Ternate (Antara Bali) - Kota Ternate, Maluku Utara, mendukung penyelenggaraan "Sail Indonesia" di Pulau Morotai pada September 2012 dengan peninggalan sejumlah aset sejarah sebagai andalan.

"Kota Ternate memiliki tujuh benteng peninggalan kolonial sebagai simbol sejarah dan itu akan kami jadikan andalan dalam menarik minat kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri yang datang pada Sail Indonesia di Pulau Morotai," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate, Tamrin Marsaoli, di Ternate, Rabu.

Menurut dia, peninggalan sejarah tersebut berupa benteng peninggalan kolonial dan Kedaton Kesultanan Ternate sebagai simbol bahwa Ternate akan fokus pada "kota pariwisata sejarah" yang untuk mendukung penyelenggaraan Sail Indonesia di Pulau Morotai.

Apalagi, Pemkot Ternate telah mencanangkan pada tahun 2012 dijadikan sebagai kota wisata religus dan pariwisata sejarah dengan membangun berbagai infrastruktur, salah satunya Masjid Raya Al-Munawwar yang merupakan masjid termegah di Provinsi Maluku Utara yang dapat menampung ribuan jamaah.

Saat ini, Pemkot Ternate juga akan membangun pusat perdagangan kuliner di depan eks Kantor Gubernur Malut dan membangun "water boom" di kawasan Kayu Merah sebagai salah satu tempat rekreasi terbesar di Malut.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012