Rombongan Komisi II DPRD Kota Denpasar, Bali melakukan peninjauan ke instalasi pengolahan air (IPA) Belusung Perumda Tirta Sewakadarma karena akhir ini terjadi gangguan pasokan air minum ke masyarakat pelanggan akibat bahan baku keruh.
Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Suadi Putra bersama rombongan di Denpasar, Rabu, mengatakan belakangan ini memang masyarakat mengeluhkan distribusi air bersih mengalami gangguan sehingga anggota dewan melakukan pemantauan langsung ke IPA Belusung.
"Sejak terjadi hujan deras disertai angin kencang di wilayah Bali, maka sumber bahan baku air bersih di Sungai Ayung mengalami banjir lumpur dari hulu. Sehingga mesin IPA tak mampu bekerja dengan sempurna. Akibatnya pasokan air ke pelanggan pun terganggu," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara juga bersama Komisi II DPRD Kota Denpasar untuk meninjau kondisi lapangan di IPA Belusung, Desa Peguyangan Kaja.
Wakil Wali Kota Denpasar, Jaya Negara menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini memang membuat proses produksi mengalami gangguan. Hal ini lantaran terowongan air dan intake yang tertimbun pasir.
Baca juga: DPRD Denpasar minta pemerintah ambil tindakan tegas atasi COVID-19
"Kita bersama-sama Komisi II DPRD Kota Denpasar sudah menyaksikan langsung kendala di lapangan, sehingga kita sudah rancang kebijakan jangka pendek dan jangka menengah," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Jaya Negara, bahwa untuk jangka pendek sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelanggan Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar maka distribusi air minum menggunakan mobil tangki.
"Untuk jangka pendek kami sudah instruksikan Direksi Perumda untuk menambah mobil tangki air, yang awalnya hanya empat mobil tangki, kini ditambah menjadi 10 tangki, sehingga kebutuhan pasokan air di masyarakat dapat dimaksimalkan," ujarnya
Dirut Perumda Tirta Sewaka Dharma Ida Bagus Gede Arsana mengatakan bahwa seluruh petugas operasional sudah berupaya melaksanakan tugas pada siang dan malam hari. Namun hal ini lantaran faktor alam kondisi cuaca dengan hujan lebat serta pasir membuat proses produksi menjadi terganggu.
"Kami mohon permakluman, jika cuaca bersahabat maka segara gangguan operasional pendistribusian air bersih bisa mengalir, serta sebagai upaya pelayanan jangka panjang akan dilaksanakan pembangunan kanal untuk memaksimalkan produksi air minum di IPA Belusung, termasuk pembangunan sumur bor dan reservoar yang terus digenjot," ucapnya.
Arsana memastikan bahwa pemikiran jangka pendek dari Wakil Wali Kota Denpasar dan Komisi II DPRD Kota Denpasar akan segera dilaksanakan.
Baca juga: Anggota DPR dari Bali siapkan rumahnya untuk isolasi pekerja migran
"Terkait penambahan armada truk tangki sudah kami atensi, dan sore ini akan mulai beroperasi dengan sinergi lintas sektor. Semoga dengan penambahan tangki air ini kebutuhan air di masyarakat dapat dipenuhi, dan jika cuaca stabil maka proses produksi segera dapat dilaksanakan," katanya.
Sementara Wayan Suadi Putra meminta jajaran Perumda harus segera membuat terobosan baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
"Pelayanan masyarakat yang bersifat mendasar jangan sampai terhenti, harus punya perencanaan, inovasi dan solusi mengatasinya. Sekarang zaman sudah modern, khan bisa menggunakan teknologi," kata Suadi Putra.
Dia meminta jajaran direksi Perumda untuk jangka pendek ini kebutuhan air bersih harus segera teratasi dengan menggunakan mobil tangki.
"Kalau keterbatasan armada khan bisa dengan cara menyewa atau meminta bantuan ke instansi lain yang mempunyai armada mobil tangki," kata Suadi Putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Suadi Putra bersama rombongan di Denpasar, Rabu, mengatakan belakangan ini memang masyarakat mengeluhkan distribusi air bersih mengalami gangguan sehingga anggota dewan melakukan pemantauan langsung ke IPA Belusung.
"Sejak terjadi hujan deras disertai angin kencang di wilayah Bali, maka sumber bahan baku air bersih di Sungai Ayung mengalami banjir lumpur dari hulu. Sehingga mesin IPA tak mampu bekerja dengan sempurna. Akibatnya pasokan air ke pelanggan pun terganggu," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara juga bersama Komisi II DPRD Kota Denpasar untuk meninjau kondisi lapangan di IPA Belusung, Desa Peguyangan Kaja.
Wakil Wali Kota Denpasar, Jaya Negara menjelaskan bahwa kondisi cuaca saat ini memang membuat proses produksi mengalami gangguan. Hal ini lantaran terowongan air dan intake yang tertimbun pasir.
Baca juga: DPRD Denpasar minta pemerintah ambil tindakan tegas atasi COVID-19
"Kita bersama-sama Komisi II DPRD Kota Denpasar sudah menyaksikan langsung kendala di lapangan, sehingga kita sudah rancang kebijakan jangka pendek dan jangka menengah," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Jaya Negara, bahwa untuk jangka pendek sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelanggan Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar maka distribusi air minum menggunakan mobil tangki.
"Untuk jangka pendek kami sudah instruksikan Direksi Perumda untuk menambah mobil tangki air, yang awalnya hanya empat mobil tangki, kini ditambah menjadi 10 tangki, sehingga kebutuhan pasokan air di masyarakat dapat dimaksimalkan," ujarnya
Dirut Perumda Tirta Sewaka Dharma Ida Bagus Gede Arsana mengatakan bahwa seluruh petugas operasional sudah berupaya melaksanakan tugas pada siang dan malam hari. Namun hal ini lantaran faktor alam kondisi cuaca dengan hujan lebat serta pasir membuat proses produksi menjadi terganggu.
"Kami mohon permakluman, jika cuaca bersahabat maka segara gangguan operasional pendistribusian air bersih bisa mengalir, serta sebagai upaya pelayanan jangka panjang akan dilaksanakan pembangunan kanal untuk memaksimalkan produksi air minum di IPA Belusung, termasuk pembangunan sumur bor dan reservoar yang terus digenjot," ucapnya.
Arsana memastikan bahwa pemikiran jangka pendek dari Wakil Wali Kota Denpasar dan Komisi II DPRD Kota Denpasar akan segera dilaksanakan.
Baca juga: Anggota DPR dari Bali siapkan rumahnya untuk isolasi pekerja migran
"Terkait penambahan armada truk tangki sudah kami atensi, dan sore ini akan mulai beroperasi dengan sinergi lintas sektor. Semoga dengan penambahan tangki air ini kebutuhan air di masyarakat dapat dipenuhi, dan jika cuaca stabil maka proses produksi segera dapat dilaksanakan," katanya.
Sementara Wayan Suadi Putra meminta jajaran Perumda harus segera membuat terobosan baik yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
"Pelayanan masyarakat yang bersifat mendasar jangan sampai terhenti, harus punya perencanaan, inovasi dan solusi mengatasinya. Sekarang zaman sudah modern, khan bisa menggunakan teknologi," kata Suadi Putra.
Dia meminta jajaran direksi Perumda untuk jangka pendek ini kebutuhan air bersih harus segera teratasi dengan menggunakan mobil tangki.
"Kalau keterbatasan armada khan bisa dengan cara menyewa atau meminta bantuan ke instansi lain yang mempunyai armada mobil tangki," kata Suadi Putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021