Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa membuka secara resmi Konferesi Cabang (Konfercab) Fatayat NU Buleleng VII di Singaraja, Minggu.
Saat memberi sambutan, Sekda Suyasa meminta organisasi Fatayat Buleleng yang merupakan wadah untuk menaungi para perempuan Nahdlatul Ulama (NU) untuk melakukan pengkaderan yang sistematis.
“Sebab, Fatayat yang menanungi perempuan NU ini memiliki perjalanan panjang di Buleleng. Hingga masih aktif sampai saat ini. Saya bangga karena Fatayat NU terus aktif menebar kebaikan,” ujarnya.
Konfercab Fatayat NU Buleleng kali ini bertema "Muslimat NU Berkualitas dan Religius Hidmah untuk Keajegan Buleleng". Selain Sekda Gede Suyasa, hadir juga Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Menurut Suyasa, sebagai organisasi kader sudah seyogyanya Fatayat memunculkan kader yang siap mengabdi dan komitmen dalam memajukan NU.
Baca juga: Gubernur Bali minta NU dukung upaya kendalikan COVID-19
Untuk itu, mencetak kader harus yang militan dilakukan dengan cara kaderisasi sistematis melalui strategi dan rencana yang matang mulai tingkat kabupaten hingga desa.
Pengembangan Sumber Daya Manusia kader dapat dilakukan dengan meningkatkan tingkat pendidikan formal, pelatihan-pelatihan, serta pengembangan kemampuan.
“Sudah saatnya kader NU mengisi semua pos peran-peran sosial, ekonomi dan politik,” ujar Gede Suyasa.
Secara umum, kata Gede Suyasa, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Buleleng sudah berperan aktif dalam pembinaan umat, secara rutin maupun dalam momen-momen peringatan hari besar Islam. Terbukti dengan misinya membentuk umat yang taat beragama dan tidak melupakan jati diri sebagai warga negara Republik Indonesia serta mengajarkan Islam yang moderat dengan menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
“Selain itu PCNU juga selalu berupaya menjadi garda depan dalam menjalin kerukunan antar umat beragama, melawan terorisme dan radikalisme di Kabupaten Buleleng,” ucapnya.
Baca juga: Menlu sebut NU berperan penting dalam upaya lawan COVID-19
Gede Suyasa mengatakan NU sebagai organisasi sosial keagamaan di Buleleng memiliki peranan yang besar dalam pembangunan.
Melalui Konfercab Fatayat NU ini, dirinya berharap kepemimpinan Fatayat NU di masa mendatang bisa mewujudkan anggota yang mandiri.
"Selamat ber-konfercab Fatayat NU. Saya berharap, kedepan Fatayat NU bisa melahirkan pemimpin hebat yang bisa mencetak pemimpin mandiri. Semoga rekomendasi yang dihasilkan NU berjalan sinergi dengan program pemerintah Kabupaten Buleleng," tutup Gede Suyasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Saat memberi sambutan, Sekda Suyasa meminta organisasi Fatayat Buleleng yang merupakan wadah untuk menaungi para perempuan Nahdlatul Ulama (NU) untuk melakukan pengkaderan yang sistematis.
“Sebab, Fatayat yang menanungi perempuan NU ini memiliki perjalanan panjang di Buleleng. Hingga masih aktif sampai saat ini. Saya bangga karena Fatayat NU terus aktif menebar kebaikan,” ujarnya.
Konfercab Fatayat NU Buleleng kali ini bertema "Muslimat NU Berkualitas dan Religius Hidmah untuk Keajegan Buleleng". Selain Sekda Gede Suyasa, hadir juga Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Menurut Suyasa, sebagai organisasi kader sudah seyogyanya Fatayat memunculkan kader yang siap mengabdi dan komitmen dalam memajukan NU.
Baca juga: Gubernur Bali minta NU dukung upaya kendalikan COVID-19
Untuk itu, mencetak kader harus yang militan dilakukan dengan cara kaderisasi sistematis melalui strategi dan rencana yang matang mulai tingkat kabupaten hingga desa.
Pengembangan Sumber Daya Manusia kader dapat dilakukan dengan meningkatkan tingkat pendidikan formal, pelatihan-pelatihan, serta pengembangan kemampuan.
“Sudah saatnya kader NU mengisi semua pos peran-peran sosial, ekonomi dan politik,” ujar Gede Suyasa.
Secara umum, kata Gede Suyasa, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Buleleng sudah berperan aktif dalam pembinaan umat, secara rutin maupun dalam momen-momen peringatan hari besar Islam. Terbukti dengan misinya membentuk umat yang taat beragama dan tidak melupakan jati diri sebagai warga negara Republik Indonesia serta mengajarkan Islam yang moderat dengan menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
“Selain itu PCNU juga selalu berupaya menjadi garda depan dalam menjalin kerukunan antar umat beragama, melawan terorisme dan radikalisme di Kabupaten Buleleng,” ucapnya.
Baca juga: Menlu sebut NU berperan penting dalam upaya lawan COVID-19
Gede Suyasa mengatakan NU sebagai organisasi sosial keagamaan di Buleleng memiliki peranan yang besar dalam pembangunan.
Melalui Konfercab Fatayat NU ini, dirinya berharap kepemimpinan Fatayat NU di masa mendatang bisa mewujudkan anggota yang mandiri.
"Selamat ber-konfercab Fatayat NU. Saya berharap, kedepan Fatayat NU bisa melahirkan pemimpin hebat yang bisa mencetak pemimpin mandiri. Semoga rekomendasi yang dihasilkan NU berjalan sinergi dengan program pemerintah Kabupaten Buleleng," tutup Gede Suyasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020