Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mendorong seniman maupun musisi untuk membangkitkan kembali semangat dalam berkarya di tengah pandemi COVID-19 salah satunya dengan mendukung kegiatan 'Workshop Music Digital 2020' yamg diselenggarakan Komunitas Semal Megambel, Abiansemal.
"Kami mengapresiasi Komunitas Semal Megambel karena di masa pandemi COVID-19 tetap bisa beraktivitas, inovatif, adaptif dan tidak menyerah di tengah situasi saat ini," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Senin.
Untuk mendukung akses digital, Pemkab Badung telah memberikan akses jaringan Wi-Fi gratis. Hal tersebut menurutnya harus dimanfaatkan untuk berinovasi secara digital agar bisa mandiri di era globalisasi oleh berbagai kalangan seperti seniman dan wirausaha muda.
Baca juga: Musisi asal Bandung ciptakan lagu ceritakan situasi COVID-19
Hal itu dapat dilakukan melalui aplikasi yang dimiliki di wilayah masing-masing sehingga melalui jaman digital 4.0, orang luar akan tahu apa yang dimiliki di masing-masing wilayah itu sendiri.
"Mari manfaatkan era digital ini untuk tetap berkreasi bisa juga untuk khususnya dalam kegiatan positif, seperti belajar daring. Selain kepada para seniman, kami juga mengajak generasi muda agar menjadi pengusaha modern dengan media digital dan lakukan inovasi-inovasi baru lagi melalui kearifan lokal yang ada," kata Sekda Adi Arnawa.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, I Gede Cita Sastrawan mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang berbeda bagi semua orang seperti terjadinya penurunan kondisi ekonomi yang dirasakan oleh semua pihak karena adanya wabah COVID-19.
Pandemi tersebut juga sangat berdampak kepada para seniman karena pandemi telah mengakibatkan ruang gerak para seniman sangat terbatas. Berbagai perhelatan seni di Bali yang biasa dilaksanakan setiap tahun juga banyak yang dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Sejumlah musisi siap meriahkan konser 'drive-in' pertama di Bali
Menurutnya, hal tersebut membuat seniman yang menggantungkan hidupnya pada kesenian tidak bisa berbuat apa-apa terlebihnya lagi panggung untuk para musisi dan seniman sementara ini tidak bisa diadakan karena tidak boleh berkerumun.
"Melihat hal tersebut, kami ingin membangkitkan kembali semangat para seniman maupun musisi untuk bisa berkarya kembali. Komunitas kami akan mewadahi sekaligus sebagai jembatan untuk para seniman/musisi khususnya di Bali agar bisa menuangkan karya-karya yang telah vakum selama kurang lebih 10 bulan," ungkap Gede Cita Sastrawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami mengapresiasi Komunitas Semal Megambel karena di masa pandemi COVID-19 tetap bisa beraktivitas, inovatif, adaptif dan tidak menyerah di tengah situasi saat ini," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Senin.
Untuk mendukung akses digital, Pemkab Badung telah memberikan akses jaringan Wi-Fi gratis. Hal tersebut menurutnya harus dimanfaatkan untuk berinovasi secara digital agar bisa mandiri di era globalisasi oleh berbagai kalangan seperti seniman dan wirausaha muda.
Baca juga: Musisi asal Bandung ciptakan lagu ceritakan situasi COVID-19
Hal itu dapat dilakukan melalui aplikasi yang dimiliki di wilayah masing-masing sehingga melalui jaman digital 4.0, orang luar akan tahu apa yang dimiliki di masing-masing wilayah itu sendiri.
"Mari manfaatkan era digital ini untuk tetap berkreasi bisa juga untuk khususnya dalam kegiatan positif, seperti belajar daring. Selain kepada para seniman, kami juga mengajak generasi muda agar menjadi pengusaha modern dengan media digital dan lakukan inovasi-inovasi baru lagi melalui kearifan lokal yang ada," kata Sekda Adi Arnawa.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, I Gede Cita Sastrawan mengatakan, tahun 2020 merupakan tahun yang berbeda bagi semua orang seperti terjadinya penurunan kondisi ekonomi yang dirasakan oleh semua pihak karena adanya wabah COVID-19.
Pandemi tersebut juga sangat berdampak kepada para seniman karena pandemi telah mengakibatkan ruang gerak para seniman sangat terbatas. Berbagai perhelatan seni di Bali yang biasa dilaksanakan setiap tahun juga banyak yang dibatalkan akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Sejumlah musisi siap meriahkan konser 'drive-in' pertama di Bali
Menurutnya, hal tersebut membuat seniman yang menggantungkan hidupnya pada kesenian tidak bisa berbuat apa-apa terlebihnya lagi panggung untuk para musisi dan seniman sementara ini tidak bisa diadakan karena tidak boleh berkerumun.
"Melihat hal tersebut, kami ingin membangkitkan kembali semangat para seniman maupun musisi untuk bisa berkarya kembali. Komunitas kami akan mewadahi sekaligus sebagai jembatan untuk para seniman/musisi khususnya di Bali agar bisa menuangkan karya-karya yang telah vakum selama kurang lebih 10 bulan," ungkap Gede Cita Sastrawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020