Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan ajang Indonesia Marketers Festival (IMF) 2020 Bali dapat membuka peluang bagi UMKM dan usaha rintisan (star up) di Pulau Dewata agar bisa bersaing dengan produk nasional dan internasional di tengah pandemi COVID-19.
"Demikian pula halnya dengan para pelaku pariwisata di Bali bisa memperoleh manfaat tentang bagaimana memasarkan pariwisata yang bagus dan sesuai dengan tata kelola Bali era baru," kata Gubernur Koster dalam sambutan yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Bali Tjok Bagus Pemayun, di Denpasar, Sabtu.
Pada acara yang dikemas secara virtual itu, IMF 2020 yang bertajuk " The Growth Strategies For The Next Bali" diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan bisnis, industri, dan pemerintah.
"Akibat dari pandemi COVID-19 ini kita harus mempersiapkan diri untuk mencari inspirasi yang sesuai dengan masa tata kelola Bali era baru. Tentu ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan kita semua sebagai upaya pemulihan ekonomi Bali," ujarnya.
Menurut dia, di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian global akibat penyebaran COVID-19 berdampak pula pada perekonomian Bali. Oleh karena itu, setiap pengusaha harus mempertahankan tingkat kesehatan usaha mereka dan memperkuat permodalan.
Baca juga: Kemenparekraf: Ekspor dan digitalisasi bangkitkan pariwisata
"Selain itu, juga meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan, termasuk meningkatkan kualitas pemasaran melalui sistem informasi digital yang terintegrasi," ucapnya.
Menurutnya, digitalisasi menjadi tak terelakkan di dalam situasi saat ini. "Era Industri 4.0 pun dikenal sebagai era ekonomi digital, sehingga merujuk perkembangan ekonomi digital saat ini maka kita semua harus meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi informasi. Di samping kita juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif," katanya.
Tjok Bagus Pemayun menambahkan Saat ini semua pebisnis dituntut lebih agresif dan berani dalam mengambil keputusan serta menerapkan strategi perusahaan agar bisa menjadi lebih unggul dibandingkan pesaing.
"Kualitas pelayanan dan peningkatan teknologi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Karena dewasa ini masalah kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui kualitas pelayanan terbaik telah menjadi komitmen bagi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya," ujar Tjok Bagus Pemayun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Demikian pula halnya dengan para pelaku pariwisata di Bali bisa memperoleh manfaat tentang bagaimana memasarkan pariwisata yang bagus dan sesuai dengan tata kelola Bali era baru," kata Gubernur Koster dalam sambutan yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Bali Tjok Bagus Pemayun, di Denpasar, Sabtu.
Pada acara yang dikemas secara virtual itu, IMF 2020 yang bertajuk " The Growth Strategies For The Next Bali" diharapkan akan menjadi ajang bertemunya kalangan bisnis, industri, dan pemerintah.
"Akibat dari pandemi COVID-19 ini kita harus mempersiapkan diri untuk mencari inspirasi yang sesuai dengan masa tata kelola Bali era baru. Tentu ini akan menjadi peluang sekaligus tantangan kita semua sebagai upaya pemulihan ekonomi Bali," ujarnya.
Menurut dia, di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian global akibat penyebaran COVID-19 berdampak pula pada perekonomian Bali. Oleh karena itu, setiap pengusaha harus mempertahankan tingkat kesehatan usaha mereka dan memperkuat permodalan.
Baca juga: Kemenparekraf: Ekspor dan digitalisasi bangkitkan pariwisata
"Selain itu, juga meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan, termasuk meningkatkan kualitas pemasaran melalui sistem informasi digital yang terintegrasi," ucapnya.
Menurutnya, digitalisasi menjadi tak terelakkan di dalam situasi saat ini. "Era Industri 4.0 pun dikenal sebagai era ekonomi digital, sehingga merujuk perkembangan ekonomi digital saat ini maka kita semua harus meningkatkan kemampuan diri melalui penguasaan teknologi informasi. Di samping kita juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif," katanya.
Tjok Bagus Pemayun menambahkan Saat ini semua pebisnis dituntut lebih agresif dan berani dalam mengambil keputusan serta menerapkan strategi perusahaan agar bisa menjadi lebih unggul dibandingkan pesaing.
"Kualitas pelayanan dan peningkatan teknologi merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Karena dewasa ini masalah kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui kualitas pelayanan terbaik telah menjadi komitmen bagi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya," ujar Tjok Bagus Pemayun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020