Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, program Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yang dijalankan sangat efektif dalam mendorong kemajuan pembangunan sosial masyarakat Badung berdasarkan capaian sejumlah indeks kehidupan kemasyarakatan tahun 2019.
“Salah satu capaian pembangunan di Badung dapat direpresentasikan oleh Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang tergolong kategori tinggi yaitu pada angka 94,68 pada tahun 2019 atau meningkat dari tahun 2018 pada angka 94,39. Indikator tunggal yang mempresentasikan pembangunan gender adalah Angka Harapan Hidup, rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah dan konsumsi per kapita yang merepresentasikan indeks pendapatan,” ujar Bupati Giri Prasta di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, hal itu tentu sangat sesuai dengan salah satu misi pemerintahannya yang sudah tertuang dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 yaitu terwujudnya Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Badung.
Di sisi lain, menurutnya keberhasilan Pemkab Badung dalam pembinaan umat beragama juga dapat dilihat dari hasil survei penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama yaitu pada angka 80,24 di tahun 2019 atau tergolong kategori sangat tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2018 pada angka 78,00.
Baca juga: Pemkab Badung berikan arahan kepada guru di masa pandemi COVID-19
"Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kesadaran masyarakat terhadap keberagaman dan adanya rasa saling menghargai antarumat beragama di Badung. Sebagai pemimpin yang nasionalis, kami juga tidak ingin membeda-bedakan masyarakat karena kami berada dalam semangat NKRI," ungkap Bupati Giri Prasta.
Sedangkan berkaitan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Badung di tahun 2019, ia menjelaskan bahwa capaiannya tergolong kategori baik yaitu pada angka 83,61 atau meningkat dari tahun 2018 pada angka 79,73 yang artinya masyarakat puas dengan kinerja pelayanan yang baik dari seluruh perangkat desa di Kabupaten Badung.
Untuk Indeks Kebahagiaan Masyarakat Badung berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung juga masuk dalam kategori tinggi yakni pada angka 76,14 yang meningkat sebesar 0,67 persen dari Tahun 2018 pada angka 75,47.
"Secara umum angka Indeks Kebahagiaan Kabupaten Badung lebih tinggi dibandingkan Provinsi Bali dan nasional. Hal ini menunjukkan kebahagiaan penduduk Badung relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain tersebut dan angka ini mengindikasikan bahwa Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan program-program kami yang pro rakyat cukup efektif dalam mendorong kemajuan pembangunan sosial masyarakat di Kabupaten Badung," terangnya.
Sementara itu, Wabup Badung I Ketut Suiasa menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Badung di tahun 2017 dan 2018 termasuk kategori sangat tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, perkembangan IPM Badung semenjak kepemimpinan Bupati Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa setiap tahun mengalami peningkatan, dimulai tahun 2015 dengan nilai 78,86 selanjutnya tahun 2016 meningkat menjadi 79,80 pada tahun 2017 mencapai angka 80,54 dan terakhir tahun 2018 pada angka 80,87.
"IPM Badung tahun 2017 dan 2018 pada angka di atas 80 merupakan angka yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dan ini data dari BPS, bukan kami mengukur sendiri. Secara umum, pembangunan manusia Badung terus mengalami peningkatan dan kemajuan selama periode 2015 hingga 2018," katanya.
Baca juga: Pemkab Badung minta masyarakat jaga kebersihan aliran sungai
Sedangkan Umur Harapan Hidup (UHH) sebagai salah satu dimensi dasar pembentukan IPM di Badung, menurut data BPS, UHH Badung berada pada angka 74,71 di tahun 2018 meningkat dari tahun 2017 pada angka 74,53. Bahkan angka pada tahun 2017 dan 2018 tersebut merupakan yang tertinggi di Bali.
Wabup Suiasa menjelaskan, meningkatnya IPM Kabupaten merupakan salah satu indikator yang mencerminkan keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia atau masyarakat Badung. Karena IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan. pendidikan, dan sebagainya.
"Apa yang kami programkan selama ini sudah mampu menyentuh harkat hidup masyarakat Badung yang muaranya berdampak pada meningkatnya IPM masyarakat kami. IPM ini merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, selama kepemimpinan Bupati I Nyoman Giri Prasta dan Wabup Badung I Ketut Suiasa, Pemkab Badung juga berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2019. Capaian tersebut merupakan WTP keenam kalinya yang secara beruntun diperoleh Pemkab Badung dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rl.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020