Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Bali pada 2020 tercatat mencapai Rp5,63 triliun lebih yang tersalurkan kepada 129.848 debitur.

"Masa pandemi ternyata tidak mengurangi minat UMKM untuk menyerap atau mendapatkan dana," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali Tri Budhianto dalam pertemuan dengan media di Denpasar, Senin.

Tri menambahkan penyaluran KUR-UMi pada 2020 meningkat dibandingkan dengan penyaluran KUR-UMi pada 2019 yang sebesar Rp5,1 triliun.

"Perkembangan penyaluran KUR pada 2020 sempat mengalami penurunan sejak Maret-Mei, namun meningkat kembali mulai Juni. Hal ini mengindikasikan kebijakan relaksasi memberikan minat masyarakat untuk kembali mengajukan kredit," ucapnya.

Dia mengemukakan penyaluran KUR-UMi yang mencapai Rp5,63 triliun lebih disalurkan melalui BRI sebanyak 111.607 debitur, BPD Bali (4.759 debitur), Mandiri (4.485 debitur), BNI (1.386 debitur), Mandiri Taspen (1.307 debitur), dan melalui penyalur lainnya sebanyak 6.304 debitur.

Selanjutnya jika dilihat penyaluran KUR-UMi per sektor, adapun lima besar sektor yang menerima KUR terbanyak yakni dari sektor perdagangan besar dan eceran (35,4 persen), pertanian, perburuan dan kehutanan (20,5 persen), dan industri pengolahan (18,3 persen).

Kemudian sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (12,4 persen), dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar Rp9,5 persen.

Sedangkan jika dilihat penyaluran KUR-UMi untuk setiap kabupaten/kota terbanyak di Kota Denpasar (Rp969,84 miliar), Kabupaten Buleleng (Rp761,28 miliar), Kabupaten Gianyar (Rp721,19 miliar), Kabupaten Tabanan (Rp716,59 miliar) dan Kabupaten Badung (Rp705,97 miliar).

Kemudian Kabupaten Karangasem (495,06 miliar), Kabupaten Jembrana (Rp493,77 miliar), Kabupaten Bangli (Rp454,61 miliar), dan Kabupaten Klungkung (Rp315,72 miliar).

"Menurut kami, UMKM harusnya dapat menyerap KUR karena sesungguhnya tidak ada bunga, bunga 6 persen sudah disubsidi pemerintah. Namun, tergantung lagi apakah usahanya memiliki prospek dan produktif?," ujarnya.

Tri mengatakan Bali juga sudah memenuhi target penyaluran sektor produksi (60 persen) dan non-produksi (40 persen). Bahkan perkembangan penyaluran KUR dari 2017 hingga 2020 di Bali untuk sektor produksi terus mengalami peningkatan.

Pada 2017 penyaluran KUR untuk sektor produksi sebesar 40,6 persen, 2018 (45 persen), 2019 (57,6 persen), dan pada 2020 (65,6 persen).

Pada acara tersebut juga menghadirkan narasumber Kepala Kanwil Ditjen Pajak Provinsi Bali Goro Ekanto, Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Provinsi Bali dan Nusra Anugrah Komara serta Kasi Penerimaan dan Pengolahan Data Ditjen Bea dan Cukai Provinsi Bali, NTB, dan NTT Irwan Riyadi.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021