Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 Seri-2, sebagai salah satu upaya untuk membantu pemasaran UMKM di Pulau Dewata agar bisa tetap produktif di tengah pandemi COVID-19.

"Kami harapkan dengan kegiatan ini dapat membantu UMKM dalam bidang pemasaran produk secara 'offline' dan virtual sehingga UMKM tetap produktif di masa pandemi COVID-19 ini, serta dapat berimbas pada perekonomian Bali," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam acara pembukaan Pameran Produk UMKM serangkaian KKI Seri-2, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

Trisno mengemukakan, pada tahun sebelumnya KKI dilaksanakan dengan pameran fisik produk di Jakarta yang diikuti oleh seluruh UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia.

"Namun, di tahun ini akibat adanya pandemi COVID-19, pameran KKI dilaksanakan secara virtual yang terbagi menjadi 3 seri yakni KKI Seri-1 yang telah dilaksanakan tanggal 28-30 Agustus 2020 KKI Seri-2 diselenggarakan dari 7-9 Oktober 2020 dan KKI Seri-3 akan dilaksanakan November 2020," ujarnya.

Pada pelaksanaan KKI Seri-1 penjualan tertinggi UMKM Indonesia binaan BI se-Nasional diraih oleh KPwBI Provinsi Bali dengan omzet penjualan UMKM mitra dan binaan sekitar Rp700 juta yang diperoleh dari penjualan "offline" dan penjualan daring, baik di lokal Bali, nasional dan ekspor.

Baca juga: BI-Pemprov Bali luncurkan digitalisasi tempat wisata dan web pasar di Tabanan (video)

Sedangkan penjualan "offline" dilakukan pada workshop masing-masing UMKM dan penjualan "online" dilakukan melalui media sosial, plat form KKI yakni karyakreatifindonesia.co.id dan market place dari masing-masing UMKM.

Kegiatan KKI Seri-2 ini disinergikan dengan kegiatan pengembangan UMKM KPwBI Provinsi Bali dengan bertajuk "Bali Jagadhita Culture Week".

"Bali Jagadhita ini memiliki arti Bali yang sejahtera, makmur, dan bahagia, yang mana Bank Indonesia di tengah pandemi COVID-19 ini tetap melakukan pendampingan, memfasilitasi UMKM baik pertanian, tenun, kerajinan untuk terus bangkit dari dampak pandemi. Harapannya tentu agar dapat membangkitkan ekonomi Bali sehingga dapat tercipta Bali yang bahagia dan sejahtera," ucap Trisno.

Rangkaian kegiatan KKI Seri-2 dan Bali Jagadhita Culture Week ini berupa pergelaran fashion show produk UMKM tenun dan kerajinan mitra dan binaan KPwBI Provinsi Bali, kurasi produk, dan talkshow UMKM.

Ada 14 UMKM yang berpartisipasi pada pameran KKI Seri-2 ini, dengan rincian 7 UMKM tenun, 3 UMKM kerajinan dan 4 UMKM makanan dan minuman.

Dalam rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga 9 Oktober mendagtang, tidak hanya melibatkan pihak UMKM namun juga melibatkan seniman Bali diantaranya penyanyi, penari, dan seniman tenun Bali yang akan terlibat dalam kurasi produk Bali.

"Dengan kegiatan KKI ini, selain memperluas akses pasar domestik maupun ekspor dengan mengenalkan produk UMKM berbasis kain tradisional dan kerajinan kepada calon pembeli masyarakat umum dan pihak-pihak yang terhubung dengan pasar ekspor, sekaligus kami ingin menyosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM," ucapnya.

Baca juga: BI ajak masyarakat Bali cintai produk lokal untuk bangkitkan ekonomi

Yang tidak kalah penting, lanjut dia, sebagai katalisator bagi pelaku usaha industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai tren pasar, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi.

Sementara itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat membuka KKI Seri-2 itu mengapresiasi usaha BI untuk membina, mengangkat UMKM di Provinsi Bali, tidak saja di tingkat nasional, tetapi hingga internasional.

Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace itu tidak memungkiri pandemi memberikan dampak yang luar biasa, tidak saja dari sisi kesehatan tetapi juga dari sisi keamanan dan ekonomi.

Dia menambahkan, berkaca dari sejumlah peristiwa di Bali seperti saat Reformasi 1998 dan setelah Bom Bali 2002, UMKM terbukti yang bisa bertahan atau berhasil melewati krisis ekonomi dengan baik

"Kondisi sekarang tentu beda, karena menimpa seluruh dunia. Ada satu gerakan sebelumnya gencar ke arah globalisasi, namun karena pandemi COVID-19 sekarang berubah menjadi memikirkan kondisi dalam negerinya masing-masing. Jadi kita tidak bisa berharap dari negara lain," katanya.

Meskipun demikian, lanjut dia, kondisi ini menjadi kesempatan yang baik untuk kembali pada prinsip Bung Karno yakni Berdikari Secara Ekonomi dan Pemerintah Provinsi Bali selama ini juga telah menerbitkan sejumlah regulasi yang mengarah pada perlindungan UMKM.
Salah satu fashion show yang ditampilkan dalam pembukaan Pameran Produk UMKM serangkaian KKI Seri-2, di Kuta, Kabupaten Badung
(Antaranews Bali/Dok BI Bali/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020