Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menganggarkan pengadaan dua peralatan detektor keamanan berupa X-Ray Gama melalui anggaran APBD 2012 senilai Rp60 miliar.
"Pengadaan alat pendeteksi keamanan tersebut sangat urgen untuk Bali, karena Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata. Untuk itu keamanan menjadi faktor utama pada jasa kepariwisataan," kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Kamis.
Pada rapat dengar pendapat Komisi I DPRD dengan jajaran Polda Bali itu, ia mengatakan, pembelian peralatan tersebut dianggarkan melalui APBD Induk.
"Untuk pembelian alat detektor buatan Amerika tersebut kini sedang tender. Nanti juga akan dipresentasikan alat tersebut. Seperti apa sih penggunaannya dan bagaimana operasional alat itu," kata politisi asal Desa Sanur, Kota Denpasar.
Ia mengatakan, cara operasional alat detektor tersebut nanti akan dipresentasikan dihadapan Dewan. Sehingga semua akan mengetahui cara kerja tersebut.
"Alat tersebut akan khusus digunakan di pelabuhan antarpulau tersebut, yaitu Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dan Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Jadi alat tersebut "mobile system" (bergerak), sehingga jika sewaktu-waktu ada kegiatan besar di Nusa Dua, maka alat tersebut sementara waktu bisa dipindah digunakan di sana," ucapnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pengadaan alat pendeteksi keamanan tersebut sangat urgen untuk Bali, karena Pulau Dewata sebagai daerah tujuan wisata. Untuk itu keamanan menjadi faktor utama pada jasa kepariwisataan," kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Kamis.
Pada rapat dengar pendapat Komisi I DPRD dengan jajaran Polda Bali itu, ia mengatakan, pembelian peralatan tersebut dianggarkan melalui APBD Induk.
"Untuk pembelian alat detektor buatan Amerika tersebut kini sedang tender. Nanti juga akan dipresentasikan alat tersebut. Seperti apa sih penggunaannya dan bagaimana operasional alat itu," kata politisi asal Desa Sanur, Kota Denpasar.
Ia mengatakan, cara operasional alat detektor tersebut nanti akan dipresentasikan dihadapan Dewan. Sehingga semua akan mengetahui cara kerja tersebut.
"Alat tersebut akan khusus digunakan di pelabuhan antarpulau tersebut, yaitu Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana dan Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Jadi alat tersebut "mobile system" (bergerak), sehingga jika sewaktu-waktu ada kegiatan besar di Nusa Dua, maka alat tersebut sementara waktu bisa dipindah digunakan di sana," ucapnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012