Denpasar (Antara Bali) - Novel "Chronicles of the Fallen: Rebellion," saat ini sudah tersebar di 28 negara di dunia yang ditulis oleh Aya Lancaster (23) asal Jakarta.
"Novel tersebut saya tulis dalam bahasa Inggris. Syukur karya saya banyak mendapat apresiasi dari para pembaca di dunia," kata Aya di Denpasar, Bali, Sabtu.
Di sela-sela berpartisipasi dalam ajang "Bali Emerging Writers Festival" itu, ia mengatakan, novel dengan tebal 665 halaman tersebut berisikan tentang tema besar yaitu "kekuasaan Tuhan yang tak bisa dipatahkan," menjadi salah satu novel terlaris di negara Eropa dan Amerika.
Bahkan, kata dia, untuk di Asia hanya bisa didapat di Singapura dan Kinokuya, Jepang. "Data ini saya peroleh sekitar dua bulan yang lalu, kemungkinan besar sampai saat ini sudah ada di beberapa negara lain. Selain dari 28 negara tersebut," ujar Aya.
Dikatakan, novel tersebut berisikan berbagai cerita fantasi dengan jenis cerita, seperti supranatural, thriller, suspense dan sebagainya.
Ia mengaku, novel yang ditulisnya tersebut tidak terkenal di Tanah Air. Bukan hanya itu, para perusahaan penerbit di Indonesia sendiri tidak tertarik tertarik penerbitan novel yang digemari oleh banyak pembaca asingtersebut.
"Pernah ada permintaan agar buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun permintaan tersebut tidak saya izinkan karena saya belum merasa perlu kalau novel tersebut layak untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia," ujarnya.
Novel yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan penerbitan asal Inggris AuthorHaouse, saat ini menjadi sangat digemari oleh banyak negara di dunia. Novel tersebut telah mulai ditulis sekitar tiga tahun yang lalu dan berhasil diselesaikan tahun 2011.
Menurut anak bungsu dari tiga bersaudara ini, hasil royalti penjualan novel tersebut akan disumbangkan untuk kepentingan lingkungan hidup, kesehatan dan pendidikan melalui "Aya Lancaster Foundation".
"Saya tidak mau menikmati royalti sendirian, saya ingin berbagi dengan dunia pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Sekecil apa pun kita membagi akan sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan," ujarnya.
Saat ini Aya sedang merintis dan memotivasi gerakan "gemar baca Indonesia". Pada September 2012, Aya sudah mendapatkan undangan dari American Association of Retired Person di Orleans, Amerika Serikat untuk melakukan "book signing" perdana hasil karyanya.
Begitu juga pada bulan Oktober mendatang akan diluncurkan di Ubud pada "Writers and Readers Festival Bali".(I020/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Novel tersebut saya tulis dalam bahasa Inggris. Syukur karya saya banyak mendapat apresiasi dari para pembaca di dunia," kata Aya di Denpasar, Bali, Sabtu.
Di sela-sela berpartisipasi dalam ajang "Bali Emerging Writers Festival" itu, ia mengatakan, novel dengan tebal 665 halaman tersebut berisikan tentang tema besar yaitu "kekuasaan Tuhan yang tak bisa dipatahkan," menjadi salah satu novel terlaris di negara Eropa dan Amerika.
Bahkan, kata dia, untuk di Asia hanya bisa didapat di Singapura dan Kinokuya, Jepang. "Data ini saya peroleh sekitar dua bulan yang lalu, kemungkinan besar sampai saat ini sudah ada di beberapa negara lain. Selain dari 28 negara tersebut," ujar Aya.
Dikatakan, novel tersebut berisikan berbagai cerita fantasi dengan jenis cerita, seperti supranatural, thriller, suspense dan sebagainya.
Ia mengaku, novel yang ditulisnya tersebut tidak terkenal di Tanah Air. Bukan hanya itu, para perusahaan penerbit di Indonesia sendiri tidak tertarik tertarik penerbitan novel yang digemari oleh banyak pembaca asingtersebut.
"Pernah ada permintaan agar buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun permintaan tersebut tidak saya izinkan karena saya belum merasa perlu kalau novel tersebut layak untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia," ujarnya.
Novel yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan penerbitan asal Inggris AuthorHaouse, saat ini menjadi sangat digemari oleh banyak negara di dunia. Novel tersebut telah mulai ditulis sekitar tiga tahun yang lalu dan berhasil diselesaikan tahun 2011.
Menurut anak bungsu dari tiga bersaudara ini, hasil royalti penjualan novel tersebut akan disumbangkan untuk kepentingan lingkungan hidup, kesehatan dan pendidikan melalui "Aya Lancaster Foundation".
"Saya tidak mau menikmati royalti sendirian, saya ingin berbagi dengan dunia pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Sekecil apa pun kita membagi akan sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan," ujarnya.
Saat ini Aya sedang merintis dan memotivasi gerakan "gemar baca Indonesia". Pada September 2012, Aya sudah mendapatkan undangan dari American Association of Retired Person di Orleans, Amerika Serikat untuk melakukan "book signing" perdana hasil karyanya.
Begitu juga pada bulan Oktober mendatang akan diluncurkan di Ubud pada "Writers and Readers Festival Bali".(I020/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012