Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) di tengah kondisi pandemi COVID-19 berhasil menyabet dua penghargaan di ajang Digital Marketing & Human Capital Award 2020 yang diselenggarakan oleh Business News Indonesia. 

"Prestasi ini tentunya menjadi semangat bagi seluruh insan BPJAMSOSTEK untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta dan terus berinovasi demi masa depan institusi yang lebih baik," kata  Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK Naufal Mahfudz dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA di Denpasar, Selasa.

Dua penghargaan yang diraih BPJAMSOSTEK yakni penghargaan The Best Overall for Digital Marketing & Human Capital untuk kategori organisasi dan The Best Chief of Human Capital Officer 2020 yang diraih oleh Naufal Mahfudz, Direktur Umum dan SDM BPJAMSOSTEK, untuk kategori individu.

Dua trofi penghargaan yang diterima langsung oleh Naufal Mahfudz ini tentunya menjadi pelengkap prestasi yang diraih BPJAMSOSTEK di tahun-tahun sebelumnya.

Penyerahan penghargaan telah dilakukan belum lama ini Hotel Mulia Senayan, Jakarta, dengan menjalankan prosedur dan tata cara adaptasi kebiasaan baru yang ketat. Turut hadir secara virtual dalam acara tersebut Menteri Perdagangan Agus Suparmanto sebagai "keynote speaker".

Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa dorong peningkatan Desa Sadar Jamsostek di Bali
Baca juga: DPR RI dan DJSN apresiasi layanan "One to Many" BPJAMSOSTEK

Penganugerahan Digital Marketing & Human Capital Awards 2020 dilaksanakan sebagai salah satu bentuk penghargaan tertinggi di bidang marketing dan human capital bagi institusi-institusi di Indonesia, baik lembaga pemerintah, badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta.

Ajang ini melibatkan dewan juri yang merupakan ahli dan profesional dari berbagai unsur, diketuai oleh Priyantono Rudito, serta diikuti oleh ratusan lembaga, BUMN, dan perusahaan besar di Indonesia.  Tidak kurang 600 institusi yang diriset dan dinilai oleh dewan juri Digital Marketing & Human Capital Awards 2020.

"BPJAMSOSTEK sejak beberapa bulan lalu telah menerapkan inovasi pelayanan bagi para peserta dengan menerapkan Lapak Asik (Layanan Tanpa Kontak Fisik). Bentuk pelayanan ini tak mengubah substansi yang ada," ucapnya.

Lapak Asik, lanjut Naufal, sudah berjalan di seluruh Kantor Cabang BPJAMSOSTEK dan mendapat sambutan yang baik dari para pemangku kepentingan terutama para peserta.

"Kami terus berikhtiar meningkatkan kompetensi para insan BPJAMSOSTEK agar dapat mengakuisisi seluruh pekerja Indonesia untuk menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan dan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh peserta di seluruh wilayah Indonesia dan Pekerja Migran Indonesia yang berada di luar negeri," kata Naufal.

Era Baru Pelayanan

Sementara itu, Deputi Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Kanwil Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) Deny Yusyulian mengatakan di tengah pandemi COVID-19 ini, sejak Maret lalu BPJAMSOSTEK menerapkan era baru pelayanan kepada peserta melalui Protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik).

"Protokol Lapak Asik untuk klaim JHT dilakukan secara hibrid melalui kanal online, klaim kolektif dan offline. Kanal Lapak Asik Online menerapkan klaim JHT seluruhnya secara daring. Proses dimulai dari registrasi dengan cara mengakses laman antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id., dilanjutkan proses upload dokumen via email dan verifikasi via telepon atau videocall, hingga akhirnya dana ditransfer," ucapnya.

Sedangkan kanal Lapak Asik Kolektif diterapkan bagi peserta yang mengalami PHK massal dari perusahaan berskala sedang dan besar. BPJAMSOSTEK akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk memproses administrasi klaim JHT secara kolektif.

"Dengan demikian, peserta tidak perlu terlibat langsung dalam proses verifikasi data. Peserta baru berhubungan dengan BPJAMSOSTEK ketika akan memasuki proses pembayaran," ujar Deny.

Bagi peserta yang kesulitan mengakses kanal Lapak Asik Online, dapat memanfaatkan kanal Lapak Asik Offline. Kanal "offline" ini diterapkan di seluruh kantor cabang BPJAMSOSTEK melalui bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor dan terhubung dengan petugas secara video conference, sehingga tidak ada kontak fisik langsung petugas Customer Service Officer (CSO).

"Untuk meningkatkan kapasitas pelayanan dan mempercepat proses, pelayanan juga dilakukan secara One to Many, yakni satu orang CSO melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan," kata Deny.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020