Sumut (Antara Bali) - Berdasarkan latar belakang sejarah dan legenda, kawasan "Dolok Tolong" di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara, dinilai cocok untuk dijadikan pusat kepariwisataan setempat.
"Jika ditinjau dari berbagai aspek, potensi besar yang dimiliki dolok (bukit) itu merupakan alasan cukup tepat, apalagi dikaitkan dengan pendekatan aksesbilitas budaya maupun sebagai wisata pendidikan dan wisata alam," ujar Ketua Forum Peduli Pembangunan Kecamatan Tampahan, Sahala Simanjuntak di Balige, Sabtu.
Dikatakannya, salah satu faktor penyebab terhambatnya proses pembangunan kepariwisataan di daerah berpenduduk 217 ribu jiwa itu, karena tidak terpenuhinya data akurat yang terinci secara fisik dan nonfisik, untuk disuguhkan kepada investor, yang bisa mereka olah menjadi suatu sistem investasi bernilai jula tinggi.
Restra Dinas Pariwisata Tobasa dari 2011-2015, menurut Sahala, sama sekali tidak memperlihatkan standard pembangunan kepariwisataan yang mengacu kepada iklim investasi.
Seharusnya, kata dia, program pembangunan pariwisata di Tobasa perlu mengacu kepada hal-hal yang bersifat inovatif.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Jika ditinjau dari berbagai aspek, potensi besar yang dimiliki dolok (bukit) itu merupakan alasan cukup tepat, apalagi dikaitkan dengan pendekatan aksesbilitas budaya maupun sebagai wisata pendidikan dan wisata alam," ujar Ketua Forum Peduli Pembangunan Kecamatan Tampahan, Sahala Simanjuntak di Balige, Sabtu.
Dikatakannya, salah satu faktor penyebab terhambatnya proses pembangunan kepariwisataan di daerah berpenduduk 217 ribu jiwa itu, karena tidak terpenuhinya data akurat yang terinci secara fisik dan nonfisik, untuk disuguhkan kepada investor, yang bisa mereka olah menjadi suatu sistem investasi bernilai jula tinggi.
Restra Dinas Pariwisata Tobasa dari 2011-2015, menurut Sahala, sama sekali tidak memperlihatkan standard pembangunan kepariwisataan yang mengacu kepada iklim investasi.
Seharusnya, kata dia, program pembangunan pariwisata di Tobasa perlu mengacu kepada hal-hal yang bersifat inovatif.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012