Anggota DPD Dapil Bali H Bambang Santoso mendukung perluasan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Al-Hidayah, Jl Gatot Subroto (Gatsu) VI-F/13, Kota Denpasar, guna meningkatkan pelayanan kepada 200-an santri dari kawasan Gatsu, Bedahulu, Kenyeri, dan sekitarnya.
Di hadapan pengurus yayasan dan pengelola TPQ dalam Kunjungan Kerja Daerah dan penyerapan aspirasi masyarakat di TPQ Al-Hidayah Gatsu-Denpasar, Sabtu malam, senator Muslim yang pertama dari Bali itu berjanji akan mengawal perluasan TPQ Al-Hidayah Gatsu itu sejak pembebasan tanah hingga pembangunannya.
"Kalau pelunasan tanah untuk perluasan TPQ itu direncanakan selama tujuh tahun, saya siap mengawal. Kalau bisa tahun depan sudah lunas dan kita sudah bisa mulai pembangunannya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, karena pendidikan bagi anak-anak itu penting, apalagi pendidikan Al Qur'an," katanya.
Kepada pengurus yayasan, panitia pembangunan TPQ dan pengurus TPQ, ia berpesan agar bersatu dan tidak mudah diadu domba. "Umat Islam di sini harus bersatu, karena itu kita harus membantu perluasan dan pembangunan TPQ ini sekuat daya. Jangan sampai kita mudah diadu orang lain untuk menyalahkan pengurus yayasan dan pengelola TPQ," katanya.
Baca juga: Anggota DPD Pastika: bekali generasi muda Bali dengan pendidikan memadai
Dalam kesempatan itu, H Bambang Santoso menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta. "Nanti saya akan kawal, kalau bisa tidak perlu menunggu sampai tujuh tahun untuk membangun. Doakan saja. Kalau pendidikan tidak kita pikirkan, apalagi pendidikan agama, maka kita semuanya akan berdosa," katanya.
Sementara itu, Kepala TPQ Ustadz Izzudin menjelaskan perluasan dan pembangunan TPQ memang sudah lama diharapkan, karena santri yang mengaji Al Qur'an di Al-Hidayah Gatsu sudah mencapai 200-an anak dan lokasinya yang ada sudah sangat tidak memadai, karena bukan ruangan pembelajaran.
"Bukan hanya ruangan, ustadz yang mengajar juga hanya tujuh orang, padahal idealnya satu ustadz itu mengajar 15 anak, karena itu kami sangat bersyukur kalau yayasan merencanakan perluasan dan pembangunan TPQ Al-Hidayah, apalagi mendapat dukungan dari tokoh masyarakat," katanya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Perluasan dan Pembangunan TPQ Al-Hidayah Gatsu-Denpasar H Nawawi menjelaskan perluasan tanah yang direncanakan 1,65 are di sisi barat senilai Rp900 juta. "Kami sudah membayar uang muka Rp300 juta, sedangkan sisanya meminjam ke bank yang diangsur setiap bulan sejak Agustus 2020 hingga tujuh tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Anggota DPD dorong TK berbasis Hindu
Ia menambahkan sumber pembayaran angsuran bank untuk setiap bulannya, selama ini berasal dari iuran jamaah ibu-ibu yang sudah bisa terlunasi selama dua bulan pada Agustus dan September 2020, meski pada bulan September ada penurunan jumlah iuran jamaah.
Dalam Halal Bi Halal Yayasan Al-Hidayah Gatsu (6/6/2021), anggota DPRD Kota Denpasar periode 2019-2024 IK Suteja Kumara juga mendukung rencana perluasan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Al-Hidayah, Jl Gatot Subroto (Gatsu) VI-F/13, Kota Denpasar, karena yayasan itu terbukti maju sejak belum punya gedung hingga kini melayani 200-an santri.
"Saya mengikuti perkembangan mushalla dan TPQ ini sejak belum punya gedung permanen hingga kini. Yayasan ini juga cukup bagus dalam mewujudkan toleransi beragama, karena di dekat sini banyak umat Hindu dan juga ada gereja, tapi saya tahu sendiri saat Hari Raya Kurban cukup kuat kerukunan antar-umat beragama di sini," kata Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar itu.
Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar itu menambahkan pelaksanaan ibadah dan pendidikan di Yayasan Al-Hidayah selama Pandemi COVID-19 juga sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga pengurus, santri dan masyarakat sekitar cukup aman dari virus itu. "Setiap hari, saya menerima laporan perkembangan COVID-19 dan sekarang sudah sangat baik, karena tinggal satu digit dan tentu yayasan ini ikut berperan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Di hadapan pengurus yayasan dan pengelola TPQ dalam Kunjungan Kerja Daerah dan penyerapan aspirasi masyarakat di TPQ Al-Hidayah Gatsu-Denpasar, Sabtu malam, senator Muslim yang pertama dari Bali itu berjanji akan mengawal perluasan TPQ Al-Hidayah Gatsu itu sejak pembebasan tanah hingga pembangunannya.
"Kalau pelunasan tanah untuk perluasan TPQ itu direncanakan selama tujuh tahun, saya siap mengawal. Kalau bisa tahun depan sudah lunas dan kita sudah bisa mulai pembangunannya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, karena pendidikan bagi anak-anak itu penting, apalagi pendidikan Al Qur'an," katanya.
Kepada pengurus yayasan, panitia pembangunan TPQ dan pengurus TPQ, ia berpesan agar bersatu dan tidak mudah diadu domba. "Umat Islam di sini harus bersatu, karena itu kita harus membantu perluasan dan pembangunan TPQ ini sekuat daya. Jangan sampai kita mudah diadu orang lain untuk menyalahkan pengurus yayasan dan pengelola TPQ," katanya.
Baca juga: Anggota DPD Pastika: bekali generasi muda Bali dengan pendidikan memadai
Dalam kesempatan itu, H Bambang Santoso menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta. "Nanti saya akan kawal, kalau bisa tidak perlu menunggu sampai tujuh tahun untuk membangun. Doakan saja. Kalau pendidikan tidak kita pikirkan, apalagi pendidikan agama, maka kita semuanya akan berdosa," katanya.
Sementara itu, Kepala TPQ Ustadz Izzudin menjelaskan perluasan dan pembangunan TPQ memang sudah lama diharapkan, karena santri yang mengaji Al Qur'an di Al-Hidayah Gatsu sudah mencapai 200-an anak dan lokasinya yang ada sudah sangat tidak memadai, karena bukan ruangan pembelajaran.
"Bukan hanya ruangan, ustadz yang mengajar juga hanya tujuh orang, padahal idealnya satu ustadz itu mengajar 15 anak, karena itu kami sangat bersyukur kalau yayasan merencanakan perluasan dan pembangunan TPQ Al-Hidayah, apalagi mendapat dukungan dari tokoh masyarakat," katanya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Perluasan dan Pembangunan TPQ Al-Hidayah Gatsu-Denpasar H Nawawi menjelaskan perluasan tanah yang direncanakan 1,65 are di sisi barat senilai Rp900 juta. "Kami sudah membayar uang muka Rp300 juta, sedangkan sisanya meminjam ke bank yang diangsur setiap bulan sejak Agustus 2020 hingga tujuh tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Anggota DPD dorong TK berbasis Hindu
Ia menambahkan sumber pembayaran angsuran bank untuk setiap bulannya, selama ini berasal dari iuran jamaah ibu-ibu yang sudah bisa terlunasi selama dua bulan pada Agustus dan September 2020, meski pada bulan September ada penurunan jumlah iuran jamaah.
Dalam Halal Bi Halal Yayasan Al-Hidayah Gatsu (6/6/2021), anggota DPRD Kota Denpasar periode 2019-2024 IK Suteja Kumara juga mendukung rencana perluasan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Al-Hidayah, Jl Gatot Subroto (Gatsu) VI-F/13, Kota Denpasar, karena yayasan itu terbukti maju sejak belum punya gedung hingga kini melayani 200-an santri.
"Saya mengikuti perkembangan mushalla dan TPQ ini sejak belum punya gedung permanen hingga kini. Yayasan ini juga cukup bagus dalam mewujudkan toleransi beragama, karena di dekat sini banyak umat Hindu dan juga ada gereja, tapi saya tahu sendiri saat Hari Raya Kurban cukup kuat kerukunan antar-umat beragama di sini," kata Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar itu.
Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar itu menambahkan pelaksanaan ibadah dan pendidikan di Yayasan Al-Hidayah selama Pandemi COVID-19 juga sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan, sehingga pengurus, santri dan masyarakat sekitar cukup aman dari virus itu. "Setiap hari, saya menerima laporan perkembangan COVID-19 dan sekarang sudah sangat baik, karena tinggal satu digit dan tentu yayasan ini ikut berperan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020