Pemerintah Kota Denpasar, Bali memutuskan untuk kembali menutup sementara pada sejumlah fasilitas publik, yakni Lapangan Lumintang, Taman Kota, dan Lapangan Puputan Badung, seiring melonjaknya pandemi COVID-19 di kota setempat.

"Meningkatnya intensitas penyebaran kasus COVID-19 di Denpasar, sehingga fasilitas umum yang menyebabnya terjadi kerumunan massa untuk sementara ditutup lagi," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan langkah yang diambil Pemkot Denpasar itu karena sebagai upaya mencegah terjadinya klaster fasilitas publik pandemi COVID-19.

Ia menjelaskan penularan yang semakin meningkat terjadi sejak diterapkan adaptasi kebiasaan baru beberapa pekan belakangan ini.

Tak hanya di Kota Denpasar, katanya, hampir sebagian besar daerah mengalami lonjakan kasus COVID-19.

Baca juga: Pandemi COVID-19, PDAM Denpasar bebaskan tagihan air bagi pelanggan sosial

"Kasus COVID-19 mengalami lonjakan, untuk itu kita harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan untuk sementara waktu, tiga fasilitas publik, yakni Lapangan Lumintang, Lapangan Puputan Badung, dan Taman Kota Lumintang ditutup kembali guna mengurangi kerumunan dan keramaian," ujarnya.

Dewa Rai mengatakan penutupan tiga fasilitas publik itu,  hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu sembari menunggu evaluasi penanganan dan rekomendasi dari GTPP COVID-19.

"Saat ini kasus penyebaran COVID-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan, mohon agar masyarakat untuk sementara tidak datang ke tiga tempat tersebut, baik untuk berolahraga maupun berekreasi, masyarakat diimbau untuk berolah raga di rumah saja, dan masyarakat agar bisa memaklumi demi kebaikan dan kesehatan kita bersama," ujar dia.

Baca juga: GTPP Denpasar catat 43 pasien COVID-19 sembuh

Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar itu, menambahkan Pemkot Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung bergeraknya perekonomian masyarakat di masa pandemi COVID-19 sehingga fasilitas publik yang memungkinkan untuk penerapan disiplin protokol kesehatan masih tetap dibuka.

Ia mengatakan tidak semuanya ditutup, melainkan yang memiliki resiko tinggi penularan yang tidak terkendali. "Sejauh ini lapangan dan taman kota ramai dikunjungi hingga larut malam, sehingga dikhawatirkan menjadi klaster baru akibat tidak terkendalinya kerumunan masyarakat, jadi kami berharap masyarakat dapat memaklumi, dan semoga COVID-19 segera tertangani dengan baik," katanya.
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020