Petinju tak terkalahkan Caleb Plant berhasil menaklukkan penantangnya, Caleb Truax, dengan kemenangan angka mutlak, Sabtu (Minggu WIB), untuk mempertahankan gelar kelas menengah super versi IBF.
Dalam pertarungan 12 ronde antar sesama petinju AS itu, Plant mendominasi setiap ronde dan semua tiga juri sama-sama memberi skor kemenangan 120-108 dalam pertarungan di Shrine Auditorium Los Angeles, yang dipentaskan tanpa penonton karena pandemi Covid-19.
Ini adalah ketiga kalinya Plant mempertahankan gelar yang dia raih dari petinju Venezuela Jose Uzcategui pada Januari 2019.
Rekor petinju berusia 28 tahun itu meningkat menjadi 21-0. Namun ia kecewa karena mengalami cedera tangan di ronde keempat atau kelima.
"Saya agak cedera tangan di awal pertarungan, kadang-kadang agak ragu-ragu," kata Plant, yang mengharapkan kemenangan KO.
Plant mengharapkan pertarungan unifikasi melawan Canelo Alvarez dari Meksiko, yang mempertahankan gelar versi WBC dan WBA pada Februari di Miami melawan Avni Yilidirim dari Turki.
"Itu target saya," kata Plant seperti dikutif AFP. "Saya ingin menjadi juara kelas menengah super pertama yang tak terbantahkan sepanjang masa.
"Siapa pun yang menghalangi, Anda dalam antrean, saya akan menjatuhkan mereka."
Sementara itu Truax yang rekornya turun menjadi 31-5 dengan dua kali seri, gagal merebut kembali mahkota IBF.
Truax, 37, mengalahkan petinju Inggris James DeGale kemenangan angka mutlak pada 2017 di London untuk merebut gelar IBF tetapi kalah dalam pertandingan ulang 2018 di Las Vegas.
Plant lebih agresif sejak awal, dengan jab yang kuat dan berbagai pukulan cepat, termasuk dua pukulan jab kiri yang keras dan pukulan ke kepala di ronde ketiga.
Menaikan tempo pertarungan di ronde keempat, Plant membuat hidung penantang berdarah dan terus menyerang hingga ronde akhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Dalam pertarungan 12 ronde antar sesama petinju AS itu, Plant mendominasi setiap ronde dan semua tiga juri sama-sama memberi skor kemenangan 120-108 dalam pertarungan di Shrine Auditorium Los Angeles, yang dipentaskan tanpa penonton karena pandemi Covid-19.
Ini adalah ketiga kalinya Plant mempertahankan gelar yang dia raih dari petinju Venezuela Jose Uzcategui pada Januari 2019.
Rekor petinju berusia 28 tahun itu meningkat menjadi 21-0. Namun ia kecewa karena mengalami cedera tangan di ronde keempat atau kelima.
"Saya agak cedera tangan di awal pertarungan, kadang-kadang agak ragu-ragu," kata Plant, yang mengharapkan kemenangan KO.
Plant mengharapkan pertarungan unifikasi melawan Canelo Alvarez dari Meksiko, yang mempertahankan gelar versi WBC dan WBA pada Februari di Miami melawan Avni Yilidirim dari Turki.
"Itu target saya," kata Plant seperti dikutif AFP. "Saya ingin menjadi juara kelas menengah super pertama yang tak terbantahkan sepanjang masa.
"Siapa pun yang menghalangi, Anda dalam antrean, saya akan menjatuhkan mereka."
Sementara itu Truax yang rekornya turun menjadi 31-5 dengan dua kali seri, gagal merebut kembali mahkota IBF.
Truax, 37, mengalahkan petinju Inggris James DeGale kemenangan angka mutlak pada 2017 di London untuk merebut gelar IBF tetapi kalah dalam pertandingan ulang 2018 di Las Vegas.
Plant lebih agresif sejak awal, dengan jab yang kuat dan berbagai pukulan cepat, termasuk dua pukulan jab kiri yang keras dan pukulan ke kepala di ronde ketiga.
Menaikan tempo pertarungan di ronde keempat, Plant membuat hidung penantang berdarah dan terus menyerang hingga ronde akhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021