Gubernur Bali Wayan Koster merancang desain Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida dan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung, Bali dengan motif ukiran kuno khas Nusa Penida.
"Arsitektur bangunannya, ruang dalamnya atau interior, arsitektur ruang luarnya akan didesain dengan muatan kearifan lokal Nusa Penida. Kemudian ukiran kuno Nusa Penida yang terdapat di Pura Batu Medawu, Pura Puncak Mundi, Pura Sahab, Pura Prajapati Sampalan, Pura Puseh Lembongan juga akan ditampilkan di bangunan pelabuhan tersebut," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada acara Groundbreaking (peletakan batu pertama) Pembangunan Pelabuhan Sampalan-Bias Munjul di Nusa Penida, Klungkung, Senin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga turut melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Sampalan-Bias Munjul yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali itu, yang ke depannya juga akan dilanjutkan pembangunan di Pelabuhan Sanur, di Kota Denpasar atau yang nantinya dengan sebutan Pelabuhan Segi Tiga Emas di Bali.
"Tak hanya ukiran kuno, karena Nusa Penida memiliki kain Cepuk dan kain Rangrang, maka desain pelabuhan di Sampalan dan Bias Munjul itu juga akan memiliki motif kain Cepuk dan kain Rangrang yang dikombinasikan dengan ukiran kuno tersebut," ujar Koster seraya berharap ukiran ini dilestarikan keberadaannya.
Alasan Koster memasukkan konten kearifan lokal pada gaya bangunan di kedua pelabuhan tersebut karena dirinya konsisten dan berpegang teguh pada Perda No4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang resmi diberlakukan pada 16 Juli lalu.
Koster menambahkan, meskipun di tengah pandemi COVID-19 ini pemerintah pusat melakukan refocusing anggaran, namun komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur pelabuhan tersebut benar-benar akan diwujudkannya, dan anggaran yang dikucurkan Kementerian Perhubungan untuk membangun Pelabuhan Segi Tiga Emas di Bali itu mencapai Rp450 miliar.
"Hari ini momen yang baik melakukan groundbreaking pelabuhan ini, karena bertepatan pada Hari Purnama, sehingga saya mengucapkan syukur program ini berjalan dan dikawal dengan baik oleh Bapak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi," ujar Koster.
Baca juga: Menhub : Pelabuhan Sampalan Nusa Penida selesai dalam 9 bulan
Wayan Koster dalam kesempatan itu juga menceritakan bahwa pada 22 April 2019, dirinya menghadap Bapak Presiden Joko Widodo di Istana Negara, dan pada saat itu disampaikan permohonan bantuan anggaran pembangunan infrastruktur, salah satunya Pelabuhan Segi Tiga Emas Bali itu.
Pihaknya sangat bersyukur Kementerian Perhubungan tetap bisa merealisasikan pembangunan pelabuhan tersebut, meskipun dalam postur APBN terjadi pengurangan, akibat pandemi COVID-19.
Koster menambahkan, pembangunan pelabuhan tersebut yang merupakan implementasi pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Imran Rasyid menyebutkan demand transport ke wilayah Kecamatan Nusa Penida yang mencakup Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan telah terbentuk dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, setiap hari rata-rata mencapai 3.913 orang. Namun belum tersedia fasilitas pelayanan untuk naik-turun penumpang yang memadai.
Terhadap kondisi tersebut, Kementerian Perhubungan menyetujui usulan pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, dengan alokasi anggaran untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp88,1 miliar mencakup pekerjaan breakwater, pengerukan kolam, dermaga fast boat, terminal penumpang, tempat parkir dan sebagainya.
Baca juga: Nusa Penida segera dibuka dengan protokol kesehatan
Untuk Pelabuhan Bias Munjul dialokasikan sebesar Rp112,4 miliar dengan mencakup pekerjaan pengerukan alur pelayaran, dermaga moveable bridge, dermaga fast boat, terminal penumpang serta tempat parkir mobil dan sepeda motor.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bali harus bangga memiliki Gubernur Wayan Koster, karena memperjuangkan Bali dan Nusa Penida pada khususnya.
Sebagai hadiah, selain mengucurkan bantuan APBN untuk pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, Menhub berjanji akan memberikan kapal setelah pembangunan pelabuhan ini selesai tahun 2021, sehingga akses penyeberangan dari dan ke Nusa Penida berjalan aman dan nyaman.
Budi Karya Sumadi pun menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Bali dan Nusa Penida pada khususnya. "Bapak Presiden sangat cinta Bali. Bali adalah tujuan wisata utama. Dalam konsep pemikiran Bapak Presiden, Bali akan menjadi super hub turis tidak saja bagi Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Arsitektur bangunannya, ruang dalamnya atau interior, arsitektur ruang luarnya akan didesain dengan muatan kearifan lokal Nusa Penida. Kemudian ukiran kuno Nusa Penida yang terdapat di Pura Batu Medawu, Pura Puncak Mundi, Pura Sahab, Pura Prajapati Sampalan, Pura Puseh Lembongan juga akan ditampilkan di bangunan pelabuhan tersebut," kata Koster saat menyampaikan sambutan pada acara Groundbreaking (peletakan batu pertama) Pembangunan Pelabuhan Sampalan-Bias Munjul di Nusa Penida, Klungkung, Senin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga turut melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Sampalan-Bias Munjul yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali itu, yang ke depannya juga akan dilanjutkan pembangunan di Pelabuhan Sanur, di Kota Denpasar atau yang nantinya dengan sebutan Pelabuhan Segi Tiga Emas di Bali.
"Tak hanya ukiran kuno, karena Nusa Penida memiliki kain Cepuk dan kain Rangrang, maka desain pelabuhan di Sampalan dan Bias Munjul itu juga akan memiliki motif kain Cepuk dan kain Rangrang yang dikombinasikan dengan ukiran kuno tersebut," ujar Koster seraya berharap ukiran ini dilestarikan keberadaannya.
Alasan Koster memasukkan konten kearifan lokal pada gaya bangunan di kedua pelabuhan tersebut karena dirinya konsisten dan berpegang teguh pada Perda No4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang resmi diberlakukan pada 16 Juli lalu.
Koster menambahkan, meskipun di tengah pandemi COVID-19 ini pemerintah pusat melakukan refocusing anggaran, namun komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur pelabuhan tersebut benar-benar akan diwujudkannya, dan anggaran yang dikucurkan Kementerian Perhubungan untuk membangun Pelabuhan Segi Tiga Emas di Bali itu mencapai Rp450 miliar.
"Hari ini momen yang baik melakukan groundbreaking pelabuhan ini, karena bertepatan pada Hari Purnama, sehingga saya mengucapkan syukur program ini berjalan dan dikawal dengan baik oleh Bapak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi," ujar Koster.
Baca juga: Menhub : Pelabuhan Sampalan Nusa Penida selesai dalam 9 bulan
Wayan Koster dalam kesempatan itu juga menceritakan bahwa pada 22 April 2019, dirinya menghadap Bapak Presiden Joko Widodo di Istana Negara, dan pada saat itu disampaikan permohonan bantuan anggaran pembangunan infrastruktur, salah satunya Pelabuhan Segi Tiga Emas Bali itu.
Pihaknya sangat bersyukur Kementerian Perhubungan tetap bisa merealisasikan pembangunan pelabuhan tersebut, meskipun dalam postur APBN terjadi pengurangan, akibat pandemi COVID-19.
Koster menambahkan, pembangunan pelabuhan tersebut yang merupakan implementasi pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Imran Rasyid menyebutkan demand transport ke wilayah Kecamatan Nusa Penida yang mencakup Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan telah terbentuk dengan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, setiap hari rata-rata mencapai 3.913 orang. Namun belum tersedia fasilitas pelayanan untuk naik-turun penumpang yang memadai.
Terhadap kondisi tersebut, Kementerian Perhubungan menyetujui usulan pemerintah daerah untuk menyediakan anggaran pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, dengan alokasi anggaran untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp88,1 miliar mencakup pekerjaan breakwater, pengerukan kolam, dermaga fast boat, terminal penumpang, tempat parkir dan sebagainya.
Baca juga: Nusa Penida segera dibuka dengan protokol kesehatan
Untuk Pelabuhan Bias Munjul dialokasikan sebesar Rp112,4 miliar dengan mencakup pekerjaan pengerukan alur pelayaran, dermaga moveable bridge, dermaga fast boat, terminal penumpang serta tempat parkir mobil dan sepeda motor.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bali harus bangga memiliki Gubernur Wayan Koster, karena memperjuangkan Bali dan Nusa Penida pada khususnya.
Sebagai hadiah, selain mengucurkan bantuan APBN untuk pembangunan Pelabuhan Nusa Penida di Sampalan dan Pelabuhan Nusa Ceningan di Bias Munjul, Menhub berjanji akan memberikan kapal setelah pembangunan pelabuhan ini selesai tahun 2021, sehingga akses penyeberangan dari dan ke Nusa Penida berjalan aman dan nyaman.
Budi Karya Sumadi pun menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Bali dan Nusa Penida pada khususnya. "Bapak Presiden sangat cinta Bali. Bali adalah tujuan wisata utama. Dalam konsep pemikiran Bapak Presiden, Bali akan menjadi super hub turis tidak saja bagi Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020