Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan harapan dapat meningkatkan ketahanan daerah dalam menghadapi bencana serta menurunkan indeks resiko bencana.

"Penanggulangan bencana sangat terkait dengan upaya pengurangan risiko dan kerentanan sehingga ketangguhan daerah dalam mencegah, memitigasi serta memulihkan bencana merupakan hal yang mutlak dibangun secara berkesinambungan," kata Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa saat kegiatan Sosialisasi dan Penilaian Kabupaten/Kota Tangguh Bencana Badung 2020 di Mangupura, Selasa.

Ia mengatakan, ketahanan daerah atas ancaman bencana juga menjadi elemen inti kebijakan pembangunan di Kabupaten Badung dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Badung tahun 2016-2021.

"Hal ini dijabarkan dalam misi nomor tujuh yaitu meningkatkan perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana," ujarnya.

Sekda Adi Arnawa menjelaskan, seluruh pemangku kepentingan terkait kebencanaan termasuk masyarakat dan pemerintah harus memahami apa yang harus dilakukan bersama agar menjadi wilayah yang tangguh dan siap untuk menghadapi seluruh bencana yang dapat terjadi termasuk bagaimana langkah mitigasi yang harus dilakukan serta pemulihan pasca bencana yang terjadi.

"Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap mudah-mudahan para peserta khususnya semua komponen stakeholder akan lebih memahami, dan mempersiapkan langkah antisipasi kedepan terkait dengan bencana agar dapat diatasi dengan baik di Badung," ungkapnya

Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata menambahkan, kegiatan Sosialisasi Kabupaten/Kota Tangguh itu merupakan sebagai wadah sosialisasi dan komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan kabupaten dan kota yang tangguh bencana di Indonesia.

"Tujuan untuk memberikan informasi dan mendorong pemerintah daerah agar ikut dalam kampanye global guna mewujudkan wilayah tangguh bencana, mensosialisasikan program kabupaten/kota tangguh serta perangkat penilainya dan mendukung pemerintah daerah dalam upaya penilaian serta perumusan rencana aksi untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana," katanya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, dari sistem penanganan bencana sudah ada satu lembaga yaitu BPBD di tingkat provinsi serta di kabupaten, kecamatan maupun desa.

Menurutnya, terjadinya bencana tidak bisa untuk dihindari, tetapi seluruh pihak dapat menanggapi, menyikapi dan mengatasi melalui kabupaten/kota yang tangguh.

"Untuk pandemi COVID-19 kami memberikan apresiasi di Bali pada penangan COVID-19 sudah bagus khususnya dari segi protokol kesehatan sudah menggunakan masker sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020