Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Bali, mengadakan wisuda ke-3 untuk 68 mahasiswa secara layanan tanpa turun kendaraan (lantatur) atau "drive thru" di kampus setempat di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu.

Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag, M.A mengatakan wisuda tahun 2021 ini memang berbeda dibandingkan dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, karena terlaksana di tengah pandemi, namun regulasi pendidikan menuntut agar mahasiswa harus diwisuda.

“Akhirnya, wisuda drive thru menjembatani agar mereka yang ingin wisudanya disematkan langsung, tetapi tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” ujar Suwindia.

Baca juga: Rektor minta lulusan Undiksha bisa "agile"

Dari 68 orang yang diwisuda tahun ini, Suwindia merinci dari lulusan Jurusan Dharma Acarya 41 orang, Pascasarjana 20 orang, Jurusan Dharma Duta 5 orang dan Jurusan Brahmawidya 2 orang. Suwindia optimis puluhan lulusan tersebut siap bersaing di dunia kerja.

“Sudah menjadi tanggung jawab kami dalam penyiapan sumber daya manusia Hindu yang berkualitas, berintegritas, unggul dan bermartabat memiliki kompetensi personal dan sosial sehingga siap bersaing, mampu berkolaborasi cross boundaries dengan alumni manapun dalam membangun bangsa dan negara,” katanya.

Wisudawan-wisudawati ini sangat antusias mengikuti momentum kelulusan setelah mengenyam pendidikan selama empat (4) tahun di STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti menggunakan masker dan face shield, setiap wisudawan secara bergiliran menghadap Ketua STAHN Mpu Kuturan dengan mengendarai sepeda motor.

Setelah tali toga dipidahkan oleh Ketua, para wisudawan kemudian menerima ijazah secara simbolis. Mereka mencakupkan tangan dengan sikap Anjali sebagai salam hormat. Dengan sigap para wisudawan langsung bergeser dengan menaiki sepeda motor.

Baca juga: 1.584 mahasiswa Undiksha-Buleleng ikuti wisuda secara luring dan daring

Suwindia menyebut saat ini STAHN Mpu kuturan Singaraja memiliki 85 dosen muda yang berkualifikasi magister S2. Pihaknya yakin, dengan SDM muda yang dimiliki kualitas lulusan yang dihasilkan akan kian meningkat.

“Selain SDM, kami juga sedang membidik peningkatan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut di tahun 2023. Saat ini proses akreditasi prodi-prodi sedang digenjot, setelah itu dilanjutkan dengan akreditasi institusi,” ujarnya.

Sementara itu Dirjen Bimas Hindu Dr. Tri Handoko Seto yang hadir dalam acara wisuda mengatakan keberadaan STAHN Mpu Kuturan Singaraja tergolong memiliki posisi yang cukup strategis. Selain dekat dengan Jawa Timur yang memiliki budaya yang mirip dengan Bali, sehingga potensinya sangat bagus.

“Sebagai perguruan tinggi Hindu STAHN ini sangat luar biasa. Kelincahan kerativitas juga bisa terus ditingkatkan demi memudahkan menciptakan SDM yang memiliki kepercayaan tinggi dari SDM-nya,” ujar Tri Handoko.

Pihaknya berpesan kepada para mahasiswa yang diwisuda agar membaca peluang revolusi industri 4.0 agar semakin mudah untuk berkarir. Sebab, tantangan di era digital semakin kompleks. Sehingga menjadikan perkembangan IT sebagai kendaraan untuk bersaing.

“Saya yakin, para lulusan akan siap bersaing dalam dunia kerja. Karena selama 4 tahun ditempa sudah pasti banyak hal yang didapatkan. Jangan lupa tetap jaga nama baik almamater STAHN Mpu Kuturan Singaraja,” katanya.

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021