Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali berkerja sama dengan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi memfasilitasi 250 UMKM di Pulau Dewata mengikuti program "On-Boarding UMKM Bali Batch II".
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama di bulan Februari, dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara Pembukaan Roadshow On-Boarding UMKM Bali Batch II secara virtual, di Denpasar, Senin.
Program on-boarding UMKM Bali kali ini yang berlangsung dari 26-30 April 2021 juga mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, IdeA, 10 penyedia platform marketplace dan 5 PJSP (penyelenggara jasa sistem pembayaran).
Sebanyak 10 marketplace yang terlibat akan memberikan pelatihan-pelatihan secara intensif kepada UMKM dalam mendigitalisasikan pemasaran dan penjualan. Selain itu, melengkapi pengetahuan era digital bagi UMKM, 5 PJSP juga akan membekali UMKM dalam mendigitalisasikan pembayaran.
Baca juga: BI: Di Tabanan, Empat pasar terapkan e-retribusi berbasis QRIS
"UMKM Bali perlu memanfaatkan pemasaran dan penjualan secara digital melalui marketplace. Hal ini mengingat produk Bali diminati oleh berbagai masyarakat," ujar Trisno.
Dengan memanfaatkan marketplace, ucap dia, UMKM Bali dapat menjangkau pasar se-Indonesia dan diharapkan dapat bertahan di masa pandemi saat ini.
Trisno menambahkan, berdasarkan Digital Competitiveness Index, Bali berada di posisi 4 se-Indonesia, hal tersebut menunjukan bahwa Bali siap menyongsong era digital sejalan dengan perkembangan infrastruktur yang ada. "Oleh karena itu, UMKM di Bali harus bisa memanfaatkan infrastruktur yang ada dalam mendigitalisasi usahanya," katanya.
Menyadari besarnya manfaat kegiatan tersebut, Bank Indonesia mengajak seluruh instansi untuk mereplikasi kegiatan tersebut guna menjaring lebih banyak pelaku UMKM sebagaimana komitmen bersama meng-on-boarding-kan 9.000 UMKM se Bali atau 1.000 UMKM per kabupaten/kota.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sartin mengapresiasi Bank Indonesia yang menginisiasi kegiatan tersebut.
"Kami berharap kegiatan ini memberikan sumbangsih yang optimal dalam mencapai target Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Bali," ucapnya.
Kepada peserta UMKM, Sartin berharap melalui pelatihan ini UMKM Bali dapat berkembang secara sehat memanfaatkan kemajuan teknologi di era digital.
Selain pemasaran dan penjualan secara digital, melalui roadshow on-boarding UMKM tersebut, Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi pembayaran UMKM dengan penerapan metode pembayaran QRIS dengan semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung).
Baca juga: BI: Di Bali, Uang beredar turun 55 persen pada triwulan I 2021
Bank Indonesia mencatat sampai dengan April 2021, QRIS telah diadopsi oleh sekitar 206.000 merchant di Bali dan Bank Indonesia berkomitmen terus mendorong adopsi penggunaan QRIS sampai dengan 300.000 merchant di tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama di bulan Februari, dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara Pembukaan Roadshow On-Boarding UMKM Bali Batch II secara virtual, di Denpasar, Senin.
Program on-boarding UMKM Bali kali ini yang berlangsung dari 26-30 April 2021 juga mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, IdeA, 10 penyedia platform marketplace dan 5 PJSP (penyelenggara jasa sistem pembayaran).
Sebanyak 10 marketplace yang terlibat akan memberikan pelatihan-pelatihan secara intensif kepada UMKM dalam mendigitalisasikan pemasaran dan penjualan. Selain itu, melengkapi pengetahuan era digital bagi UMKM, 5 PJSP juga akan membekali UMKM dalam mendigitalisasikan pembayaran.
Baca juga: BI: Di Tabanan, Empat pasar terapkan e-retribusi berbasis QRIS
"UMKM Bali perlu memanfaatkan pemasaran dan penjualan secara digital melalui marketplace. Hal ini mengingat produk Bali diminati oleh berbagai masyarakat," ujar Trisno.
Dengan memanfaatkan marketplace, ucap dia, UMKM Bali dapat menjangkau pasar se-Indonesia dan diharapkan dapat bertahan di masa pandemi saat ini.
Trisno menambahkan, berdasarkan Digital Competitiveness Index, Bali berada di posisi 4 se-Indonesia, hal tersebut menunjukan bahwa Bali siap menyongsong era digital sejalan dengan perkembangan infrastruktur yang ada. "Oleh karena itu, UMKM di Bali harus bisa memanfaatkan infrastruktur yang ada dalam mendigitalisasi usahanya," katanya.
Menyadari besarnya manfaat kegiatan tersebut, Bank Indonesia mengajak seluruh instansi untuk mereplikasi kegiatan tersebut guna menjaring lebih banyak pelaku UMKM sebagaimana komitmen bersama meng-on-boarding-kan 9.000 UMKM se Bali atau 1.000 UMKM per kabupaten/kota.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sartin mengapresiasi Bank Indonesia yang menginisiasi kegiatan tersebut.
"Kami berharap kegiatan ini memberikan sumbangsih yang optimal dalam mencapai target Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Bali," ucapnya.
Kepada peserta UMKM, Sartin berharap melalui pelatihan ini UMKM Bali dapat berkembang secara sehat memanfaatkan kemajuan teknologi di era digital.
Selain pemasaran dan penjualan secara digital, melalui roadshow on-boarding UMKM tersebut, Bank Indonesia akan terus mendorong digitalisasi pembayaran UMKM dengan penerapan metode pembayaran QRIS dengan semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung).
Baca juga: BI: Di Bali, Uang beredar turun 55 persen pada triwulan I 2021
Bank Indonesia mencatat sampai dengan April 2021, QRIS telah diadopsi oleh sekitar 206.000 merchant di Bali dan Bank Indonesia berkomitmen terus mendorong adopsi penggunaan QRIS sampai dengan 300.000 merchant di tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021