertumbuhan positif didukung oleh perkiraan tercapainya target vaksinasi yang disertai dengan menurunnya kasus COVID-19, sehingga mengembalikan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk aktivitas konsumsi, investasi, kinerja fiskal ekspor dan impor," ucapnya.

Sementara itu, kata Trisno, terkendalinya penanganan COVID-19, menumbuhkan rasa percaya diri bagi wisatawan serta memungkinkan diselenggarakannya strategi wisata Travel Corridor Arrangement (TCA) dan MICE di Bali

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021