Sleman (Antara Bali) - Kegiatan dakwah dengan mengedepankan perbuatan baik akan lebih memberikan penghargaan atas dasar kemanusiaan yang menghargai adanya perbedaan dalam beragama.

"Dakwah lewat jalan kebaikan individual maupun kolektif itulah yang mendasari gerak dakwah santri yang belajar di pondok pesantren," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al Qodir Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kiai Haji Masrur Ahmad, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Masrur Ahmad saat berdialog dengan 25 teolog dan tokoh antariman dari 17 negara berkembang ketika mengunjungi pondok pesantren di lereng Gunung Merapi tersebut.

Para teolog itu tergabung dalam EATWOT atau "Ecumenical Association Of Third World Theologians" yang berasal dari negara-negara berkembang.

"Dasar dakwah kami adalah bagaimana berbuat baik antarsesama manusia dan dengan alam sekitar, baik makluk hidup maupun benda-benda yang ada di bumi. Meski berbeda agama kita selalu jalankan silaturahmi antariman di lereng Merapi," katanya.(IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012