Denpasar (Antara Bali) - Tari baris ketekok jago diwarisi masyarakat Banjar Jambe, Desa Kerobokan, Kabupaten Badung, Bali, secara turun temurun yang tetap eksis hingga sekarang khusus untuk kegiatan ritual dalam lingkungan masyarakat sekitarnya.

"Pementasan tari yang unik dan khas itu hanya khusus untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya di lingkungan banjar Jambe, Kerobokan, Badung," kata Si Ayu Raka Eka Puri Lestari, mahasiswa jurusan seni tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (FSP ISI) Denpasar, Rabu.

Ia melakukan penelitian dan pengkajian terhadap tari baris ketekok jago tersebut sebagai persyaratan mengikuti ujian akhir dalam menyandang gelar sarjana (S-1) di lembaga pendidikan tinggi seni tersebut.

Tari yang hingga kini sangat disakralkan masyarakat pendukung asal mulanya dari Pura Batur Kerobokan, yang kemudian dikembangkan masyarakat sekitarnya sebagai kelengkapan ritual.

Pementasan tari itu hanya pada hari-hari tertentu saat masyarakat melaksanakan upacara ritual yang disebut Pitra Yadnya dan Manusia Yadnya seperti ngaben dalam skala besar.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012