Gubernur Bali Wayan Koster mendorong pengembangan industri unggulan di daerah itu berbasis kearifan lokal dan tidak lagi hanya mengandalkan sektor pariwisata, namun semuanya tetap dijalankan dengan hati-hati pada masa pandemi COVID-19.
"Saya mengajak Kadin Bali untuk melihat ekonomi dengan dimensi ke depan. Bali tidak lagi bisa hanya mengandalkan pariwisata. Bali harus mulai dengan paradigma ekonomi yang baru," kata Koster saat membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali, di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya dalam dua tahun ini mulai menyiapkan ekosistem untuk pengembangan paradigma ekonomi yang baru itu, yakni menyeimbangkan fundamental perekonomian Bali, meliputi pariwisata, pertanian, dan industri.
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini menambahkan, industri yang akan dikembangkan adalah industri yang berbasis pada keunggulan masyarakat Bali, industri berbasis branding Bali dengan inovasi, kerajinan dan kreativitas masyarakat Bali.
"Untuk bisa menjalankan fundamental ekonomi ini harus didukung dengan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Satu per satu kita wujudkan," ujar Koster.
Baca juga: Pelabuhan Sampalan dirancang bermotif ukiran kuno Nusa Penida
Pihaknya pun akan segera membahas konsep pemulihan ekonomi Bali, titik dan sektor mana saja yang bisa menjadi pengungkit pemulihan ekonomi Bali.
"Pada tahapan itu. saya akan banyak bicara dengan Kadin dan pelaku ekonomi yang ada di Bali,” ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan peserta muprov.
Oleh karena itu, Gubernur Koster berharap Muprov Kadin Bali ke VII ini berjalan lancar sehingga menghasilkan pengurus yang nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Dia berharap Kadin Bali bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan visi pembangunan daerah Bali ke depan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Jadi, ekonomi Bali ke depan akan lebih berpihak kepada sumber daya lokal Bali. Jadi, mana yang global, mana yang nasional dan lokal, supaya lebih memberi manfaat kepada masyarakat lokal Bali," ucapnya.
Gubernur Bali menambahkan pelaku ekonomi Bali ke depan lebih mengedepankan kebersamaan, kolaborasi dan sinergi.
Anggota Kadin Bali diharapkannya memiliki daya juang yang tinggi, jujur, setia dan tabah, termasuk dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: Gubernur Bali apresiasi OJK adakan Pasar Gotong Royong
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Bidang Organisasi Ali Said berharap Gubernur Bali dan pemerintah daerah selalu membina dan memberi dukungan terhadap eksistensi Kadin Bali.
Menurutnya, kuartal ketiga tahun 2020 ini menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi Indonesia sehingga tidak terjebak ke dalam jurang resesi.
Di sisi lain, pemulihan ekonomi harus tetap dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi gelombang kedua COVID-19
Tampak hadir dalam pembukaan Muprov Kadin VII ini Ketua Kadin Bali Made Ariandi, pengusaha senior Gde Wirata dan sejumlah tokoh serta perwakilan pemangku kepentingan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Saya mengajak Kadin Bali untuk melihat ekonomi dengan dimensi ke depan. Bali tidak lagi bisa hanya mengandalkan pariwisata. Bali harus mulai dengan paradigma ekonomi yang baru," kata Koster saat membuka Musyawarah Provinsi (Muprov) VII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali, di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu.
Oleh karena itu, pihaknya dalam dua tahun ini mulai menyiapkan ekosistem untuk pengembangan paradigma ekonomi yang baru itu, yakni menyeimbangkan fundamental perekonomian Bali, meliputi pariwisata, pertanian, dan industri.
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini menambahkan, industri yang akan dikembangkan adalah industri yang berbasis pada keunggulan masyarakat Bali, industri berbasis branding Bali dengan inovasi, kerajinan dan kreativitas masyarakat Bali.
"Untuk bisa menjalankan fundamental ekonomi ini harus didukung dengan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Satu per satu kita wujudkan," ujar Koster.
Baca juga: Pelabuhan Sampalan dirancang bermotif ukiran kuno Nusa Penida
Pihaknya pun akan segera membahas konsep pemulihan ekonomi Bali, titik dan sektor mana saja yang bisa menjadi pengungkit pemulihan ekonomi Bali.
"Pada tahapan itu. saya akan banyak bicara dengan Kadin dan pelaku ekonomi yang ada di Bali,” ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan peserta muprov.
Oleh karena itu, Gubernur Koster berharap Muprov Kadin Bali ke VII ini berjalan lancar sehingga menghasilkan pengurus yang nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Dia berharap Kadin Bali bisa memahami dan menyesuaikan diri dengan visi pembangunan daerah Bali ke depan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Jadi, ekonomi Bali ke depan akan lebih berpihak kepada sumber daya lokal Bali. Jadi, mana yang global, mana yang nasional dan lokal, supaya lebih memberi manfaat kepada masyarakat lokal Bali," ucapnya.
Gubernur Bali menambahkan pelaku ekonomi Bali ke depan lebih mengedepankan kebersamaan, kolaborasi dan sinergi.
Anggota Kadin Bali diharapkannya memiliki daya juang yang tinggi, jujur, setia dan tabah, termasuk dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: Gubernur Bali apresiasi OJK adakan Pasar Gotong Royong
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Bidang Organisasi Ali Said berharap Gubernur Bali dan pemerintah daerah selalu membina dan memberi dukungan terhadap eksistensi Kadin Bali.
Menurutnya, kuartal ketiga tahun 2020 ini menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi Indonesia sehingga tidak terjebak ke dalam jurang resesi.
Di sisi lain, pemulihan ekonomi harus tetap dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi gelombang kedua COVID-19
Tampak hadir dalam pembukaan Muprov Kadin VII ini Ketua Kadin Bali Made Ariandi, pengusaha senior Gde Wirata dan sejumlah tokoh serta perwakilan pemangku kepentingan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020