Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak kaum ibu di daerahnya untuk terus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan agar siap menghadapi tantangan yang akan semakin berat di masa depan.
"Mari kita mengisi diri, untuk turut berkecimpung di ranah publik serta ikut serta dalam visi pembangunan pemerintah," kata Putri Koster saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92 Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.
Para ibu di era baru ini, lanjut dia, harus terus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan dan juga pengalaman sehingga akan bisa menjadi pondasi ketahanan rumah tangga dan menjadi ibu yang tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Terkait dengan Peringatan Hari Ibu yang telah memasuki tahun ke-92 tersebut, Putri Koster menyebut bahwa sejatinya telah memasuki usia yang dapat dikatakan sepuh.
"Artinya sudah selama itu kaum perempuan kita di Indonesia berjuang dalam meraih kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan. Jauh sebelum itu, sejatinya pula bahwa kaum wanita Indonesia secara domestik sudah sangat berperan dan sejajar dengan kaum pria," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Putri Koster ajak ibu jadi contoh "3M Plus"
Putri Koster juga mengingatkan para wanita untuk tidak serta merta melupakan tugas kodratinya sebagai seorang ibu, yang punya tanggung jawab besar dalam menjaga keluarga.
"Tugas kodrati untuk mengawal benteng-benteng bangsa lewat keluarga, menjaga tunas-tunas bangsa menjadi pohon dan ranting yang kuat. Ini sangat penting karena jika (keluarga,red) rapuh akan mengakibatkan 'lost generation', kita kehilangan generasi calon pemimpin-pemimpin bangsa," ucapnya.
Sosok seniman serba bisa ini juga mengingatkan bahwa masa pandemi di sisi lain juga menjadi kesempatan untuk kembali ke tugas-tugas domestik seorang ibu untuk menjaga keluarga. Jaga keluarga dari virus yang mengancam, ingat pesan ibu 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian Luh Ayu Aryani mengatakan saat ini kaum wnaita punya akses dan kesempatan yang sama dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
"Wanita punya peran dan tanggung jawab yang setara, begitupun di dalam keluarga pria maupun wanita harus punya kesetaraan. Pemangku kepentingan saat ini memberi pengakuan terhadap eksistensi perempuan dalam pembangunan," ucapnya.
Gubernur mengharapkan kaum perempuan agen perubahan tak hanya dalam kehidupan sehari-hari namun juga dalam aksi kemasyarakatan secara umum.
"Kesetaraan gender adalah komitmen global dan harus dijalankan sampai ke akar rumput. Ini juga sesuai dengan misi Pemerintah Provinsi Bali. Saya mengajak kaum perempuan untuk dapat menjadi sosok yang tangguh, kuat dan mandiri bersama menjadi kekuatan besar untuk membangun keluarga dan bangsa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Mari kita mengisi diri, untuk turut berkecimpung di ranah publik serta ikut serta dalam visi pembangunan pemerintah," kata Putri Koster saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92 Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa.
Para ibu di era baru ini, lanjut dia, harus terus mengisi diri dengan ilmu pengetahuan dan juga pengalaman sehingga akan bisa menjadi pondasi ketahanan rumah tangga dan menjadi ibu yang tangguh dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Terkait dengan Peringatan Hari Ibu yang telah memasuki tahun ke-92 tersebut, Putri Koster menyebut bahwa sejatinya telah memasuki usia yang dapat dikatakan sepuh.
"Artinya sudah selama itu kaum perempuan kita di Indonesia berjuang dalam meraih kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan. Jauh sebelum itu, sejatinya pula bahwa kaum wanita Indonesia secara domestik sudah sangat berperan dan sejajar dengan kaum pria," ujar istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Putri Koster ajak ibu jadi contoh "3M Plus"
Putri Koster juga mengingatkan para wanita untuk tidak serta merta melupakan tugas kodratinya sebagai seorang ibu, yang punya tanggung jawab besar dalam menjaga keluarga.
"Tugas kodrati untuk mengawal benteng-benteng bangsa lewat keluarga, menjaga tunas-tunas bangsa menjadi pohon dan ranting yang kuat. Ini sangat penting karena jika (keluarga,red) rapuh akan mengakibatkan 'lost generation', kita kehilangan generasi calon pemimpin-pemimpin bangsa," ucapnya.
Sosok seniman serba bisa ini juga mengingatkan bahwa masa pandemi di sisi lain juga menjadi kesempatan untuk kembali ke tugas-tugas domestik seorang ibu untuk menjaga keluarga. Jaga keluarga dari virus yang mengancam, ingat pesan ibu 3M memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ujarnya.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian Luh Ayu Aryani mengatakan saat ini kaum wnaita punya akses dan kesempatan yang sama dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
"Wanita punya peran dan tanggung jawab yang setara, begitupun di dalam keluarga pria maupun wanita harus punya kesetaraan. Pemangku kepentingan saat ini memberi pengakuan terhadap eksistensi perempuan dalam pembangunan," ucapnya.
Gubernur mengharapkan kaum perempuan agen perubahan tak hanya dalam kehidupan sehari-hari namun juga dalam aksi kemasyarakatan secara umum.
"Kesetaraan gender adalah komitmen global dan harus dijalankan sampai ke akar rumput. Ini juga sesuai dengan misi Pemerintah Provinsi Bali. Saya mengajak kaum perempuan untuk dapat menjadi sosok yang tangguh, kuat dan mandiri bersama menjadi kekuatan besar untuk membangun keluarga dan bangsa," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020