Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa) bersama dengan DPD KSPSI Provinsi Bali memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional dengan menggelar diskusi bersama yang bertema tema "Recover Together".

Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Banuspa Toto Suharto dalam diskusi yang digelar pada Sabtu (1/5) lalu berharap diskusi tersebut dapat memberi manfaat bagi anggota KSPSI Bali, apalagi tema "Recover Together" sangat relevan dengan semangat para pekerja yang bertahan di tengah pandemi COVID-19.

"Artinya ayo bangkit sama-sama. Kita siapkan sama-sama. BPJAMSOSTEK selaku mitra dari KSPSI, dan ini kemitraan strategi bagi kami. Karena sebagian besar peserta kami adalah serikat pekerja yaitu pekerja yang menerima upah di perusahaan-perusahan," ucapnya.

Toto pun mengaku prihatin dengan nasib pekerja di Bali yang sangat terkena dampak pandemi COVID-19.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa edukasi pekerja pariwisata terkait jaminan tenaga kerja

Sementara itu, Ketua DPD KSPSI Provinsi Bali I Wayan Madra menyampaikan melalui diskusi itu pihaknya ingin mengetahui secara mendalam tentang seluruh hak pekerja yang terangkum dalam Undang-Undang Cipta Kerja. 

"Barangkali dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja, mereka merasa ada yang kurang. Melalui acara inilah kami diskusikan," katanya dalam kegiatan yang bertempat di Sekretariat KSPSI Bali tersebut. 

Diskusi tersebut  juga membahas upaya pekerja bangkit di tengah pandemi COVID-19. "Mengingat pariwisata akan dibuka Juli 2021, kalau kita tidak siap-siap untuk itu, tentu tidak akan bisa. Dan kita sebagai pekerja yang di Bali tetap semangat untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.

18 Ribu paket bahan pokok untuk pekerja

BPJAMSOSTEK bersama Menteri Ketenagakerjaan dan beberapa instansi pemerintahan lainnya seperti Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan pemerintah juga melakukan penyerahan bantuan sebanyak 18.798 paket bahan pokok dalam memperingati May Day.

Paket bahan secara simbolis diserahkan kepada perwakilan pekerja dan Serikat Pekerja dan Buruh di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu (1/5).

Pemberian bantuan inipun dilakukan di 34 provinsi dan 415 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. 

Baca juga: BPJAMSOSTEK: April, prajuru desa adat di Bali sudah dilindungi jamsostek

Dalam keterangan persnya, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mengatakan pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati BPJAMSOSTEK kepada sesama pekerja imbas dari pandemi COVID-19 sekaligus perjuangan para relawan dalam bekerja memerangi pandemi COVID-19 ini. 

Selain itu dengan bantuan sembako yang diberikan diharapkan mampu mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima. 

Anggoro pun berpesan kepada Serikat Pekerja dan Serikat Buruh yang hadir untuk turut mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) karena akan membantu para pekerja yang mengalami PHK karena perusahaan mereka terdampak pandemi COVID-19 ini. 

Dia menambahkan, sejatinya 1 Mei ini menjadi momen untuk mengingatkan kita akan hak hak dasar para pekerja yang tidak boleh dilupakan oleh pemerintah dan pemberi kerja. 

"Sesuai tema yang kami usung, peringatan May Day ini kami gunakan sebagai momentum peningkatan layanan dan manfaat kepada pekerja Indonesia melalui perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan serta peningkatan layanan agar lebih cepat, mudah, dan akurat bagi pekerja," ujarnya. 

Menurut Anggoro, di masa masa krisis seperti saat ini, perlindungan dasar bagi pekerja memiliki urgensi yang tinggi seiring dengan peningkatan risiko kerja yang rentan dialami oleh seluruh pekerja.

"Tidak ada capaian yang lebih tinggi bagi kami selain memberikan rasa aman dan kepuasan bagi pekerja peserta BPJAMSOSTEK,” ucap Anggoro. 

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengapresiasi seluruh stakeholder ketenagakerjaan khususnya BPJAMSOSTEK dalam mendukung kegiatan ini. 

"BPJAMSOSTEK hadir sebagai rumah bagi perlindungan pekerja Indonesia yang ada pada saat senang dan susah. Kehadiran Dirut tentunya tidak hanya pada momentum ini tapi juga di kesempatan lain untuk lebih dekat dengan pekerja dan pengusaha," ujar Ida. 

Dia mengatakan saat ini kondisi perekonomian sedang masa recovery dan tanda-tanda penguatan ini semakin kuat. Ida menambahkan pemerintah bersama-sama dengan pengusaha dan pekerja harus bahu membahu dalam menghadapi tantangan ini hingga akhirnya nanti perekonomian pulih dan Indonesia keluar dari masa sulit, sesuai dengan tema yang diusung Pemerintah dalam May Day kali ini, Recover Together. 

Ida mengingatkan bahwa peringatan May Day ini bukan hanya milik buruh, tapi juga punya arti penting bagi pengusaha dan juga pemerintah. "kita semua punya cita-cita yang sama agar semua buruh sejahtera, bagaimanapun caranya," tegas Ida. 

Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa edukasi pekerja pariwisata terkait jaminan tenaga kerja

Tidak ketinggalan pada momen May Day ini, BPJAMSOSTEK juga memberikan bantuan Paket Ramadan kepada 1.600 tenaga kesehatan. Bantuan diharapkan dapat menjadi dukungan moral sekaligus meringankan beban mereka dalam melakukan tanggung jawab mereka sehari-hari. 

BPJAMSOSTEK juga memberikan perlindungan jaminan sosial secara cuma-cuma kepada para nakes, termasuk relawan yang tengah berjuang melawan COVID-19 ini. Dana untuk perlindungan jaminan sosial kepada 2.404 relawan ini bersumber dari donasi karyawan BPJAMSOSTEK sebagai bentuk solidaritas sesama pekerja. 
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021