Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Bali hingga kini telah melakukan uji cepat kepada 161.526 orang terkait penelusuran mereka yang sempat kontak dengan pasien positif virus corona.
"Rapid test yang dilaksanakan secara gencar ini bertujuan mempercepat penelusuran orang atau masyarakat yang sempat kontak dengan pasien positif sehingga mempermudah penanganan serta mempercepat proses memutus mata rantai penyebarannya," kata Ketua Harian GTPP COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Selasa.
Rapid test juga dilaksanakan untuk keperluan perjalanan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas permintaan sendiri, dan lain sebagainya.
"Sedangkan yang sudah diuji swab sebanyak 34.974 orang," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Baca juga: GTPP: Kasus positif COVID-19 di Bali sentuh angka 1.900
Berdasarkan hasil rapid test tersebut, lanjut Dewa Indra secara kumulatif ditemukan 1.940 orang positif COVID-19 yang terdiri dari 1.920 orang WNI dan 20 orang WNA.
Apabila dirinci WNI yang positif COVID-19 terdiri dari 295 orang PMI, 1.564 orang transmisi lokal, 61 orang pelaku perjalanan dalam negeri.
"Hari ini ada penambahan pasien positif 40 orang WNI yang terdiri dari 39 orang transmisi lokal dan satu orang pelaku perjalanan luar negeri. Secara kumulatif jumlahnya menjadi 1.940 orang," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Bali gelar "Pamahayu Jagat" penerapan tatanan kehidupan era baru
Sementara itu penambahan jumlah pasien yang sembuh pada hari ini sebanyak 60 orang WNI. Sedangkan saat ini kasus aktif atau jumlah pasien dalam perawatan berjumlah 881 orang.
Dewa Indra mengemukakan pasien dalam perawatan kategori orang tanpa gejala (OTG) yang dikarantina berjumlah 730 orang. Mereka dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Gran Mega dan BPK Pering.
Sedangkan yang dirawat di RS rujukan atau pasien dengan gejala sebanyak 151 orang yang dirawat di 14 rumah sakit rujukan yang tersebar di 9 kabupaten/kota se Bali.
"Pasien meninggal hari ini bertambah dua orang WNI transmisi lokal. Secara kumulatif korban meninggal berjumlah 25 orang yang terdiri dari 23 orang WNI dan 2 orang WNA," katanya.
Baca juga: GTPP: 77,74 persen COVID-19 di Bali akibat marakya transmisi lokal
Dewa Indra menambahkan sebagian besar pasien meninggal karena memang sebelumnya mempunyai penyakit bawaan atau komorbid menahun seperti diabetes melitus, jantung, ginjal dan hipertensi.
"Oleh karena itu, dari data ini memperlihatkan perubahan pola pendekatan yang diterapkan GTPP COVID-19 Provinsi Bali. Semula GTPP COVID-19 fokus pada ODP dan PDP. Per akhir Mei 2020 mulai memperluas rapid test dan swab test menyasar OTG," ujar birokrat asal Pemaron Kabupaten Buleleng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Rapid test yang dilaksanakan secara gencar ini bertujuan mempercepat penelusuran orang atau masyarakat yang sempat kontak dengan pasien positif sehingga mempermudah penanganan serta mempercepat proses memutus mata rantai penyebarannya," kata Ketua Harian GTPP COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Selasa.
Rapid test juga dilaksanakan untuk keperluan perjalanan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas permintaan sendiri, dan lain sebagainya.
"Sedangkan yang sudah diuji swab sebanyak 34.974 orang," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Baca juga: GTPP: Kasus positif COVID-19 di Bali sentuh angka 1.900
Berdasarkan hasil rapid test tersebut, lanjut Dewa Indra secara kumulatif ditemukan 1.940 orang positif COVID-19 yang terdiri dari 1.920 orang WNI dan 20 orang WNA.
Apabila dirinci WNI yang positif COVID-19 terdiri dari 295 orang PMI, 1.564 orang transmisi lokal, 61 orang pelaku perjalanan dalam negeri.
"Hari ini ada penambahan pasien positif 40 orang WNI yang terdiri dari 39 orang transmisi lokal dan satu orang pelaku perjalanan luar negeri. Secara kumulatif jumlahnya menjadi 1.940 orang," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Bali gelar "Pamahayu Jagat" penerapan tatanan kehidupan era baru
Sementara itu penambahan jumlah pasien yang sembuh pada hari ini sebanyak 60 orang WNI. Sedangkan saat ini kasus aktif atau jumlah pasien dalam perawatan berjumlah 881 orang.
Dewa Indra mengemukakan pasien dalam perawatan kategori orang tanpa gejala (OTG) yang dikarantina berjumlah 730 orang. Mereka dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Gran Mega dan BPK Pering.
Sedangkan yang dirawat di RS rujukan atau pasien dengan gejala sebanyak 151 orang yang dirawat di 14 rumah sakit rujukan yang tersebar di 9 kabupaten/kota se Bali.
"Pasien meninggal hari ini bertambah dua orang WNI transmisi lokal. Secara kumulatif korban meninggal berjumlah 25 orang yang terdiri dari 23 orang WNI dan 2 orang WNA," katanya.
Baca juga: GTPP: 77,74 persen COVID-19 di Bali akibat marakya transmisi lokal
Dewa Indra menambahkan sebagian besar pasien meninggal karena memang sebelumnya mempunyai penyakit bawaan atau komorbid menahun seperti diabetes melitus, jantung, ginjal dan hipertensi.
"Oleh karena itu, dari data ini memperlihatkan perubahan pola pendekatan yang diterapkan GTPP COVID-19 Provinsi Bali. Semula GTPP COVID-19 fokus pada ODP dan PDP. Per akhir Mei 2020 mulai memperluas rapid test dan swab test menyasar OTG," ujar birokrat asal Pemaron Kabupaten Buleleng itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020