Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan Pemerintah Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah untuk terus mengembangkan potensi wisata alam dan budaya yang ada karena berpeluang menyaingi potensi wisata yang dimiliki Provinsi Bali.
"Adanya bimbingan teknis pengembangan wisata minat khusus melalui media dan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan atau CHSE yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya ditemui usai pembukaan bimbingan teknis pengembangan wisata minat khusus melalui media dan penerapan CHSE di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di aula Sekuro Villa Beach Resort Jepara, Senin.
Selain mendapatkan ilmu soal penerapan protokol CHSE, kata dia, pelaku wisata yang ada di Kabupaten Jepara juga bisa mengemas potensi wisata yang ada di daerahnya masing-masing dalam mempromosikannya melalui berbagai media.
Setelah semua potensi wisata di Kabupaten Jepara tergarap dengan baik, tentunya siap menerima limpahan wisatawan berkunjung ke 10 destinasi wisata nasional. Hal terpenting, Kabupaten Jepara bisa menggaet wisatawan agar bisa tinggal di Jepara lebih lama.
Baca juga: Anyaman Gianyar tembus ke pasar Spanyol-Italia
Menurut dia, Jepara memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, terutama Pulau Karimunjawa serta potensi wisata buatan yang cukup banyak mulai dari mebel dan ukir, kerajinan monel, tenun troso serta kopi yang menjadi gaya hidup baru masyarakat saat ini yang memungkinkan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
"Harus bersemangat mengejar tingkat kunjungan wisatawan di Pulau Bali karena Jepara memiliki salah satu destinasi wisata nasional. Perlu diingat, harus diimbangi dengan gairah masyarakat menerima wisatawan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi menyadari bahwa potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Jepara, seperti pantainya memang tidak kalah dengan Bali. Hal terpenting, harus mampu merawat semua objek wisata alam yang tersedia.
Untuk bisa mengejar tingkat kunjungan wisatawan di Pulau Bali, kata dia, Pemkab Jepara tengah fokus membangun sumber daya manusia (SDM) agar paham betil tentang pengelolaan objek wisata yang benar.
"Beberapa potensi wisata yang ada memang sudah dikenal hingga mancanegara, seperti Pulau Karimunjawa hingga kerajinan mebel dan ukir. Masyarakat Jepara juga cukup kreatif karena limbah kayu dari kerajinan mebel dan ukir bisa dibuat aneka kerajinan," ujarnya.
Baca juga: Selama COVID-19, batik endek di Bali tetap digemari anak muda
Sementara upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat lumpuh akibat pandemi COVID-19, kata dia, sudah dimulai dengan memberikan izin pembukaan kembali objek-objek wisata yang ada dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Adanya bimbingan teknis protokol CHSE juga diapresiasi karena bisa menambah keyakinan wisatawan untuk berkunjung ke Jepara.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani menambahkan promosi potensi wisata penting dilakukan, termasuk kegiatan atraksi wisata yang selama ini dimiliki Kabupaten Jepara juga perlu dikemas menjadi lebih baik lagi.
"Sasaran setiap kegiatan harus dipikirkan sehingga menambah daya tarik wisatawan, selain pula mengunjungi potensi-potensi wisata yang lebih dahulu tenar. Daya tariknya harus naik dari sebelumnya skala kota harus menjadi skala nasional karena Indonesia mencanangkan tahun 2024 menjadi pusat destinasi even di Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk mendorong setiap daerah mengembangkan potensi wisatanya, Kemenparekraf tengah membuat buku panduan rencana anggaran belanja setiap kegiatan atraksi wisata. Kemenparekraf juga siap membantu dengan menghadirkan tenaga ahli bidang penyelenggara kegiatan atraksi wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Adanya bimbingan teknis pengembangan wisata minat khusus melalui media dan penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan atau CHSE yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ujarnya ditemui usai pembukaan bimbingan teknis pengembangan wisata minat khusus melalui media dan penerapan CHSE di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di aula Sekuro Villa Beach Resort Jepara, Senin.
Selain mendapatkan ilmu soal penerapan protokol CHSE, kata dia, pelaku wisata yang ada di Kabupaten Jepara juga bisa mengemas potensi wisata yang ada di daerahnya masing-masing dalam mempromosikannya melalui berbagai media.
Setelah semua potensi wisata di Kabupaten Jepara tergarap dengan baik, tentunya siap menerima limpahan wisatawan berkunjung ke 10 destinasi wisata nasional. Hal terpenting, Kabupaten Jepara bisa menggaet wisatawan agar bisa tinggal di Jepara lebih lama.
Baca juga: Anyaman Gianyar tembus ke pasar Spanyol-Italia
Menurut dia, Jepara memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, terutama Pulau Karimunjawa serta potensi wisata buatan yang cukup banyak mulai dari mebel dan ukir, kerajinan monel, tenun troso serta kopi yang menjadi gaya hidup baru masyarakat saat ini yang memungkinkan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
"Harus bersemangat mengejar tingkat kunjungan wisatawan di Pulau Bali karena Jepara memiliki salah satu destinasi wisata nasional. Perlu diingat, harus diimbangi dengan gairah masyarakat menerima wisatawan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi menyadari bahwa potensi wisata alam yang ada di Kabupaten Jepara, seperti pantainya memang tidak kalah dengan Bali. Hal terpenting, harus mampu merawat semua objek wisata alam yang tersedia.
Untuk bisa mengejar tingkat kunjungan wisatawan di Pulau Bali, kata dia, Pemkab Jepara tengah fokus membangun sumber daya manusia (SDM) agar paham betil tentang pengelolaan objek wisata yang benar.
"Beberapa potensi wisata yang ada memang sudah dikenal hingga mancanegara, seperti Pulau Karimunjawa hingga kerajinan mebel dan ukir. Masyarakat Jepara juga cukup kreatif karena limbah kayu dari kerajinan mebel dan ukir bisa dibuat aneka kerajinan," ujarnya.
Baca juga: Selama COVID-19, batik endek di Bali tetap digemari anak muda
Sementara upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat lumpuh akibat pandemi COVID-19, kata dia, sudah dimulai dengan memberikan izin pembukaan kembali objek-objek wisata yang ada dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Adanya bimbingan teknis protokol CHSE juga diapresiasi karena bisa menambah keyakinan wisatawan untuk berkunjung ke Jepara.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani menambahkan promosi potensi wisata penting dilakukan, termasuk kegiatan atraksi wisata yang selama ini dimiliki Kabupaten Jepara juga perlu dikemas menjadi lebih baik lagi.
"Sasaran setiap kegiatan harus dipikirkan sehingga menambah daya tarik wisatawan, selain pula mengunjungi potensi-potensi wisata yang lebih dahulu tenar. Daya tariknya harus naik dari sebelumnya skala kota harus menjadi skala nasional karena Indonesia mencanangkan tahun 2024 menjadi pusat destinasi even di Asia Tenggara," ujarnya.
Untuk mendorong setiap daerah mengembangkan potensi wisatanya, Kemenparekraf tengah membuat buku panduan rencana anggaran belanja setiap kegiatan atraksi wisata. Kemenparekraf juga siap membantu dengan menghadirkan tenaga ahli bidang penyelenggara kegiatan atraksi wisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020