Pemkab Tabanan mengadakan rapat koordinasi (rakor) tentang penanganan COVID-19, terutama evaluasi penerapan PPKM mikro dan pemulihan pariwisata, yang dipimpin oleh Plh Bupati Tabanan I Gede Susila di Ruang Rapat lantai II, Kantor Bupati Tabanan, Senin.
"Secara umum telah dilaporkan bahwa perkembangan COVID-19 dalam PPKM skala mikro di Bali belum terlalu signifikan mengalami penurunan," kata Plh Bupati Tabanan I Gede Susila.
Baca juga: Selasa, Tabanan mulai terapkan PPKM Mikro
Dalam penerapan PPKM dan PPKM mikro serta PPKM mikro tahap kedua, ia menambahkan perlu adanya evaluasi untuk memaksimalkan tugas-tugas dan fungsi dari seluruh pihak terkait.
"Evaluasi itu penting guna melakukan langkah-langkah dan upaya antisipatif yang lebih baik lagi, sehingga PPKM mikro tahap kedua akan benar-benar menurunkan perkembangan COVID-19 dan memulihkan pariwisata," katanya.
Sementara itu, Kadiskes Tabanan I Nyoman Suratmika mengatakan Tabanan masih berstatus zona merah COVID-19. Dari bulan Januari 2021 mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan memasuki bulan Februari 2021 mulai ada penurunan dengan penerapan PPKM mikro.
"Di bulan Februari ini, pernah ada sembilan kasus dalam satu hari, namun paling tinggi pada tanggal 14 Februari, yakni 38 kasus. Untuk bulan Januari sampai pernah 60 sampai 70 kasus dalam satu hari," ujarnya.
Baca juga: TNI-Polri Tabanan adakan rapid test antigen di Pasar Pesiapan (video)
Sebaran kasus di Tabanan yang dirinci per kecamatan paling tinggi masih di Kerambitan, kemudian Kediri dan Tabanan. "Secara keseluruhan, tingkat kesembuhan di Tabanan rata-rata 93 persen, angka kematian 3 persen dan angka yang sedang dirawat 4 persen," katanya.
Menanggapi perkembangan yang cukup bagus tersebut, I Gede Susila meyakini seluruh jajaran di Pemkab Tabanan bersama jajaran Forkopimda menjalankan fungsi pokok dan bergerak terus tanpa henti untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh jajaran terkait agar menjalankan tugas dengan baik, meningkatkan semangat gotong-royong dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi, apalagi PPKM Mikro tahap kedua sudah dimulai tanggal 23 Februari 2021.
"Mudah-mudahan satu minggu kedepan ini sudah selesai. Kita berharap vaksin akan segera dilaksanakan, kemudian COVID-19 segera mulai turun hingga zona hijau," kata Susila.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Secara umum telah dilaporkan bahwa perkembangan COVID-19 dalam PPKM skala mikro di Bali belum terlalu signifikan mengalami penurunan," kata Plh Bupati Tabanan I Gede Susila.
Baca juga: Selasa, Tabanan mulai terapkan PPKM Mikro
Dalam penerapan PPKM dan PPKM mikro serta PPKM mikro tahap kedua, ia menambahkan perlu adanya evaluasi untuk memaksimalkan tugas-tugas dan fungsi dari seluruh pihak terkait.
"Evaluasi itu penting guna melakukan langkah-langkah dan upaya antisipatif yang lebih baik lagi, sehingga PPKM mikro tahap kedua akan benar-benar menurunkan perkembangan COVID-19 dan memulihkan pariwisata," katanya.
Sementara itu, Kadiskes Tabanan I Nyoman Suratmika mengatakan Tabanan masih berstatus zona merah COVID-19. Dari bulan Januari 2021 mengalami peningkatan yang signifikan, sedangkan memasuki bulan Februari 2021 mulai ada penurunan dengan penerapan PPKM mikro.
"Di bulan Februari ini, pernah ada sembilan kasus dalam satu hari, namun paling tinggi pada tanggal 14 Februari, yakni 38 kasus. Untuk bulan Januari sampai pernah 60 sampai 70 kasus dalam satu hari," ujarnya.
Baca juga: TNI-Polri Tabanan adakan rapid test antigen di Pasar Pesiapan (video)
Sebaran kasus di Tabanan yang dirinci per kecamatan paling tinggi masih di Kerambitan, kemudian Kediri dan Tabanan. "Secara keseluruhan, tingkat kesembuhan di Tabanan rata-rata 93 persen, angka kematian 3 persen dan angka yang sedang dirawat 4 persen," katanya.
Menanggapi perkembangan yang cukup bagus tersebut, I Gede Susila meyakini seluruh jajaran di Pemkab Tabanan bersama jajaran Forkopimda menjalankan fungsi pokok dan bergerak terus tanpa henti untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh jajaran terkait agar menjalankan tugas dengan baik, meningkatkan semangat gotong-royong dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi, apalagi PPKM Mikro tahap kedua sudah dimulai tanggal 23 Februari 2021.
"Mudah-mudahan satu minggu kedepan ini sudah selesai. Kita berharap vaksin akan segera dilaksanakan, kemudian COVID-19 segera mulai turun hingga zona hijau," kata Susila.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021