Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng menyatakan, laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali, sudah selesai dibangun, namun kini masih tahap uji coba keakuratan.

"Hasil uji keakuratan PCR di RSUD Buleleng merupakan standarisasi yang digunakan dalam menerima spesimen swab test dari rumah sakit," kata Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, di Singaraja, Rabu.

Ia menjelaskan Laboratorium PCR untuk tes usap COVID-19 ini sudah beroperasi dan sudah bisa digunakan, namun pengoperasiannya masih dalam tahap uji coba.

"Jika hasil keakuratannya tinggi, maka lab ini sudah boleh menerima specimen luar," katanya.

Gede Suyasa mengatakan, hasil-hasil yang diujicobakan di laboratorium ini masih disandingkan dengan hasil tes di RSUP Sanglah. "Selama dua minggu laboratorium ini uji coba, sudah 45 spesimen yang dites, kita masih menunggu laporannya," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Klungkung miliki Laboratorium PCR

Sementara itu, Direktur RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha Sp. PD mengatakan, setelah dilakukan uji keakuratan, maka tidak lama lagi RSUD Buleleng akan dapat menerima pelayanan tes swab, baik dari Satgas Penanganan COVID-19 maupun masyarakat yang ingin tes usap secara mandiri.

"Jika tes keakuratan sudah memenuhi syarat, maka kita bisa melakukan pelayanan," katanya.

Nantinya, kata Arya Nugraha, dalam memberikan pelayanan prima pada laboratorium PCR, pihaknya menempatkan beberapa dokter spesialis dan tenaga analis. Mereka yang nanti akan berada di laboratorium memakai APD Level 3 untuk melakukan pengujian.

"Kebetulan kami memiliki ahli lab tentang patologi klinik, dan sebentar lagi kita memiliki ahli yang lebih mendalam lagi yaitu mikrobiologi klinik yang mendalami kuman, bakteri, dan virus. Sementara analis, kami baru melatih lima orang di Rumah Sakit Bali Mandara," katanya.

Menurut Arya Nugraha, mesin PCR hasil hibah dari BNPB ini dapat menampung 90 spesimen, namun karena jenis reagen yang diberikan pemerintah pusat memerlukan dua slot spesimen maka dalam satu waktu mesin tersebut dapat memeriksa sekitar 45 spesimen.

Baca juga: BNPB bantu alat PCR untuk Pemkab Badung

Terkait pembiayaan, kata Arya Nugraha, khusus untuk pasien yang ditangani Satgas Penanganan COVID-19, pembiayaan ditanggung pemerintah pusat sesuai dengan undang-undang penanggulangan wabah.

"Sementara kalau untuk swab mandiri untuk kepentingan pribadi seperti bekerja atau keluar kota, kita masih mengkaji skemanya dengan dinas kesehatan dan pemerintah daerah, namun jika harus membayar, pasti akan dikondisikan agar terjangkau oleh masyarakat," katanya.
 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020