Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mendorong masyarakat dan pemangku kepentingan di Pulau Dewata untuk belajar dari pandemi COVID-19 dengan memperkuat sektor pertanian dan tidak hanya bergantung dari industri pariwisata.

"Bali sangat terpuruk karena ketergantungan pada sektor pariwisata. Sementara daerah lain lebih tahan," kata Wagub Bali saat membuka kegiatan Apresiasi dan Evaluasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2019 yang dirangkai dengan Rakorwil TPID Bali Nusra Tahun 2020, di Ubud, Gianyar, Kamis.

Menurut dia, kondisi pandemi perlu dijadikan bahan evaluasi untuk menggenjot sektor alternatif selain pariwisata. Salah satu sektor alternatif yang harus digarap lebih serius adalah pertanian.

Untuk itu, Wagub yang biasa disebut Cok Ace ini mendorong adanya pemanfaatan teknologi karena hal tersebut sangat penting guna menarik minat generasi muda menekuni sektor pertanian.

Dengan demikian, ke depan, ia mengharapkan sektor pertanian bisa memberi kontribusi yang sama besar dengan pariwisata. "Jika kedua sektor ini bisa dijadikan lokomotif perekonomian secara imbang, saya yakin kita tak akan menghadapi keterpurukan seperti ini," katanya.

Saat ini 54 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali bersumber dari sektor pariwisata, sehingga Bali kehilangan devisa hingga Rp9,7 triliun setiap bulan, atau mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Di sisi lain, Guru Besar ISI Denpasar ini mengapresiasi berbagai upaya dan kerja keras yang ditunjukkan jajaran TPID Kabupaten/Kota untuk menjaga stabilitas harga di daerah masing-masing.

Atas kerja keras itu, Kabupaten Badung keluar sebagai juara kategori TPID berprestasi pada ajang TPID Award Tahun 2020. Prestasi lainnya juga diraih oleh TPID Bangli yang berhasil masuk nominasi pertama.

Penglingsir Puri Ubud ini mengharapkan prestasi yang diraih dua kabupaten tersebut bisa memotivasi daerah lain dalam menjaga stabilitas harga di daerah masing-masing.

Pada kesempatan itu, Cok Ace mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dan membutuhkan penguatan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan.

Terkait dengan upaya penguatan komitmen tersebut, ia mendukung pelaksanaan Rakorwil TPID Bali Nusra karena menjadi wujud konkret penguatan peran TPID untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Harapan kami kawasan Kedewatan Ubud yang dipilih sebagai tempat pertemuan memberi vibrasi positif untuk menghasilkan keputusan terbaik," katanya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam sambutan juga mengapresiasi pelaksanaan Rakorwil TPID Bali Nusra.

Kepada dua kabupaten peraih penghargaan TPID Award, ia berpesan agar capaian ini memberi dampak nyata bagi upaya pengendalian inflasi serta mampu mendorong penguatan ekonomi.

"Upaya pengendalian laju inflasi sejatinya telah berjalan cukup baik. Hanya saja, pandemi COVID-19 yang melanda berbagai belahan dunia dalam kurun waktu sembilan bulan belakangan membuat perekonomian Bali mengalami kontraksi hebat," katanya.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh komponen tetap optimistis untuk membangun kembali sektor perekonomian agar tak terpuruk makin dalam.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan bahwa perekonomian Bali saat ini menghadapi situasi yang sangat sulit. Namun ia menginformasikan, pada triwulan III-2020 mulai ada tanda-tanda pergerakan.

"Ekonomi Bali pada Triwulan III tahun 2020 tercatat tumbuh sebesar 1,66 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q)," katanya.

Kendati belum bisa mengembalikan kondisi ekonomi seperti sebelum pandemi, perkembangan ini menumbuhkan optimisme bagi seluruh komponen untuk berusaha lebih baik lagi pada triwulan IV.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Iskandar Simorangkir menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan upaya pengendalian penyebaran COVID-19.

Sebab, menurut dia, tidak mungkin pemerintah hanya fokus pada bidang ekonomi, dengan mengabaikan penanganan bidang kesehatan. "Keduanya harus sama-sama jalan, itu yang terus diupayakan oleh pemerintah," katanya.

Acara Apresiasi dan Evaluasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2019 yang dirangkai dengan Rakorwil TPID Bali Nusra Tahun 2020 dilaksanakan dengan kombinasi tatap muka langsung dan virtual. Peserta dari Provinsi NTB dan NTT mengikuti kegiatan ini secara virtual dari daerah masing-masing.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020