PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali melalui program PLN Peduli telah menggagas program Rumah BUMN Denpasar yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM di Kota Denpasar dan sekitarnya untuk bertahan dan mampu bangkit di masa sulit seperti saat ini.
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya di Denpasar, Kamis, mengatakan bahwa program Rumah BUMN yang digagas melalui CSR PLN Peduli telah berjalan di tahun ketiga, dan tiap tahunnya tantangan bagi UMKM dan pengelola Rumah BUMN berbeda – beda. Khususnya di tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit khususnya pagi pelaku UMKM. Tahun 2021 tentu tantangannya akan berbeda.
"Kami berharap dapat menjadi pendamping dan rujukan yang tepat bagi UMKM di Denpasar, agar tetap bertahan dengan baik dan mampu bangkit secara perlahan," katanya.
Sementara itu, Joedo Pengelola Rumah BUMN Denpasar mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia mengalami pukulan serius saat pandemi melanda sepanjang tahun 2020. Sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang sangat signifikan ini, memerlukan bantuan dari segenap pihak untuk bangkit sehingga perekonomian tanah air pun dapat pulih.
Program-program yang dilaksanakan oleh Rumah BUMN Denpasar untuk memberdayakaan dan memberikan pengayaan bagi Pelaku Bisnis UMKM antara lain Pelatihan dan Workshop Pengelolaan Bisnis UMKM, Konsultasi dan Pendampingan Bisnis hingga membantu pemasaran produk dan mengikuti pameran untuk UMKM. Pengelola Rumah BUMN Denpasar, Hanitianto Joedo mengatakan bawa program-program yang disusun tersebut bertujuan agar UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya menjadi UMKM yang unggul dan berkualitas.
Baca juga: PLN Bali luncurkan aplikasi "News PLN Mobile" untuk mudahkan pelanggan
"Kami berharap UMKM di Denpasar dapat menentukan strategi untuk bertahan di masa pandemi. Untuk itu, kami bekali dengan berbagai macam kurikulum dalam pelatihan yang mudah-mudahan dapat memberikan perspektif baru bagi pelaku UMKM di Denpasar," kata Joedo.
Ia mengatakan sepanjang tahun 2020 tercatat 622 UMKM yang telah mendaftar dan mengikuti berbagai program Rumah BUMN, dan hingga saat ini telah dilakukan berbagai pelatihan secara virtual dengan berbagai tema antara lain pemasaran digital, memanfaatan instagram, facebook dan tiktok untuk mendukung pemasaran produk UMKM.
"Untuk menghindari penyebaran Covid-19, sejak bulan Maret 2020 seluruh pelatihan kami lakukan melalui virtual. Dan hal ini tidak mengurangi antusiasme pelaku UMKM yang telah terdaftar di Rumah BUMN," ucapnya.
Rumah BUMN Denpasar juga mendorong penjualan yang dilakukan secara online baik melalui e-commerce dengan memanfaatkan marketplace yang ada ataupun menggunakan platform social media. Hingga kini tercatat kurang lebih 400 UMKM atau 60 persen telah memiliki akun di marketplace dan 90 persen anggota Rumah BUMN juga sudah menggunakan social media dalam memasarkan produknya.
"Nah, yang belum mengoptimalkan digital marketing ini yang kami dorong terus dengan pendampingan yang tepat supaya mereka bisa segera naik kelas dan bisa jualan online," katanya.
Pemilik usaha Byolbit.cafe, Utari mengatakan bahwa ia telah tergabung menjadi anggota Rumah BUMN sejak tahun 2018, banyak manfaat yang diperoleh antara lain mendapatkan berbagai pelatihan, konsultasi bisnis dan diajak mengikuti pameran.
"Memang revenue selama tahun 2020 mengalami penurunan cukup tajam namun kami disarankan oleh Konsultan Bisnis di Rumah BUMN Denpasar untuk mengaktifkan media sosial dengan lebih aktif dan atraktif hingga memanfaatkan gofood dan grabfood yang dapat membantu meningkatkan penjualan kami, selain berkolaborasi dengan rekan-rekan UMKM yang sejenis," ungkap Utari.
Rumah BUMN Denpasar tidak berjalan sendiri, namun juga turut bekerja sama dengan Rumah BUMN di kota lain salah satunya adalah Rumah BUMN Tabanan dan Bangli yang dikelola oleh PT. Telkom Indonesia.
Tercatat ada dua kali dilakukan pelatihan virtual sepanjang tahun 2020 yang mengajak anggota Rumah BUMN Denpasar dan Rumah BUMN Tabanan, Bangli, Klungkung, Karangasem dan Gianyar, bahkan Pelaku UMKM anggota Rumah BUMN lain di bawah PLN juga ikut bergabung dalam pelatihan tersebut, seperti Rumah BUMN Gunungkidul, Bandar Lampung, Jambi dan sebagainya.
“Antusiasme pelaku UMKM sangat positif sehingga sinergi antar Rumah BUMN memang harus terus diupayakan salah satunya melalui kegiatan pelatihan Bersama,” ungkap Joedo Pengelola Rumah BUMN Denpasar.
Selain itu Joedo menambahkan, kedepannya diperlukan program-program kolaboratif yang dapat mewadahi pelaku UMKM sehingga mereka dapat memiliki kepercayaan diri untuk tampil dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Program Super Merdeka UMKM/IKM
Program peningkatan kapasitas UMKM tidak hanya dilakukan PLN melalui Rumah BUMN saja, namun sejak bulan September 2020 hingga 31 Desember 2020 Pemerintah melalui PLN memberikan stimulus berupa keringanan Biaya Penyambungan Tambah Daya sebesar 75 persen untuk memberdayakan dan menumbuhkan kegiatan ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) melalui Program "Super Merdeka UMKM/IKM".
Program ini memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah mulai dari daya 450 VA sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA. Secara nasional, tercatan lebih dari 63 ribu pelanggan telah menikmati program ini. Di Bali sendiri terdapat 2.029 pelanggan yang melakukan penambahan daya dengan memanfaatkan program Super Merdeka ini.
PLN menyadari bahwa peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional, sehingga Program Super Merdeka diharapkan menjadi penyemangat dan motivasi bagi kegiatan bisnis mereka sehingga produktivitas dapat meningkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Made Arya di Denpasar, Kamis, mengatakan bahwa program Rumah BUMN yang digagas melalui CSR PLN Peduli telah berjalan di tahun ketiga, dan tiap tahunnya tantangan bagi UMKM dan pengelola Rumah BUMN berbeda – beda. Khususnya di tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit khususnya pagi pelaku UMKM. Tahun 2021 tentu tantangannya akan berbeda.
"Kami berharap dapat menjadi pendamping dan rujukan yang tepat bagi UMKM di Denpasar, agar tetap bertahan dengan baik dan mampu bangkit secara perlahan," katanya.
Sementara itu, Joedo Pengelola Rumah BUMN Denpasar mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia mengalami pukulan serius saat pandemi melanda sepanjang tahun 2020. Sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang sangat signifikan ini, memerlukan bantuan dari segenap pihak untuk bangkit sehingga perekonomian tanah air pun dapat pulih.
Program-program yang dilaksanakan oleh Rumah BUMN Denpasar untuk memberdayakaan dan memberikan pengayaan bagi Pelaku Bisnis UMKM antara lain Pelatihan dan Workshop Pengelolaan Bisnis UMKM, Konsultasi dan Pendampingan Bisnis hingga membantu pemasaran produk dan mengikuti pameran untuk UMKM. Pengelola Rumah BUMN Denpasar, Hanitianto Joedo mengatakan bawa program-program yang disusun tersebut bertujuan agar UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya menjadi UMKM yang unggul dan berkualitas.
Baca juga: PLN Bali luncurkan aplikasi "News PLN Mobile" untuk mudahkan pelanggan
"Kami berharap UMKM di Denpasar dapat menentukan strategi untuk bertahan di masa pandemi. Untuk itu, kami bekali dengan berbagai macam kurikulum dalam pelatihan yang mudah-mudahan dapat memberikan perspektif baru bagi pelaku UMKM di Denpasar," kata Joedo.
Ia mengatakan sepanjang tahun 2020 tercatat 622 UMKM yang telah mendaftar dan mengikuti berbagai program Rumah BUMN, dan hingga saat ini telah dilakukan berbagai pelatihan secara virtual dengan berbagai tema antara lain pemasaran digital, memanfaatan instagram, facebook dan tiktok untuk mendukung pemasaran produk UMKM.
"Untuk menghindari penyebaran Covid-19, sejak bulan Maret 2020 seluruh pelatihan kami lakukan melalui virtual. Dan hal ini tidak mengurangi antusiasme pelaku UMKM yang telah terdaftar di Rumah BUMN," ucapnya.
Rumah BUMN Denpasar juga mendorong penjualan yang dilakukan secara online baik melalui e-commerce dengan memanfaatkan marketplace yang ada ataupun menggunakan platform social media. Hingga kini tercatat kurang lebih 400 UMKM atau 60 persen telah memiliki akun di marketplace dan 90 persen anggota Rumah BUMN juga sudah menggunakan social media dalam memasarkan produknya.
"Nah, yang belum mengoptimalkan digital marketing ini yang kami dorong terus dengan pendampingan yang tepat supaya mereka bisa segera naik kelas dan bisa jualan online," katanya.
Pemilik usaha Byolbit.cafe, Utari mengatakan bahwa ia telah tergabung menjadi anggota Rumah BUMN sejak tahun 2018, banyak manfaat yang diperoleh antara lain mendapatkan berbagai pelatihan, konsultasi bisnis dan diajak mengikuti pameran.
"Memang revenue selama tahun 2020 mengalami penurunan cukup tajam namun kami disarankan oleh Konsultan Bisnis di Rumah BUMN Denpasar untuk mengaktifkan media sosial dengan lebih aktif dan atraktif hingga memanfaatkan gofood dan grabfood yang dapat membantu meningkatkan penjualan kami, selain berkolaborasi dengan rekan-rekan UMKM yang sejenis," ungkap Utari.
Rumah BUMN Denpasar tidak berjalan sendiri, namun juga turut bekerja sama dengan Rumah BUMN di kota lain salah satunya adalah Rumah BUMN Tabanan dan Bangli yang dikelola oleh PT. Telkom Indonesia.
Tercatat ada dua kali dilakukan pelatihan virtual sepanjang tahun 2020 yang mengajak anggota Rumah BUMN Denpasar dan Rumah BUMN Tabanan, Bangli, Klungkung, Karangasem dan Gianyar, bahkan Pelaku UMKM anggota Rumah BUMN lain di bawah PLN juga ikut bergabung dalam pelatihan tersebut, seperti Rumah BUMN Gunungkidul, Bandar Lampung, Jambi dan sebagainya.
“Antusiasme pelaku UMKM sangat positif sehingga sinergi antar Rumah BUMN memang harus terus diupayakan salah satunya melalui kegiatan pelatihan Bersama,” ungkap Joedo Pengelola Rumah BUMN Denpasar.
Selain itu Joedo menambahkan, kedepannya diperlukan program-program kolaboratif yang dapat mewadahi pelaku UMKM sehingga mereka dapat memiliki kepercayaan diri untuk tampil dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Program Super Merdeka UMKM/IKM
Program peningkatan kapasitas UMKM tidak hanya dilakukan PLN melalui Rumah BUMN saja, namun sejak bulan September 2020 hingga 31 Desember 2020 Pemerintah melalui PLN memberikan stimulus berupa keringanan Biaya Penyambungan Tambah Daya sebesar 75 persen untuk memberdayakan dan menumbuhkan kegiatan ekonomi bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) melalui Program "Super Merdeka UMKM/IKM".
Program ini memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif Bisnis dan Industri tegangan rendah mulai dari daya 450 VA sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA. Secara nasional, tercatan lebih dari 63 ribu pelanggan telah menikmati program ini. Di Bali sendiri terdapat 2.029 pelanggan yang melakukan penambahan daya dengan memanfaatkan program Super Merdeka ini.
PLN menyadari bahwa peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional, sehingga Program Super Merdeka diharapkan menjadi penyemangat dan motivasi bagi kegiatan bisnis mereka sehingga produktivitas dapat meningkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020