Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia di provinsi setempat untuk mengangkat potensi bunga "kasna" yang masih serumpun dengan edelweis, agar bisa lebih menyejahterakan petani.
"Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali bahkan diangkat menjadi kerajinan," kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster, di Denpasar, Jumat.
Putri Koster saat bertemu dengan Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny Heatubun mengatakan bunga kasna selama ini digunakan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.
"Jika kita lihat kegunaan awalnya sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di sana (lereng Gunung Agung). Maka kita perlu jaga produksinya agar tetap kontinyu," ucapnya.
Oleh karena itu, istri Gubernur Bali itu berharap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bisa ikut membantu para petani di sana sekaligus membinanya.
Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di lereng selatan Gunung Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.
Baca juga: Dekranasda Bali gandeng Dispar angkat produk lokal untuk pariwisata
Untuk itu, Putri Koster berharap perbankan di bawah naungan BI bisa ikut memfasilitasi. "Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera," katanya di sela-sela pelaksanaan Pasar Gotong Royong di depan Kantor Gubernur Bali itu.
Dengan demikian, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional.
Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny Heatubun mengapresiasi inisiatif Putri Koster untuk mengangkat kembali budidaya bunga kasna.
Untuk itu, ia berjanji akan ikut memfasilitasi dengan mempromosikan bunga kasna tersebut ke lingkungan masyarakat luas.
"Selama ini warga 'kan tahunya bunga kasna dijual pas Hari Raya Galungan, kita bisa bikin semacam pasar serta menjualnya secara kontinyu agar masyarakat lebih mengenal bunga tersebut," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Donny juga mengapresiasi pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Pemprov Bali yang bertujuan untuk mengangkat perekonomian petani lokal.
Baca juga: Dekranasda Bali ajak perajin terus berkarya selamatkan ekonomi
Langkah-langkah seperti itu telah ditiru oleh Bank Indonesia, dan ke depan ia berharap BI dan Pemprov Bali bisa terus berkolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan serta perekonomian di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali bahkan diangkat menjadi kerajinan," kata Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster, di Denpasar, Jumat.
Putri Koster saat bertemu dengan Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny Heatubun mengatakan bunga kasna selama ini digunakan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.
"Jika kita lihat kegunaan awalnya sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di sana (lereng Gunung Agung). Maka kita perlu jaga produksinya agar tetap kontinyu," ucapnya.
Oleh karena itu, istri Gubernur Bali itu berharap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bisa ikut membantu para petani di sana sekaligus membinanya.
Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di lereng selatan Gunung Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar.
Baca juga: Dekranasda Bali gandeng Dispar angkat produk lokal untuk pariwisata
Untuk itu, Putri Koster berharap perbankan di bawah naungan BI bisa ikut memfasilitasi. "Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera," katanya di sela-sela pelaksanaan Pasar Gotong Royong di depan Kantor Gubernur Bali itu.
Dengan demikian, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional.
Sementara itu, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny Heatubun mengapresiasi inisiatif Putri Koster untuk mengangkat kembali budidaya bunga kasna.
Untuk itu, ia berjanji akan ikut memfasilitasi dengan mempromosikan bunga kasna tersebut ke lingkungan masyarakat luas.
"Selama ini warga 'kan tahunya bunga kasna dijual pas Hari Raya Galungan, kita bisa bikin semacam pasar serta menjualnya secara kontinyu agar masyarakat lebih mengenal bunga tersebut," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Donny juga mengapresiasi pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Pemprov Bali yang bertujuan untuk mengangkat perekonomian petani lokal.
Baca juga: Dekranasda Bali ajak perajin terus berkarya selamatkan ekonomi
Langkah-langkah seperti itu telah ditiru oleh Bank Indonesia, dan ke depan ia berharap BI dan Pemprov Bali bisa terus berkolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan serta perekonomian di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020