Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak kaum ibu di Pulau Dewata dapat menjadi contoh dalam penerapan program "3M Plus" untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Saya yakin, jika para ibu menerapkan 3M Plus dengan penuh kasih, itu akan diikuti oleh anak-anak dan yang lain," kata Putri Koster di Denpasar, Selasa.
Menurut istri Gubernur Bali itu, pihaknya tidak pernah surut mengampanyekan gerakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Agar hasilnya lebih efektif, ia kemudian menambahkan "M" yang keempat yaitu "menerapkan 3M".
Terkait dengan penerapan 3M Plus, dia mengajak kaum ibu untuk menjadi contoh, bukan hanya memberi contoh atau sekadar memberi pesan.
Perempuan yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini juga tak bosan mengingatkan bahwa ancaman COVID-19 masih ada dan nyata adanya.
Baca juga: Putri Koster ajak masyarakat Bali dapat ambil hikmah dari pandemi
Oleh sebab itu, ia mengajak setiap orang menanamkan prinsip kewaspadaan. "Jangan sebaliknya, sekarang santai dan abai, lalu ketika kena jadi panik hingga menjadi stres dan kemudian menimbulkan penyakit lain. Karenanya, lebih baik kita waspada," ujarnya.
Putri Koster pun mengajak semua pihak memberi perhatian secara seimbang pada upaya pencegahan dan penanganan penyakit lain yang sesungguhnya masih menjadi ancaman di masyarakat, seperti HIV/AIDS, diabetes, jantung, kanker dan lainnya.
"Kita jangan hanya fokus pada COVID-19 saja, melainkan harus tetap melakukan upaya penanganan dan pencegahan terhadap penyakit lainnya. Jenis penyakit lain yang tergolong cukup mengancam, harus tetap mendapat perhatian," katanya mengingatkan.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir kembali terjadi peningkatan kasus positif COVID-19.
Berdasarkan analisa yang dilakukan jajarannya, penambahan kasus positif COVID-19 didominasi oleh klaster upacara.
Ia menyebutkan, hari libur cuti bersama pada akhir Oktober lalu yang semula dikhawatirkan akan memicu angka kenaikan kasus positif, ternyata itu tidak terjadi di Bali.
Baca juga: Putri Koster puji ibu rumah tangga di Bali tetap kreatif di masa pandemi
Pantauan di lapangan, masyarakat yang berwisata cukup disiplin menerapkan prorokol kesehatan. "Kenaikan justru terjadi pada pekan terakhir bulan November, saat banyak masyarakat kita menggelar prosesi upacara," katanya.
Oleh sebab itu, Suarjaya kembali mengingatkan masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah saat menggelar prosesi upacara dan bentuk keramaian lainnya.
Hingga 1 Desember 2020, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali sebanyak 14.136 orang, pasien yang sudah sembuh sebanyak 12.755 (90,23 persen), pasien yang dalam perawatan sebanyak 946 orang (6,69 persen) dan yang meninggal 435 orang (3,08 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Saya yakin, jika para ibu menerapkan 3M Plus dengan penuh kasih, itu akan diikuti oleh anak-anak dan yang lain," kata Putri Koster di Denpasar, Selasa.
Menurut istri Gubernur Bali itu, pihaknya tidak pernah surut mengampanyekan gerakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Agar hasilnya lebih efektif, ia kemudian menambahkan "M" yang keempat yaitu "menerapkan 3M".
Terkait dengan penerapan 3M Plus, dia mengajak kaum ibu untuk menjadi contoh, bukan hanya memberi contoh atau sekadar memberi pesan.
Perempuan yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini juga tak bosan mengingatkan bahwa ancaman COVID-19 masih ada dan nyata adanya.
Baca juga: Putri Koster ajak masyarakat Bali dapat ambil hikmah dari pandemi
Oleh sebab itu, ia mengajak setiap orang menanamkan prinsip kewaspadaan. "Jangan sebaliknya, sekarang santai dan abai, lalu ketika kena jadi panik hingga menjadi stres dan kemudian menimbulkan penyakit lain. Karenanya, lebih baik kita waspada," ujarnya.
Putri Koster pun mengajak semua pihak memberi perhatian secara seimbang pada upaya pencegahan dan penanganan penyakit lain yang sesungguhnya masih menjadi ancaman di masyarakat, seperti HIV/AIDS, diabetes, jantung, kanker dan lainnya.
"Kita jangan hanya fokus pada COVID-19 saja, melainkan harus tetap melakukan upaya penanganan dan pencegahan terhadap penyakit lainnya. Jenis penyakit lain yang tergolong cukup mengancam, harus tetap mendapat perhatian," katanya mengingatkan.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir kembali terjadi peningkatan kasus positif COVID-19.
Berdasarkan analisa yang dilakukan jajarannya, penambahan kasus positif COVID-19 didominasi oleh klaster upacara.
Ia menyebutkan, hari libur cuti bersama pada akhir Oktober lalu yang semula dikhawatirkan akan memicu angka kenaikan kasus positif, ternyata itu tidak terjadi di Bali.
Baca juga: Putri Koster puji ibu rumah tangga di Bali tetap kreatif di masa pandemi
Pantauan di lapangan, masyarakat yang berwisata cukup disiplin menerapkan prorokol kesehatan. "Kenaikan justru terjadi pada pekan terakhir bulan November, saat banyak masyarakat kita menggelar prosesi upacara," katanya.
Oleh sebab itu, Suarjaya kembali mengingatkan masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah saat menggelar prosesi upacara dan bentuk keramaian lainnya.
Hingga 1 Desember 2020, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali sebanyak 14.136 orang, pasien yang sudah sembuh sebanyak 12.755 (90,23 persen), pasien yang dalam perawatan sebanyak 946 orang (6,69 persen) dan yang meninggal 435 orang (3,08 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020