Polresta Denpasar beserta jajaran sedang mendalami dugaan kasus pembunuhan seorang wanita bernama Dwi Farica Lestari (23) yang terjadi di sebuah indekos di daerah Denpasar Selatan, Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Masih kami dalami kasusnya, banyak kemungkinan ada beberapa yang kami curigai dan kami coba kerucutkan untuk bukti-bukti yang ada," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di Polsek Denpasar Selatan, Kamis.
Baca juga: Remaja Bali yang bunuh pegawai Bank BUMN dituntut 7,5 tahun
Baca juga: Remaja Bali yang bunuh pegawai Bank BUMN dituntut 7,5 tahun
Ia mengatakan bahwa seluruh prosesnya masih didalami baik dari CCTV dan keterangan saksi-saksi. "Dari CCTV itu kami lakukan untuk mengecek dan memperjelas indikasi dugaan pelaku," katanya pula.
Selanjutnya, terkait indikasi terduga pelaku merupakan ojek online atau tidak, saat ini masih dilakukan penyelidikan ke beberapa penyedia ojek online.
"Dari rekaman CCTV ada beberapa yang dikumpulkan untuk keperluan identitas pelaku. Dari pihak ojek online kooperatif dalam penyelidikan," ujar Kapolresta lagi.
Kapolresta membenarkan bahwa korban bekerja sebagai penyedia jasa prostitusi online. Menurut dia, korban telah berada di Bali sejak Kamis (14/1), dua hari sebelum kejadian.
Selain itu, pelaku yang saat ini masih dalam pencarian, diduga adalah orang ke lima yang ada ke tempat kejadian perkara (TKP).
Kasus pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu (16/1) pukul 02.30 WITA, di sebuah kamar indekos Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Panjer, Denpasar Selatan, Bali.
Saat kejadian, teman korban bernama Dianty (22) sempat makan bersama korban sekitar pukul 01.20 WITA. Kemudian, setelah makan, korban masuk ke kamarnya.
Sekitar pukul 01.40 WITA, saksi Dianty terjaga dari tidur karena ada suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara kaki. Lalu, karena saksi merasa tidak enak selanjutnya saksi Dianty bertanya kepada korban melalui aplikasi whatsapp. Namun korban tidak meresponsnya.
Selanjutnya, karena saksi Dianty merasa takut terjadi sesuatu, lalu menghubungi penjaga rumah indekos untuk menemaninya mengecek kondisi korban.
Ketika penjaga indekos mengecek kamar korban, ditemukan banyak darah di lantai dan ditemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021