Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak jajaran Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk memperkuat perencanaan desain interior berbasis budaya Bali.
"ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi negeri di bidang seni, tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pelestarian seni dan budaya Bali, termasuk dalam bidang seni desain interior," kata Wagub Bali saat membuka "Doorstop Pameran Desain Interior Spesial Topik" di Kuta Utara, Badung, Sabtu.
Menurut dia, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar juga memiliki peran yang strategis mengawal budaya lokal Bali dalam perencanaan desain interior, sehingga memiliki kekhasan sendiri dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Pemerintah, lanjut dia, telah mengatur tentang konsep bangunan Bali seperti tertuang dalam Perda Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung yang mewajibkan desain bangunan mentaati prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali.
"Melalui regulasi tersebut dengan sendirinya akan berdampak pula pada desain interior yang digunakan," ujar Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: Gubernur Koster minta masyarakat pakai endek Bali setiap Selasa
Guru Besar ISI Denpasar inipun mengapresiasi pameran ini yang bukan hanya sebatas memenuhi mata kuliah untuk mahasiswa saja. Akan tetapi merupakan langkah nyata kegelisahan mahasiswa dalam menyikapi tantangan global yang berpengaruh pada perkembangan desain interior berlandaskan budaya Bali.
Cok Ace berharap melalui acara ini bisa meningkatkan kecintaan generasi muda sebagai pengemban warisan budaya Bali, sehingga warisan-warisan seperti ini bisa terus dilestarikan bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang.
Sementara itu Ketua Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI I Kadek Dwi Noorwatha menyatakan bahwa acara pameran ini dipandang perlu dilaksanakan sebagai sarana informasi tentang perkembangan program studi Desain Interior ISI Denpasar.
"Kami ingin masyarakat mengetahui tentang keberadaan prodi ini, serta menginformasikan tentang karya-karya mahasiswa di bidang desain interior," ujarnya.
Sesuai visi misi ISI Denpasar, pihaknya juga selalu menanamkan budaya Bali pada setiap sentuhan karya mahasiswa dan selalu mengarahkan mahasiswa bagaimana mengembangkan kebudayaan tersebut dalam karya desain interior.
Baca juga: Enam pura di Kabupaten Tabanan ditetapkan jadi Cagar Budaya
Ketua Panitia pameran Wedananda Maran Putra mengatakan pameran yang bertajuk UTTARAASA atau berarti tujuan atau cita-cita yang lebih baik, berlangsung selama dua hari yakni tanggal 13-14 Pebruari 2021.
"Pameran dan talk show yang dilaksanakan akan terus mematuhi protokol kesehatan COVID-19," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi negeri di bidang seni, tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pelestarian seni dan budaya Bali, termasuk dalam bidang seni desain interior," kata Wagub Bali saat membuka "Doorstop Pameran Desain Interior Spesial Topik" di Kuta Utara, Badung, Sabtu.
Menurut dia, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar juga memiliki peran yang strategis mengawal budaya lokal Bali dalam perencanaan desain interior, sehingga memiliki kekhasan sendiri dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Pemerintah, lanjut dia, telah mengatur tentang konsep bangunan Bali seperti tertuang dalam Perda Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung yang mewajibkan desain bangunan mentaati prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali.
"Melalui regulasi tersebut dengan sendirinya akan berdampak pula pada desain interior yang digunakan," ujar Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: Gubernur Koster minta masyarakat pakai endek Bali setiap Selasa
Guru Besar ISI Denpasar inipun mengapresiasi pameran ini yang bukan hanya sebatas memenuhi mata kuliah untuk mahasiswa saja. Akan tetapi merupakan langkah nyata kegelisahan mahasiswa dalam menyikapi tantangan global yang berpengaruh pada perkembangan desain interior berlandaskan budaya Bali.
Cok Ace berharap melalui acara ini bisa meningkatkan kecintaan generasi muda sebagai pengemban warisan budaya Bali, sehingga warisan-warisan seperti ini bisa terus dilestarikan bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang.
Sementara itu Ketua Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI I Kadek Dwi Noorwatha menyatakan bahwa acara pameran ini dipandang perlu dilaksanakan sebagai sarana informasi tentang perkembangan program studi Desain Interior ISI Denpasar.
"Kami ingin masyarakat mengetahui tentang keberadaan prodi ini, serta menginformasikan tentang karya-karya mahasiswa di bidang desain interior," ujarnya.
Sesuai visi misi ISI Denpasar, pihaknya juga selalu menanamkan budaya Bali pada setiap sentuhan karya mahasiswa dan selalu mengarahkan mahasiswa bagaimana mengembangkan kebudayaan tersebut dalam karya desain interior.
Baca juga: Enam pura di Kabupaten Tabanan ditetapkan jadi Cagar Budaya
Ketua Panitia pameran Wedananda Maran Putra mengatakan pameran yang bertajuk UTTARAASA atau berarti tujuan atau cita-cita yang lebih baik, berlangsung selama dua hari yakni tanggal 13-14 Pebruari 2021.
"Pameran dan talk show yang dilaksanakan akan terus mematuhi protokol kesehatan COVID-19," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021