Pementasan Tari Kecak di kawasan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, ditiadakan sementara terkait dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku pada 11-25 Januari 2021.

"Kemarin sore sudah pertunjukan Tari Kecak terakhir. Mulai hari ini Tari Kecak kami hentikan untuk sementara waktu," ujar Ketua Sanggar Tari dan Tabuh Karang Boma Desa Pecatu I Made Astra di Badung, Sabtu.

Ia belum dapat memastikan sampai kapan penghentian sementara pementasan tari kecak tersebut dilakukan. Pihaknya masih akan menunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah apakah setelah tanggal 25 Januari PPKM tersebut diperpanjang atau tidak.

Baca juga: Protokol kesehatan diterapkan pada pentas Tari Kecak di Uluwatu

"Kapan pun nantinya pemerintah mengeluarkan kebijakan baru terutama tentang pelaksanaan kegiatan kami di sini, sebatas itulah nanti kami akan mulai kembali mementaskan Tari Kecak," katanya.

Made Astra menjelaskan, pihaknya terus berupaya agar pementasan Tari Kecak yang setiap harinya dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah tidak sampai terjadi adanya penularan pandemi COVID-19 baik pada pengunjung dan seluruh penari yang tampil.

Melalui penghentian sementara pementasan Tari Kecak itu, pihaknya juga berupaya mendukung kebijakan pemerintah salam mempercepat penanganan pandemi COVID-19.

Baca juga: Penari Kecak Tabanan sosialisasikan pencegahan COVID-19

"Seluruh penonton dan penari yang datang memang tetap menerapkan protokol kesehatan. Kami takutkan nanti yang ada di sini jangan sampai ikut menyebarkan virus dan menyalahi aturan PPKM. Jadi kami tiadakan pementasan mulai hari ini sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan," ujarnya.

Terkait dengan penghentian sementara tersebut, pihaknya juga sudah menyampaikannya kepada seluruh pengurus sanggar, seluruh penari hingga agen perjalanan wisata di Pulau Dewata yang biasa mengantarkan wisatawan untuk menyaksikan pementasan Tari Kecak Uluwatu.


Sebelumnya, pementasan Tari Kecak Uluwatu juga sempat ditutup sementara sejak awal pandemi COVID-19 mewabah di wilayah Indonesia. Kemudian pementasan mulai dibuka kembali sejak 31 Oktober 2020 lalu.

"Saat periode liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru kemarin, penonton yang menyaksikan pementasan khususnya setelah tanggal 20 Desember sekitar 400 orang per hari. Sedangkan sejak kami buka kembali sampai sebelum periode liburan itu rata-rata ada 75-100 orang penonton setiap harinya," ungkap Made Astra.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021