Dosen Politeknik Internasional Bali Nelsye Lumanauw yang menjadi salah satu peserta program "We Love Bali" berpandangan kegiatan tersebut tak sekadar mengunjungi objek wisata, tetapi yang terpenting menjadi komitmen penerapan protokol kesehatan bidang pariwisata.
"Di masa pandemi ini, kesadaran akan kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media," kata Nelsye Lumanauw, di Denpasar, Jumat.
Perempuan asal Manado ini berharap langkah ini dapat mewujudkan kesadaran akan keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata Pulau Dewata dalam berkegiatan di tengah pandemi COVID-19.
"Program We Love Bali merupakan salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE di daya tarik wisata dan desa wisata, termasuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE," ujarnya
Implementasi penerapan CHSE, lanjut dia, sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan.
Ia dan puluhan peserta lainnya mengikuti program 10 trip Nusa Penida pada 18-20 November 2020 dengan rute dari Sanur, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan kembali lagi ke Sanur, Denpasar.
"Di Nusa Penida itu ada Angel's Billabong yang merupakan muara akhir dari sebuah sungai, sebelum air sungai sampai ke lautan lepas. Fenomena alam yang memesona ini menampilkan cerukan-cerukan kolam alami yang sangat indah dan memukau," katanya.
Angel's Billabong Nusa Penida berciri khas sangat artistik dengan batuan karang berwarna hijau kekuningan dengan kejernihan air yang mengalir.
Pada hari kedua program 10 trip Nusa Penida peserta diajak menuju Nusa Lembongan yang mengunjungi objek pantai, seperti Diamond Beach, Atuh Beach, Raja Lima, Dream Beach Jembatan Kuning dan lainnya serta menginap di Nusa Lembongan. "Jadi, ada kombinasi menginap di Nusa Penida dan Lembongan," ujarnya.
Dalam program tersebut peserta juga diajak untuk berkunjung ke wisata konservasi mangrove dengan pemandangan alam hutan mangrove Nusa Lembongan yang sedikit berbeda dengan mangrove yang berada di wilayah Suwung, Denpasar, Bali.
Selain itu, peserta juga mengunjungi Kelingking Beach Nusa Penida Bali yang merupakan destinasi wisata pantai yang menyajikan keelokan alam yang akan membuat pengunjung merasa kagum atas alam yang diciptakan oleh Tuhan.
"Kelingking Beach adalah tempat yang memiliki spot yang cukup dikenal untuk diving karena menyajikan pemandangan yang sangat langka. Spot ini dinamakan sebagai Manta Point," ujarnya.
Sementara itu Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman mengatakan 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program We Love Bali. Dari 12 trip tersebut sudah mendapatkan dukungan anggaran dari Kemenparkeraf.
Terkait dengan teknis perjalanan, pertama peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan, setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan dua kendaraan bus, masing-masing bus berisi 20 penumpang, yang akan melalui satu rute perjalanan dari total 12 rute yang disediakan.
"Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia suvenir yang akan dijual kepada para peserta," ujarnya.
Selain itu, juga mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta, menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Di masa pandemi ini, kesadaran akan kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media," kata Nelsye Lumanauw, di Denpasar, Jumat.
Perempuan asal Manado ini berharap langkah ini dapat mewujudkan kesadaran akan keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata Pulau Dewata dalam berkegiatan di tengah pandemi COVID-19.
"Program We Love Bali merupakan salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE di daya tarik wisata dan desa wisata, termasuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE," ujarnya
Implementasi penerapan CHSE, lanjut dia, sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan.
Ia dan puluhan peserta lainnya mengikuti program 10 trip Nusa Penida pada 18-20 November 2020 dengan rute dari Sanur, Nusa Penida, Nusa Lembongan dan kembali lagi ke Sanur, Denpasar.
"Di Nusa Penida itu ada Angel's Billabong yang merupakan muara akhir dari sebuah sungai, sebelum air sungai sampai ke lautan lepas. Fenomena alam yang memesona ini menampilkan cerukan-cerukan kolam alami yang sangat indah dan memukau," katanya.
Angel's Billabong Nusa Penida berciri khas sangat artistik dengan batuan karang berwarna hijau kekuningan dengan kejernihan air yang mengalir.
Pada hari kedua program 10 trip Nusa Penida peserta diajak menuju Nusa Lembongan yang mengunjungi objek pantai, seperti Diamond Beach, Atuh Beach, Raja Lima, Dream Beach Jembatan Kuning dan lainnya serta menginap di Nusa Lembongan. "Jadi, ada kombinasi menginap di Nusa Penida dan Lembongan," ujarnya.
Dalam program tersebut peserta juga diajak untuk berkunjung ke wisata konservasi mangrove dengan pemandangan alam hutan mangrove Nusa Lembongan yang sedikit berbeda dengan mangrove yang berada di wilayah Suwung, Denpasar, Bali.
Selain itu, peserta juga mengunjungi Kelingking Beach Nusa Penida Bali yang merupakan destinasi wisata pantai yang menyajikan keelokan alam yang akan membuat pengunjung merasa kagum atas alam yang diciptakan oleh Tuhan.
"Kelingking Beach adalah tempat yang memiliki spot yang cukup dikenal untuk diving karena menyajikan pemandangan yang sangat langka. Spot ini dinamakan sebagai Manta Point," ujarnya.
Sementara itu Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman mengatakan 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program We Love Bali. Dari 12 trip tersebut sudah mendapatkan dukungan anggaran dari Kemenparkeraf.
Terkait dengan teknis perjalanan, pertama peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan, setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan dua kendaraan bus, masing-masing bus berisi 20 penumpang, yang akan melalui satu rute perjalanan dari total 12 rute yang disediakan.
"Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia suvenir yang akan dijual kepada para peserta," ujarnya.
Selain itu, juga mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta, menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020