DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Provinsi Bali bersinergi dengan berbagai komponen masyarakat di Pulau Dewata untuk membuktikan diri melalui berbagai kegiatan dan program kerja dapat menjadi Pahlawan Masa Pandemi COVID-19.
"Kami ingin mengajak semua pihak dapat menjadi di pahlawan di masa pandemi. Kita tidak boleh lagi menyalahkan siapa-siapa tentang pandemi ini, biarkan pemerintah bekerja dan kita tetap mematuhi aturan," kata Ketua DPD PIM Provinsi Bali Dr AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda di unit dagang Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali di Denpasar, Jumat (8/1).
Dalam deklarasi "Kita Pahlawan Masa Pandemi COVID-19" itu, PIM Bali menggandeng Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPPI) DPD Bali, GTS Institute Bali dan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang juga merupakan organisasi yang dipimpin Tini Rusmini Gorda.
Selain itu, juga menggandeng generasi milenial yang tergabung dalam YouthABLE Bali serta komunitas dkreatif & dotkebali. "Kenapa misalnya orang-orang yang sangat intelek bisa kena COVID-19? Oleh karena itu mari dengan kita disiplin, mari dapat menjadi panutan dalam budaya patuh terhadap protokol kesehatan. Ketika kita tetap menjadi teladan, mau menegur siapa saja di sebelah kita," ucapnya.
Ingat Pesan Ibu 3M itu, menurut Tini Gorda, perlu ditambah lagi dengan M berikutnya yakni Mengingatkan teman. Tidakkah alam dengan pandemi ini mengajarkan pada kita bahwa yang sedikit itu indah dan kita bisa saling melindungi.
Baca juga: Putri Koster: Perempuan Bali jangan mudah menyerah saat pandemi
Melalui deklarasi tersebut, tak hanya mengingatkan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, juga mengajak kaum perempuan untuk tetap bisa produktif di masa pandemi.
"Kaum perempuan yang memiliki UMKM misalnya dengan sinergi ini dapat belajar pada generasi milenial terkait pemasaran yang berbasiskan IT. Jaga jarak bukan berarti kita tidak bergerak, mari kita berkolaborasi," ucapnya.
Ketua I Bidang Organisasi Humas Publikasi PIM Bali Ni Luh Putu Gunatri SE juga menambahkan dengan gerakan tersebut pihaknya ingin mengajak bahwa perempuan dapat memberikan motivasi pada rekan-rekan di lingkungan maupun keluarga.
"Bagaimana kita bisa menjadi panutan sehingga bisa mengangkat perekonomian dan membuat kaum perempuan lebih kreatif. Keterpurukan karena COVID-19 bukan waktunya kita saling menyalahkan. Namun, harus tetap kreatif inovatif untuk bangkit dan bergerak, menjadi perempuan maju yang berbudaya," ujar Gunatri yang juga hadir bersama Sekretaris 1 PIM Bali Anna Stefani Wulan.
Sementara itu Putu Bagus Dimas Pranata, Founder YouthABLE Bali mengatakan pahlawan bagi sudut pandang pihaknya yakni bagaimana dapat membantu teman-teman sebaya agar anak anak muda untuk lebih produktif dan inovatif.
"Kita harus melihat pandemi sebagai tantangan yang cukup besar. Tidak hanya peduli diri sendiri, tetapi mampu memberikan semangat juga untuk selalu disiplin protokol kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan Bali tangguh hadapi COVID-19
YouthABLE Bali selama ini telah rutin memberikan training, program pelatihan kepemimpinan dan berbagai kegiatan bersama pihak terkait.
Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 11 Januari mendatang, pihaknya akan menggiatkan edukasi pada kaum milenial melalui pelaksanaan seminar dan kampanye secara daring.
"Kami juga bersinergi dengan akademisi maupun tokoh-tokoh publik. Di samping kami juga melakukan podcast, dengan sedikit melibatkan orang, tetapi banyak informasi yang bisa tersampaikan," ucapnya.
Sedangkan Desak Ketut Sulitri selaku Ketua Pengawas Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali mengatakan pihaknya sejak awal pandemi telah konsisten pada pemberdayaan UMKM sehingga tetap bisa bergeliat di tengah pandemi.
"Sambil menyosialisasikan gerakan Kita Pahlawan Masa Pandemi COVID-19 dengan kepatuhan pada prokes, juga disinergikan programnya dengan PIM Bali dengan program pemberdayaan UMKM dan kewirausahaan dari KPRK," ucap Sulitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami ingin mengajak semua pihak dapat menjadi di pahlawan di masa pandemi. Kita tidak boleh lagi menyalahkan siapa-siapa tentang pandemi ini, biarkan pemerintah bekerja dan kita tetap mematuhi aturan," kata Ketua DPD PIM Provinsi Bali Dr AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda di unit dagang Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali di Denpasar, Jumat (8/1).
Dalam deklarasi "Kita Pahlawan Masa Pandemi COVID-19" itu, PIM Bali menggandeng Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (PPPI) DPD Bali, GTS Institute Bali dan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali yang juga merupakan organisasi yang dipimpin Tini Rusmini Gorda.
Selain itu, juga menggandeng generasi milenial yang tergabung dalam YouthABLE Bali serta komunitas dkreatif & dotkebali. "Kenapa misalnya orang-orang yang sangat intelek bisa kena COVID-19? Oleh karena itu mari dengan kita disiplin, mari dapat menjadi panutan dalam budaya patuh terhadap protokol kesehatan. Ketika kita tetap menjadi teladan, mau menegur siapa saja di sebelah kita," ucapnya.
Ingat Pesan Ibu 3M itu, menurut Tini Gorda, perlu ditambah lagi dengan M berikutnya yakni Mengingatkan teman. Tidakkah alam dengan pandemi ini mengajarkan pada kita bahwa yang sedikit itu indah dan kita bisa saling melindungi.
Baca juga: Putri Koster: Perempuan Bali jangan mudah menyerah saat pandemi
Melalui deklarasi tersebut, tak hanya mengingatkan masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, juga mengajak kaum perempuan untuk tetap bisa produktif di masa pandemi.
"Kaum perempuan yang memiliki UMKM misalnya dengan sinergi ini dapat belajar pada generasi milenial terkait pemasaran yang berbasiskan IT. Jaga jarak bukan berarti kita tidak bergerak, mari kita berkolaborasi," ucapnya.
Ketua I Bidang Organisasi Humas Publikasi PIM Bali Ni Luh Putu Gunatri SE juga menambahkan dengan gerakan tersebut pihaknya ingin mengajak bahwa perempuan dapat memberikan motivasi pada rekan-rekan di lingkungan maupun keluarga.
"Bagaimana kita bisa menjadi panutan sehingga bisa mengangkat perekonomian dan membuat kaum perempuan lebih kreatif. Keterpurukan karena COVID-19 bukan waktunya kita saling menyalahkan. Namun, harus tetap kreatif inovatif untuk bangkit dan bergerak, menjadi perempuan maju yang berbudaya," ujar Gunatri yang juga hadir bersama Sekretaris 1 PIM Bali Anna Stefani Wulan.
Sementara itu Putu Bagus Dimas Pranata, Founder YouthABLE Bali mengatakan pahlawan bagi sudut pandang pihaknya yakni bagaimana dapat membantu teman-teman sebaya agar anak anak muda untuk lebih produktif dan inovatif.
"Kita harus melihat pandemi sebagai tantangan yang cukup besar. Tidak hanya peduli diri sendiri, tetapi mampu memberikan semangat juga untuk selalu disiplin protokol kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan Bali tangguh hadapi COVID-19
YouthABLE Bali selama ini telah rutin memberikan training, program pelatihan kepemimpinan dan berbagai kegiatan bersama pihak terkait.
Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai 11 Januari mendatang, pihaknya akan menggiatkan edukasi pada kaum milenial melalui pelaksanaan seminar dan kampanye secara daring.
"Kami juga bersinergi dengan akademisi maupun tokoh-tokoh publik. Di samping kami juga melakukan podcast, dengan sedikit melibatkan orang, tetapi banyak informasi yang bisa tersampaikan," ucapnya.
Sedangkan Desak Ketut Sulitri selaku Ketua Pengawas Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali mengatakan pihaknya sejak awal pandemi telah konsisten pada pemberdayaan UMKM sehingga tetap bisa bergeliat di tengah pandemi.
"Sambil menyosialisasikan gerakan Kita Pahlawan Masa Pandemi COVID-19 dengan kepatuhan pada prokes, juga disinergikan programnya dengan PIM Bali dengan program pemberdayaan UMKM dan kewirausahaan dari KPRK," ucap Sulitri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021