Gubernur Bali Wayan Koster berencana memberdayakan mantan atlet berprestasi menjadi pembina olahraga sebagai bentuk perhatian serius pemerintah setempat kepada mereka, sekaligus untuk memajukan olahraga di Pulau Dewata.
"Ini perhatian serius kita kepada para mantan atlet yang telah memberikan prestasi terbaiknya, dengan memberikan kontribusi besar kepada Bali dan nama Indonesia. Sudah sepantasnya kita memberikan perhatian dan bantuan pada kehidupan mereka di masa tua," kata Koster saat penyerahan bantuan dan tali kasih kepada sejumlah mantan atlet Bali berprestasi di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Pihaknya sudah berdiskusi dengan KONI Bali dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengenai upaya memberdayakan mantan atlet berprestasi tersebut sebagai pembina atau bagian prioritas untuk turut membantu memajukan olahraga di Bali.
Sedangkan untuk meringankan beban hidup untuk para mantan atlet berprestasi Bali pada masa pandemi COVID-19 ini, Gubernur Koster dengan difasilitasi KONI Bali dan Disdikpora Provinsi Bali menyerahkan bantuan sembako dan tali kasih.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi mengatakan penyerahan bantuan ini merupakan serangkaian peringatan HUT KONI ke-82.
Baca juga: Koster harapkan GPDRR 2022 promosikan pariwisata aman bencana untuk Bali
"Sebagai insan olahraga, kami ingin memberikan suatu penghargaan kepada para mantan atlet berprestasi pada ajang PON, Sea Games dan ASEAN Games," ucapnya.
Terkait dengan atlet lainnya, menurut dia juga akan diberikan bantuan sesuai kriteria yang ada. "Tetap kita berikan secara selektif sesuai dengan kebutuhannya, termasuk makanan dan suplemen yang diberikan untuk memperkuat daya tahan tubuh," katanya.
Di sisi lain, Suwandi sangat mendukung rencana Gubernur Koster yang ingin memberdayakan para mantan atlet berprestasi untuk menggembleng atlet muda Bali supaya makin berprestasi ke depannya.
"Kami juga ingin para senior ini membagikan ilmu, teknik hingga pengalaman mereka kepada para juniornya. Jadi masih bisa diberdayakan untuk pembinaan olahraga kita di Bali," ucapnya.
Sementara itu, Kadisdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan bahwa pemberian bantuan ini diberikan sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada para atlet yang telah mengukir prestasi dan mengharumkan nama Bali.
"Jadi ini bentuk perhatian Bapak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Bali, apalagi di masa COVID-19 saat ini," ucapnya
Sebelumnya pun Gubernur Koster juga memberikan penghargaan kepada para atlet peraih medali pada ajang Sea Games XXX Manila, Filipina. Gubernur Koster juga telah memerintahkan Kadisdisdikpora KN mendata atlet berprestasi setingkat Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pada kesempatan itu, sebanyak 74 mantan atlet berprestasi Bali peraih medali dari berbagai cabang olahraga pada ajang nasional dan internasioal menerima tali kasih dan sembako dari Gubernur Bali Wayan Koster.
Baca juga: Koster perkenalkan perspektif kearifan lokal Bali dalam memandang pandemi
Diantara mantan atlet berprestasi Bali yang menerima tali kasih dan bantuan itu adalah Ni Made Wahyuni (silat), Pino Bahari (tinju), Wayan Mudra (silat), Ketut Mudiani (atletik) dan Ni Luh Parwati (silat).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Ini perhatian serius kita kepada para mantan atlet yang telah memberikan prestasi terbaiknya, dengan memberikan kontribusi besar kepada Bali dan nama Indonesia. Sudah sepantasnya kita memberikan perhatian dan bantuan pada kehidupan mereka di masa tua," kata Koster saat penyerahan bantuan dan tali kasih kepada sejumlah mantan atlet Bali berprestasi di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Pihaknya sudah berdiskusi dengan KONI Bali dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengenai upaya memberdayakan mantan atlet berprestasi tersebut sebagai pembina atau bagian prioritas untuk turut membantu memajukan olahraga di Bali.
Sedangkan untuk meringankan beban hidup untuk para mantan atlet berprestasi Bali pada masa pandemi COVID-19 ini, Gubernur Koster dengan difasilitasi KONI Bali dan Disdikpora Provinsi Bali menyerahkan bantuan sembako dan tali kasih.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi mengatakan penyerahan bantuan ini merupakan serangkaian peringatan HUT KONI ke-82.
Baca juga: Koster harapkan GPDRR 2022 promosikan pariwisata aman bencana untuk Bali
"Sebagai insan olahraga, kami ingin memberikan suatu penghargaan kepada para mantan atlet berprestasi pada ajang PON, Sea Games dan ASEAN Games," ucapnya.
Terkait dengan atlet lainnya, menurut dia juga akan diberikan bantuan sesuai kriteria yang ada. "Tetap kita berikan secara selektif sesuai dengan kebutuhannya, termasuk makanan dan suplemen yang diberikan untuk memperkuat daya tahan tubuh," katanya.
Di sisi lain, Suwandi sangat mendukung rencana Gubernur Koster yang ingin memberdayakan para mantan atlet berprestasi untuk menggembleng atlet muda Bali supaya makin berprestasi ke depannya.
"Kami juga ingin para senior ini membagikan ilmu, teknik hingga pengalaman mereka kepada para juniornya. Jadi masih bisa diberdayakan untuk pembinaan olahraga kita di Bali," ucapnya.
Sementara itu, Kadisdikpora Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan bahwa pemberian bantuan ini diberikan sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada para atlet yang telah mengukir prestasi dan mengharumkan nama Bali.
"Jadi ini bentuk perhatian Bapak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Bali, apalagi di masa COVID-19 saat ini," ucapnya
Sebelumnya pun Gubernur Koster juga memberikan penghargaan kepada para atlet peraih medali pada ajang Sea Games XXX Manila, Filipina. Gubernur Koster juga telah memerintahkan Kadisdisdikpora KN mendata atlet berprestasi setingkat Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pada kesempatan itu, sebanyak 74 mantan atlet berprestasi Bali peraih medali dari berbagai cabang olahraga pada ajang nasional dan internasioal menerima tali kasih dan sembako dari Gubernur Bali Wayan Koster.
Baca juga: Koster perkenalkan perspektif kearifan lokal Bali dalam memandang pandemi
Diantara mantan atlet berprestasi Bali yang menerima tali kasih dan bantuan itu adalah Ni Made Wahyuni (silat), Pino Bahari (tinju), Wayan Mudra (silat), Ketut Mudiani (atletik) dan Ni Luh Parwati (silat).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020