Pebalap muda asal Bali Frendy Poedji Saputro mulai melakukan aktiviasnya untuk persiapan mengikuti berbagai laga balap motor yang akan digelar setelah redanya pandemi COVID-19.
Frendy Poedji kelahiran tahun 1992 yang memiliki segudang prestasi di antaranya sukses meraih juara pertama Tahun 2019 Indonesia CBR Race Day kelas 250 di Sirkuit Sentul, Bogor.
"Saya melakukan berbagai persiapan fisik secara intensif. Saya rutin lari dan melahap makanan yang bergizi untuk meningkatkan stamina. Karena adu balap bisa menguras stamina dan butuh konsentrasi yang tinggi. Karena itu punya fisik yang prima adalah tuntutan utama setiap pembalap," ujar Frendy dari Bold Riders Bali, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan di Bali tidak mudah bagi pebalap untuk mengasah kemampuannya. Karena di Pulau Dewata tidak ada jalur balapan yang memadai.
"Jangankan ada sirkuit balap, jalan raya pun sulit untuk dipakai belajar balap. Yah.. kita berlatih semampunya saja seperti di jalan raya, yang penting tekad dan nyali kuat," katanya.
Menurut dia, untuk membalap di sirkuit butuh nyali dan fisik prima. Apalagi, jika sirkuitnya panjang seperti di Sentul, Bogor. Dalam sekali balapan setiap pebalap melintasi 6 hingga 8 lap.
"Mau tidak mau, ya mesti kreatif mencari jalan-jalan sepi dan aman tentunya yang bisa dipakai untuk berlatih balap," ujarnya.
Sebagai salah satu pebalap kebanggaan Bali, Frendy menyadari bahwa membalap usai pandemi tidak mudah. Jeda kompetisi selama lebih dari lima bulan membuat banyak hal berubah. Selain fisik yang menurun, kondisi motor tentu juga tidak sekuat saat dipakai rutin balapan.
Pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur dan besar di Bali ini mengaku balapan adalah DNA-nya. Sejak memulai balapan di tahun 2009, pemakai CBR 250 ini terus konsisten untuk memperbaiki prestasinya. Hasilnya pun luar biasa. Sehingga prestasi menjadi bukti kerja keras dan totalitasnya bermotor.
Deretan prestasi yang telah dia ukir, di antaranya tahun 2009 dia peringkat 4 MP5 110 CC pemula Yamaha Cup Race Gianyar. Kemudian, tahun 2010 juara 1 MP5 125 CC pemula Bupati Cup Singaraja. Selanjutnya juara 1 MP6 100 CC pemula Bupati Cup Singaraja, juara 2 MP6 110 CV pemula Yamaha Cup Singaraja, kemudian peringkat keempat MP5 125 CC pemula kejurnas seri 2 Negara, Bali.
Masih di tahun yang sama Frendy juga meraih juara 3 MP6 110 pemula Kejurnas seri 2 Negara, serta juara 3 MP6 110 CC. Kemudian, tahun 2011 juara 3 kategori pembalap dalam Fun Race di Denpasar, peringkat 5 MP6 110 pemula Honda Racing Championship GWK.
Pada tahun 2012 Frendy juara 2 seri Honda Race GWK. Pada tahun 2018 juara 3 Indonesia CBR Race Day seri 1 Kelas 250 CC. Dalam seri yang berbeda juara 2 kelas 125. Frendy juga masuk dalam Best Time Indonesia kelas 250 CC.
"Semoga setelah corona mereda dan balapan kembali berjalan dan saya bisa meraih prestasi yang lebih baik," kata Frendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Frendy Poedji kelahiran tahun 1992 yang memiliki segudang prestasi di antaranya sukses meraih juara pertama Tahun 2019 Indonesia CBR Race Day kelas 250 di Sirkuit Sentul, Bogor.
"Saya melakukan berbagai persiapan fisik secara intensif. Saya rutin lari dan melahap makanan yang bergizi untuk meningkatkan stamina. Karena adu balap bisa menguras stamina dan butuh konsentrasi yang tinggi. Karena itu punya fisik yang prima adalah tuntutan utama setiap pembalap," ujar Frendy dari Bold Riders Bali, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan di Bali tidak mudah bagi pebalap untuk mengasah kemampuannya. Karena di Pulau Dewata tidak ada jalur balapan yang memadai.
"Jangankan ada sirkuit balap, jalan raya pun sulit untuk dipakai belajar balap. Yah.. kita berlatih semampunya saja seperti di jalan raya, yang penting tekad dan nyali kuat," katanya.
Menurut dia, untuk membalap di sirkuit butuh nyali dan fisik prima. Apalagi, jika sirkuitnya panjang seperti di Sentul, Bogor. Dalam sekali balapan setiap pebalap melintasi 6 hingga 8 lap.
"Mau tidak mau, ya mesti kreatif mencari jalan-jalan sepi dan aman tentunya yang bisa dipakai untuk berlatih balap," ujarnya.
Sebagai salah satu pebalap kebanggaan Bali, Frendy menyadari bahwa membalap usai pandemi tidak mudah. Jeda kompetisi selama lebih dari lima bulan membuat banyak hal berubah. Selain fisik yang menurun, kondisi motor tentu juga tidak sekuat saat dipakai rutin balapan.
Pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur dan besar di Bali ini mengaku balapan adalah DNA-nya. Sejak memulai balapan di tahun 2009, pemakai CBR 250 ini terus konsisten untuk memperbaiki prestasinya. Hasilnya pun luar biasa. Sehingga prestasi menjadi bukti kerja keras dan totalitasnya bermotor.
Deretan prestasi yang telah dia ukir, di antaranya tahun 2009 dia peringkat 4 MP5 110 CC pemula Yamaha Cup Race Gianyar. Kemudian, tahun 2010 juara 1 MP5 125 CC pemula Bupati Cup Singaraja. Selanjutnya juara 1 MP6 100 CC pemula Bupati Cup Singaraja, juara 2 MP6 110 CV pemula Yamaha Cup Singaraja, kemudian peringkat keempat MP5 125 CC pemula kejurnas seri 2 Negara, Bali.
Masih di tahun yang sama Frendy juga meraih juara 3 MP6 110 pemula Kejurnas seri 2 Negara, serta juara 3 MP6 110 CC. Kemudian, tahun 2011 juara 3 kategori pembalap dalam Fun Race di Denpasar, peringkat 5 MP6 110 pemula Honda Racing Championship GWK.
Pada tahun 2012 Frendy juara 2 seri Honda Race GWK. Pada tahun 2018 juara 3 Indonesia CBR Race Day seri 1 Kelas 250 CC. Dalam seri yang berbeda juara 2 kelas 125. Frendy juga masuk dalam Best Time Indonesia kelas 250 CC.
"Semoga setelah corona mereda dan balapan kembali berjalan dan saya bisa meraih prestasi yang lebih baik," kata Frendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020