Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Ny. Ayu Suwirta melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dalam persembahyangan di Pura Sad Kahyangan Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung.
Keterangan resmi dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Jumat, melaporkan persembahyangan pada Kamis (14/1/2021) itu juga diikuti Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra, dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekdakab Klungkung I Ketut Budiarta.
Dalam melaksanakan kegiatan persembahyangan tersebut, Bupati Suwirta tidak henti-hentinya mengingatkan pengempon dan krama yang sedang melaksanakan prosesi persembahyangan agar taat mengikuti protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Pemkab Tabanan perketat protokol kesehatan saat persembahyangan di Pura Candi Mas
Selain itu, Bupati Suwirta juga meminta agar semangat gotong-royong dan niat yang tulus tetap dijaga, sehingga pelaksanaan upacara dapat berjalan lancar.
"Semoga, prosesi upacara berjalan lancar, mari bersama-sama taati pelaksanaan protokol kesehatan seperti rajin memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak dengan baik. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus penyebaran wabah COVID-19," ujar Bupati Suwirta.
Ketua Panitia I Nyoman Sukerta mengatakan situasi prosesi upacara piodalan saat ini sudah dengan ketat mengikuti protokol kesehatan (prokes) seperti wajib memakai masker, cuci tangan maupun menjaga jarak agar tidak terjadi kerumunan.
Prosesi Persembahyangan pun berjalan hikmat dan dipuput oleh pemangku setempat. "Piodalan dilaksanakan setiap enam bulan sekali yang jatuh pada rahina Buda Cemeng Klawu, Rabu (13 januari 2021) dan akan disineb pada hari Senin, 18 Januari 2021 mendatang," ujarnya.
Baca juga: Jurus PPKM untuk Bali berjibaku lawan COVID-19
Rombongan Bupati Suwirta juga melakukan persembahyangan ke Pura Sad Kahyangan Segara Penida di Desa Sakti, kemudian melakukan Persembahyangan di Pura Dalem Setra Desa Adat Sampalan Desa Batununggul, serta menghadiri Karya Mamungkah, Mendem Pedagingan, Ngingkup, Ngenteg Linggih, Panca Rupa, Whraspati Kalpa Agung di Pura Paibon Pasek Gelgel di Banjar Semaya Desa Suana Nusa Penida.
Setibanya dari Nusa Penida, Bupati Suwirta dan Ny. Ayu Suwirta melanjutkan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Desa Adat Manduang.
Mobil listrik PLN
Saat meninjau lokasi bencana alam tanah longsor di Pura Paibon Tangkas Kori Agung Dusun Takedan, Desa Selat, Klungkung (15/1/2021), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menaiki mobil listrik bersama General Maneger PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Adi Priyanto.
Di lokasi tanah longsor sepanjang 5 meter dan setinggi 5 meter itu terlihat bangunan dapur dan dua unit sepeda motor yang tertimpa, karena itu Bupati Suwirta memberikan semangat serta dukungan materi kepada pengempon yang membersihkan sisa longsoran. "Semoga bencana alam seperti ini tidak terjadi lagi, dan masyarakat di sekitar diharapkan lebih berhati-hati serta waspada," harapnya.
Baca juga: Wabup Klungkung tinjau tanah longsor
Dalam laporannya, Kelihan Pengempon Pura Paibon Tangkas Kori Agung, I Ketut Wenten menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, namun hujan lebat yang mengguyur dari pukul 18.00 wita hingga pukul 01.00 wita itu menyebabkan total kerugian Rp3 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Keterangan resmi dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima, Jumat, melaporkan persembahyangan pada Kamis (14/1/2021) itu juga diikuti Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra, dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekdakab Klungkung I Ketut Budiarta.
Dalam melaksanakan kegiatan persembahyangan tersebut, Bupati Suwirta tidak henti-hentinya mengingatkan pengempon dan krama yang sedang melaksanakan prosesi persembahyangan agar taat mengikuti protokol kesehatan (prokes) dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Pemkab Tabanan perketat protokol kesehatan saat persembahyangan di Pura Candi Mas
Selain itu, Bupati Suwirta juga meminta agar semangat gotong-royong dan niat yang tulus tetap dijaga, sehingga pelaksanaan upacara dapat berjalan lancar.
"Semoga, prosesi upacara berjalan lancar, mari bersama-sama taati pelaksanaan protokol kesehatan seperti rajin memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak dengan baik. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus penyebaran wabah COVID-19," ujar Bupati Suwirta.
Ketua Panitia I Nyoman Sukerta mengatakan situasi prosesi upacara piodalan saat ini sudah dengan ketat mengikuti protokol kesehatan (prokes) seperti wajib memakai masker, cuci tangan maupun menjaga jarak agar tidak terjadi kerumunan.
Prosesi Persembahyangan pun berjalan hikmat dan dipuput oleh pemangku setempat. "Piodalan dilaksanakan setiap enam bulan sekali yang jatuh pada rahina Buda Cemeng Klawu, Rabu (13 januari 2021) dan akan disineb pada hari Senin, 18 Januari 2021 mendatang," ujarnya.
Baca juga: Jurus PPKM untuk Bali berjibaku lawan COVID-19
Rombongan Bupati Suwirta juga melakukan persembahyangan ke Pura Sad Kahyangan Segara Penida di Desa Sakti, kemudian melakukan Persembahyangan di Pura Dalem Setra Desa Adat Sampalan Desa Batununggul, serta menghadiri Karya Mamungkah, Mendem Pedagingan, Ngingkup, Ngenteg Linggih, Panca Rupa, Whraspati Kalpa Agung di Pura Paibon Pasek Gelgel di Banjar Semaya Desa Suana Nusa Penida.
Setibanya dari Nusa Penida, Bupati Suwirta dan Ny. Ayu Suwirta melanjutkan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Desa Adat Manduang.
Mobil listrik PLN
Saat meninjau lokasi bencana alam tanah longsor di Pura Paibon Tangkas Kori Agung Dusun Takedan, Desa Selat, Klungkung (15/1/2021), Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menaiki mobil listrik bersama General Maneger PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, Adi Priyanto.
Di lokasi tanah longsor sepanjang 5 meter dan setinggi 5 meter itu terlihat bangunan dapur dan dua unit sepeda motor yang tertimpa, karena itu Bupati Suwirta memberikan semangat serta dukungan materi kepada pengempon yang membersihkan sisa longsoran. "Semoga bencana alam seperti ini tidak terjadi lagi, dan masyarakat di sekitar diharapkan lebih berhati-hati serta waspada," harapnya.
Baca juga: Wabup Klungkung tinjau tanah longsor
Dalam laporannya, Kelihan Pengempon Pura Paibon Tangkas Kori Agung, I Ketut Wenten menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam bencana itu, namun hujan lebat yang mengguyur dari pukul 18.00 wita hingga pukul 01.00 wita itu menyebabkan total kerugian Rp3 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021