Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) "3 in 1" secara virtual untuk 1.475 peserta dari tujuh balai diklat industri (BDI) yakni BDI Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
"Pelatihan 3 in 1 itu meliputi Pelatihan, Sertifikasi Kompetensi, dan Penempatan Kerja, sehingga pelatihan 3 in 1 ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing," kata Kepala BPSDMI Kemenperin Eko S.A. Cahyanto, dalam laporan pada pembukaan pelatihan yang dipantau dari BDI Denpasar, Kamis.
Dalam pelatihan yang dibuka Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita secara virtual dan serentak di tujuh BDI itu, ia melaporkan diklat kali ini bisa dibilang spesial karena dilaksanakan secara serentak dan virtual dalam era pandemi COVID-19 serta diikuti peserta dari berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mengurangi dampak pengangguran akibat Pandemi COVID-19.
"Dalam melaksanakan diklat ini, para perusahaan industri atau mitra industri yang mengirimkan peserta telah memiliki Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) serta persyaratan lainnya yang sudah ditentukan. Selain itu, pelaksanaan diklat ini juga diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan, baik di dalam pelaksanaan diklat maupun di luar diklat dan dipantau secara kontinyu hingga berakhirnya pelaksanaan pelatihan," katanya.
Baca juga: Presiden: Pendidikan vokasi miliki peran penting dalam pengembangan SDM
Ke-1.475 peserta mengikuti berbagai jenis pelatihan, yakni BDI Medan sebanyak 210 orang untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit; lalu BDI Padang sebanyak 220 orang untuk pelatihan pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis.
Selain itu; BDI Jakarta sebanyak 300 orang untuk pelatihan operator garmen; kemudian BDI Yogyakarta sebanyak 230 orang untuk pelatihan jahit upper alas kaki, assembling alas kaki dan pengoperasian mesin jahit karung jumbo plastik;
Berikutnya; BDI Surabaya sebanyak 250 orang untuk pelatihan operator garmen dan supervisor tekstil dan produk tekstil; BDI Denpasar sebanyak 150 orang untuk pelatihan animasi; dan BDI Makassar sebanyak 115 orang untuk pelatihan desain kemasan produk pangan dan aneka olahan berbasis cokelat.
"Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja ataupun berwirausaha dan menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing," katanya.
Baca juga: Menkop/UKM persiapkan program pelatihan SDM bagi UMKM
Sementara itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka diklat menegaskan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri nasional terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM karena seiring dengan momentum bonus demografi yang sedang dinikmati hingga tahun 2030. SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi," katanya.
Sesuai arahan Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, maka perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif.
Baca juga: Wagub Bali harapkan Forum Tetra Helix tingkatkan SDM
Menurut Menperin, era revolusi industri 4.0 saat ini membuka kesempatan bagi SDM di berbagai sektor industri untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
"Untuk itu, diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pelatihan 3 in 1 itu meliputi Pelatihan, Sertifikasi Kompetensi, dan Penempatan Kerja, sehingga pelatihan 3 in 1 ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing," kata Kepala BPSDMI Kemenperin Eko S.A. Cahyanto, dalam laporan pada pembukaan pelatihan yang dipantau dari BDI Denpasar, Kamis.
Dalam pelatihan yang dibuka Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita secara virtual dan serentak di tujuh BDI itu, ia melaporkan diklat kali ini bisa dibilang spesial karena dilaksanakan secara serentak dan virtual dalam era pandemi COVID-19 serta diikuti peserta dari berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mengurangi dampak pengangguran akibat Pandemi COVID-19.
"Dalam melaksanakan diklat ini, para perusahaan industri atau mitra industri yang mengirimkan peserta telah memiliki Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) serta persyaratan lainnya yang sudah ditentukan. Selain itu, pelaksanaan diklat ini juga diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan, baik di dalam pelaksanaan diklat maupun di luar diklat dan dipantau secara kontinyu hingga berakhirnya pelaksanaan pelatihan," katanya.
Baca juga: Presiden: Pendidikan vokasi miliki peran penting dalam pengembangan SDM
Ke-1.475 peserta mengikuti berbagai jenis pelatihan, yakni BDI Medan sebanyak 210 orang untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit; lalu BDI Padang sebanyak 220 orang untuk pelatihan pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis.
Selain itu; BDI Jakarta sebanyak 300 orang untuk pelatihan operator garmen; kemudian BDI Yogyakarta sebanyak 230 orang untuk pelatihan jahit upper alas kaki, assembling alas kaki dan pengoperasian mesin jahit karung jumbo plastik;
Berikutnya; BDI Surabaya sebanyak 250 orang untuk pelatihan operator garmen dan supervisor tekstil dan produk tekstil; BDI Denpasar sebanyak 150 orang untuk pelatihan animasi; dan BDI Makassar sebanyak 115 orang untuk pelatihan desain kemasan produk pangan dan aneka olahan berbasis cokelat.
"Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja ataupun berwirausaha dan menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing," katanya.
Baca juga: Menkop/UKM persiapkan program pelatihan SDM bagi UMKM
Sementara itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka diklat menegaskan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri nasional terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM karena seiring dengan momentum bonus demografi yang sedang dinikmati hingga tahun 2030. SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi," katanya.
Sesuai arahan Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, maka perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif.
Baca juga: Wagub Bali harapkan Forum Tetra Helix tingkatkan SDM
Menurut Menperin, era revolusi industri 4.0 saat ini membuka kesempatan bagi SDM di berbagai sektor industri untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
"Untuk itu, diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020