Direktur Eksekutif Program Kuliah Kelas Eksekutif Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali, Eko Indra Wahyudi mendukung program Menteri Pendidikan yang mengampanyekan "Kampus Merdeka".

"Kami sangat mendukung program pemerintah tersebut. Dalam program perkuliahan kelas eksekutif mengkhususkan diri dalam membantu para mahasiswa yang terkendala dengan masalah kesulitan waktu kuliah serta berbagai masalah lainnya," kata Eko Indra di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan di Institut Teknologi dan Bisnis Stikom Bali, menggunakan sistem pembelajaran atau perkuliahan yang waktunya fleksibel tetapi tidak mengurangi jumlah waktu pertemuan perkuliahan yang dilakukan di setiap semester.

"Program bagi kelas karyawan yang selama ini ada belum begitu fleksibel untuk mengakomodir permasalahan waktu dan tempat perkuliahannya. Untuk ini kami pengejawantahan dari Kampus Merdeka tersebut, karena kelas eksekutif adalah sebuah program perkuliahan dengan jadwal dan tempat kuliah yang tidak mengikat pada jam rutin belajar mahasiswa," ucapnya.

Eko Indra lebih lanjut mengatakan jam dan tempat kuliah dapat disepakati antara Mahasiswa dan Dosen dengan difasilitasi Bagian Akademik. Perkuliahan juga menggunakan sistem modul, yaitu metode perkuliahan yang diterapkan dengan menyelesaikan satu per satu mata kuliah dalam semester yang bersangkutan sampai mata kuliah tersebut selesai atau tamat.

Keunggulan melalui program kuliah kelas eksekutif, yakni waktu dan tempat kuliah fleksibel, ada pelaksanaan RPL (Recognize Prior Learning/Rekognisi Pembelajaran Lampau) untuk para mahasiswa yang sudah mahir di mata kuliah tertentu, sehingga diakui kemampuan nya dengan nilai dan uji tes kemampuan sesuai di bidang kerjanya.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0 buka kesempatan generasi muda kuasai ekonomi digital

Begitu juga mahasiswa akan bergaul dengan orang-orang profesional atau memiliki karir/pekerja yang sama-sama sibuk, sehingga akan dapat menambah motivasi untuk sukses di masa depan. Pada saat UTS dan UAS disediakan makan ringan, jumlah SKS, materi dan program akademik lainnya pada mahasiswa kelaseksekutif sama dengan jumlah SKS kelas reguler.

Karena itulah ITB STIKOM Bali sebagai perguruan tinggi TIK terdepan, terbaik dan terbesar di Bali membuka program kuliah kelas eksekutif. Program perkuliahan kelas eksekutif ini memadukan perkuliahan tatap muka dengan perkuliahan daring (e-learning) atau disebut juga blended learning sehingga sistem pendidikan ini yang mengakomodir bagi kepentingan  seluruh masyarakat profesional atau para lulusan yang ingin berkuliah, berwiraswasta, dan berkarir sambil bekerja.

"Program kuliah ini juga sangat cocok bagi mahasiswa ITB Stikom Bali yang saat ini kuliah sambil magang di luar negeri, melalui berbagai sistem dan skema yang diatur tanpa meninggalkan kaidah akademik yang berlaku, seperti kuliah daring dan sistem cuti pada semester yang sudah di tentukan waktunya oleh perusahaan di luar negeri, hal ini memungkinkan mahasiswa tetap bisa belajar dengan semestinya," ucapnya.

Dikatakan kelas eksekutif Stikom Bali juga bekerja sama dengan LPK Darma yang melakukan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja keluar negeri sambil kuliah atau menjadi mahasiswa yang dilakukan secara "blended learning".

Mengenai kasus saat ini sedang digulirkan oleh pihak tertentu yang berkaitan dengan personal mahasiswa kelas eksekutif Stikom Bali dalam menempuh perkuliahannya selama daring, kata Eko Indra, hal itu tidak berpengaruh pada proses pembelajarannya, karena manajemen di kelola secara profesional.

"Adanya keterlibatan oknum berinisial RSN sistem perekrutan kelas eksekutif, bukanlah tanggung jawab kami. Karena dia bukanlah staf humas ITB Stikom Bali. Saat ini yang bersangkutan lebih aktif di LPK Darma sebagai tim perekrutan calon mahasiswa dari Kabupaten Flores Timur yang akan di berangkatkan ke luar negeri setelah memenuhi berbagai persyaratan dari negara tujuan," kata Eko Indra menegaskan.

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020