Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak seluruh kader PKK di daerah setempat untuk mewujudkan Bali Bebas COVID-19 melalui "Gerakan Bersama Memakai Masker dan Mandiri Untuk Bali.

Putri Koster menyampaikan hal tersebut saat melepas kader PKK dari sembilan kabupaten/kota se-Bali pada kegiatan Gerakan Bersama Memakai Masker (GEBRAK Masker) serentak se-Indonesia, di Gedung Kertasabha, Denpasar, Senin.

"PKK GEBRAK Masker dilaksanakan bertepatan dengan HUT ke-75 Kemerdekaan RI secara serentak di seluruh Indonesia ini merupakan sebuah gagasan dari Ketua Umum TP PKK Pusat, Nyonya Tri Tito Karnavian," ujarnya.

Hal ini mengingat Indonesia bahkan seluruh negara di dunia sedang menerapkan protokol kesehatan dalam melanjutkan kehidupan dengan pola tatanan era baru, yakni wajib menggunakan masker saat berada di luar rumah terutama di tengah keramaian, tetap menjaga jarak terutama saat berkomunikasi dengan orang lain, serta selalu membawa hand sanitizer.

Pada PKK GEBRAK Masker hari ini, 3.400 Kader PKK di Indonesia akan mendistribusikan sebanyak 541.420 masker. Untuk wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Maluku akan mendistribusikan 147.500 masker. 

Kegiatan ini merupakan sinergitas antara TP PKK se-Indonesia dengan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK).

Baca juga: Putri Koster apresiasi semangat relawan Bali ikut tangani COVID-19

Setelah mengikuti pelepasan PKK GEBRAK Masker via virtual, Putri Koster melanjutkan melepas kader PKK se-Bali untuk turun ke tengah masyarakat untuk memberikan edukasi dan imbauan penggunaan masker saat kembali beraktivitas di tengah pola tatanan kehidupan era baru yang kita terapkan bersama. 

"Dengan memakai masker yang baik dan benar, maka kita melindungi diri kita dan juga melindungi kesehatan orang lain. Dan jangan lupa kita tetap memberikan pemahaman kepada setiap orang untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujar Putri Koster.

PKK GEBRAK Masker dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI diharapkan menjadikan momentum penyadaran bahwa saat ini kita semua, bahkan dunia internasional pun sedang berjuang melawan virus yang saat ini belum diketahui sampai kapan akan berakhir karena belum menemukan obatnya. 

"Dengan demikian, kita sebagai generasi penerus perjuangan pendahulu kita yang selama 3,5 abad dijajah harus tetap fokus mengikuti penerapan protokol Kesehatan, sekaligus menjaga imun tubuh melalui pikiran yang positif dan olah raga yang teratur," ucapnya.

Pada perjuangan kita saat ini, lanjut dia, tanggung jawab dan tugas kita sebagai generasi adalah mengisi kemerdekaan dengan loyalitas dan komitmen untuk menjadi pejuang di era globalisasi dengan tetap menjaga nasionalisme untuk bangsa yang besar. 

"Dengan memegang prinsip paras paros salunglung subayantaka, untuk terus menjaga rasa kebersamaan dan gotong royong antar-sesama maka berbagi masker kepada orang yang membutuhkan merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama. Namun untuk ke depan semua pihak (kecuali warga yang kurang mampu) diharapkan menyiapkan masker secara mandiri sehingga mampu menghidupkan UMKM di Bali," katanya.

Putri Koster menambahkan, jika ada masyarakat yang tidak menggunakan masker bahkan tidak sadar akan pentingnya masker untuk kesehatan diri sendiri dan orang lain, maka hal itu adalah tanggung jawab dan tugas kader PKK untuk menyadarkan dan memberi edukasi pentingnya penggunaan masker. 

"Mari kita melepas kader PKK untuk turun ke masyarakat melalui gerakan bersama memakai masker dan mandiri untuk Bali," ujarnya.

Baca juga: Putri Koster: Pasar Gotong Royong Krama Bali tawarkan harga lebih murah

Setelah melaksanakan pelepasan PKK GEBRAK Masker di Gedung Kertasabha, Putri Koster melanjutkan penyerahan bantuan 1.000 masker, penyerahan bantuan beras dan sembako serta bibit cabai kepada anggota keluarga Panti Asuhan Tat Twam Asi di Denpasar. Di samping itu, sebagian Kader PKK Provinsi Bali juga melaksanakan GEBRAK Masker di area Pasar Badung.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020