BPJS Kesehatan mengoptimalkan pelayanan administrasi melalui WhatsApp (Pandawa) sebagai salah satu upaya mengalihkan pelayanan tatap muka di kantor cabang menjadi secara digital untuk mencegah penularan COVID-19.
"Untuk di Bali layanan Pandawa ini sudah mulai dimanfaatkan, ini terbukti kalau sekarang masyarakat lewat di depan kantor-kantor kami pasti tidak seramai sebelumnya. Jadi pemanfaatannya sudah mulai baik," ujar Asisten Deputi Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTT, dan NTB, Gusti Ngurah Catur Wiguna di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 mendorong BPJS Kesehatan melakukan sejumlah inovasi dalam melakukan pelayanan kepada peserta. "Jadi kami membuat inovasi bagaimana peserta bisa mendaftar atau mengubah datanya dengan tidak harus datang ke kantor BPJS Kesehatan. Selain Pandawa, masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan CHIKA (Chat Asistant JKN) untuk bertanya melalui WhatsApp dan sejumlah kanal-kanal lain yang sebelumnya sudah ada," katanya.
Menurut Catur Wiguna, layanan-layanan melalui WhatsApp tersebut saat ini lebih dikembangkan karena selain dapat yang meminimalkan tatap muka, masyarakat juga telah familiar dengan aplikasi tersebut.
Untuk BPJS Kesehatan Cabang Denpasar (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan), layanan Pandawa dapat diakses melalui nomor 081237092147.
"Dengan layanan ini kemudahan sangat dirasakan oleh peserta. Sebelum pandemi COVID-19 mereka harus mengantre di kantor kami, kalau sekarang dengan kondisi saat ini layanan berbasis digital sudah kami hadirkan maka masyarakat akan lebih dimudahkan dan kami akan terus melakukan sosialisasi," ungkap Catur Wiguna.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Denpasar ajak perusahaan untuk manfaatkan keringanan iuran
Dalam kegiatan Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan bertajuk "Jaminan Kesehatan Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru", Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan di masa pandemi COVID-19, pihaknya meluncurkan sejumlah kemudahan layanan primer seperti penyaringan mandiri COVID-19, antrean daring, dan konsultasi dokter.
Selain itu, menyiapkan Omni Channel Administrasi Kepesertaan seperti pelayanan di kantor cabang, Mal Pelayanan Publik, E-Dabu, E-Dabu mobile, mobile JKN, Pandawa, PIPP RS dan PIPP FKTP.
"Kami juga telah menyiapkan istilahnya sapu jagatnya layanan yang buka 24 jam per hari selama tujuh hari yaitu Care Center 1500400," katanya.
Untuk pelayanan di kantor cabang, selain menerapkan berbagai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat untuk mencegah terjadinya klaster penularan pandemi tersebut, pihaknya melakukan sejumlah pengaturan layanan tatap muka dengan harapan hanya kelompok jenis kepesertaan tertentu yang secara langsung boleh dilayani di kantor BPJS Kesehatan.
"Kelompok tersebut terdiri dari tiga kelompok jenis kepesertaan, yaitu penerima bantuan iuran, kemudian kelompok yang kedua adalah peserta mandiri kelas tiga dan bukan peserta," ungkap dia.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa dorong peningkatan Desa Sadar Jamsostek di Bali
Ia berharap, selama masa pandemi COVID-19, masyarakat dapat mengoptimalkan penggunaan berbagai kanal layanan nontatap muka yang telah disediakan BPJS Kesehatan.
"Dan ternyata dengan adanya pandemi COVID-19 ini, pemanfaatan layanan nontatap muka yang tadinya ke kantor itu banyak sekali tapi pada waktu bulan April kemudian ada PSBB kemudian mulai penularan COVID-19 terjadi, itu ada pemanfaatan mobile JKN yang meningkat," katanya.
Dalam kegiatan Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan bertajuk "Jaminan Kesehatan Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru" secara daring pada 22-23 Oktober, BPJS Kesehatan membahas sejumlah topik dengan menghadirkan berbagai narasumber.
Sejumlah tema yang dibahas adalah upaya-upaya dalam menjaga keberlangsungan program JKN-KIS, peran jaminan sosial kesehatan di era pandemi COVID-19 serta optimalisasi layanan jaminan kesehatan di era pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Untuk di Bali layanan Pandawa ini sudah mulai dimanfaatkan, ini terbukti kalau sekarang masyarakat lewat di depan kantor-kantor kami pasti tidak seramai sebelumnya. Jadi pemanfaatannya sudah mulai baik," ujar Asisten Deputi Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTT, dan NTB, Gusti Ngurah Catur Wiguna di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 mendorong BPJS Kesehatan melakukan sejumlah inovasi dalam melakukan pelayanan kepada peserta. "Jadi kami membuat inovasi bagaimana peserta bisa mendaftar atau mengubah datanya dengan tidak harus datang ke kantor BPJS Kesehatan. Selain Pandawa, masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan CHIKA (Chat Asistant JKN) untuk bertanya melalui WhatsApp dan sejumlah kanal-kanal lain yang sebelumnya sudah ada," katanya.
Menurut Catur Wiguna, layanan-layanan melalui WhatsApp tersebut saat ini lebih dikembangkan karena selain dapat yang meminimalkan tatap muka, masyarakat juga telah familiar dengan aplikasi tersebut.
Untuk BPJS Kesehatan Cabang Denpasar (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan), layanan Pandawa dapat diakses melalui nomor 081237092147.
"Dengan layanan ini kemudahan sangat dirasakan oleh peserta. Sebelum pandemi COVID-19 mereka harus mengantre di kantor kami, kalau sekarang dengan kondisi saat ini layanan berbasis digital sudah kami hadirkan maka masyarakat akan lebih dimudahkan dan kami akan terus melakukan sosialisasi," ungkap Catur Wiguna.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Denpasar ajak perusahaan untuk manfaatkan keringanan iuran
Dalam kegiatan Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan bertajuk "Jaminan Kesehatan Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru", Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari mengatakan di masa pandemi COVID-19, pihaknya meluncurkan sejumlah kemudahan layanan primer seperti penyaringan mandiri COVID-19, antrean daring, dan konsultasi dokter.
Selain itu, menyiapkan Omni Channel Administrasi Kepesertaan seperti pelayanan di kantor cabang, Mal Pelayanan Publik, E-Dabu, E-Dabu mobile, mobile JKN, Pandawa, PIPP RS dan PIPP FKTP.
"Kami juga telah menyiapkan istilahnya sapu jagatnya layanan yang buka 24 jam per hari selama tujuh hari yaitu Care Center 1500400," katanya.
Untuk pelayanan di kantor cabang, selain menerapkan berbagai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat untuk mencegah terjadinya klaster penularan pandemi tersebut, pihaknya melakukan sejumlah pengaturan layanan tatap muka dengan harapan hanya kelompok jenis kepesertaan tertentu yang secara langsung boleh dilayani di kantor BPJS Kesehatan.
"Kelompok tersebut terdiri dari tiga kelompok jenis kepesertaan, yaitu penerima bantuan iuran, kemudian kelompok yang kedua adalah peserta mandiri kelas tiga dan bukan peserta," ungkap dia.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Banuspa dorong peningkatan Desa Sadar Jamsostek di Bali
Ia berharap, selama masa pandemi COVID-19, masyarakat dapat mengoptimalkan penggunaan berbagai kanal layanan nontatap muka yang telah disediakan BPJS Kesehatan.
"Dan ternyata dengan adanya pandemi COVID-19 ini, pemanfaatan layanan nontatap muka yang tadinya ke kantor itu banyak sekali tapi pada waktu bulan April kemudian ada PSBB kemudian mulai penularan COVID-19 terjadi, itu ada pemanfaatan mobile JKN yang meningkat," katanya.
Dalam kegiatan Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan bertajuk "Jaminan Kesehatan Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru" secara daring pada 22-23 Oktober, BPJS Kesehatan membahas sejumlah topik dengan menghadirkan berbagai narasumber.
Sejumlah tema yang dibahas adalah upaya-upaya dalam menjaga keberlangsungan program JKN-KIS, peran jaminan sosial kesehatan di era pandemi COVID-19 serta optimalisasi layanan jaminan kesehatan di era pandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020