Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wikan Sakarinto, melepas 890 siswa kelas XII SMK TI Bali Global se-provinsi ini secara daring/online di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Ini Insya-Allah 890 calon orang hebat dan orang baik untuk Indonesia dan masa depan," kata Wikan saat menyampaikan sambutan secara virtual pada pelepasan secara daring siswa kelas XII SMK TI Bali Global se-Bali itu di Denpasar, Sabtu.
Pelepasan secara daring tersebut, tidak hanya diikuti oleh 890 lulusan SMK TI Bali Global se-Bali, tetapi juga Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan, Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi Denpasar Prof Dr I Made Bandem dan juga para pendiri, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Made Sutarjana, serta jajaran Kepala SMK TI Bali Global se-Bali.
Baca juga: 537 mahasiswa Universitas Udayana akan diwisuda secara daring
Dia mengharapkan pelepasan itu agar diartikan sebagai permulaan dari sebuah cita-cita dan proses selanjutnya dalam pembelajaran sepanjang hayat. Jangan sampai dimaknai sebagai satu capaian yang merupakan mendekati akhir dari proses belajar.
"Semakin kita belajar, kita harus semakin merasa perlu belajar dan belum pintar. Kalau kita sudah merasa belajar dan sudah merasa pintar, itu merupakan suatu kesesatan dalam belajar," ucapnya.
Mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM itupun berpesan agar lulusan SMK TI Bali Global yang dilepas dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun bekerja profesional sesuai kompetensi "Adik-adik harus berani menyatakan aku bisa apa, aku mampu apa," ujarnya.
Baca juga: Telkomsel hadirkan solusi "perkuliahan online" di wilayah Bali dan Nusra
Wikan mengingatkan bahwa industri atau dunia kerja tidak membutuhkan orang yang sudah belajar apa atau istilahnya hanya mengandalkan ijazah.
Yang tidak kalah penting, Dirjen mengharapkan agar dengan "hard skill" yang dimiliki dalam bidang teknologi informasi itu, juga diimbangi pengembangan "soft skill" diantaranya kemampuan berkomunikasi, leadership, kemampuan presentasi dan sebagainya.
Selain itu, kata Wikan, kesuksesan juga ditentukan oleh integritas berupa kejujuran dan karakter yang kuat serta semangat juang.
"Adik-adik harus kreatif dan inovatif, karena hanya yang kreatif dan inovatif yang akan bisa tetap 'survive' dalam kondisi apapun. Beranilah berinovasi meskipun salah, daripada hanya diam," ucap Wikan yang juga youtuber itu.
Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali yang juga Ketua Panitia Pelepasan Daring Gabungan Kelas XII SMK Bali Global Se-Bali, Dr Dadang Hermawan mengklaim pelepasan tersebut merupakan peleapasan secara daring pertama di Bali untuk kelas XII SMK.
Dadang merinci 890 siswa yang dilepas itu yakni dari SMK TI Bali Global Denpasar sebanyak 429 orang, SMK TI Bali Global Singaraja (59), SMK TI Bali Global Badung (105), SMK TI Bali Global Jimbaran Badung (114), SMK TI Bali Global Karangasem (76), SMK TI Bali Global Klungkung (23) dan SMK Bali Global Abiansemal Badung/SMK Pandawa Abiansemal (84).
Baca juga: Undiksha siap bantu pemerintah untuk percepatan penanganan COVID-19
Dadang mengharapkan para siswa yang dilepas dapat menggunakan ilmu, keterampilan dan wawasan yang diperoleh selama ini untuk kepentingan pribadi, keluarga, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi Denpasar Prof Dr I Made Bandem menambahkan pelepasan secara daring itu menjadi suatu kewajaran yang harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh tidak saja bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga nusa dan bangsa," ucapnya.
SMK TI Bali Global, menurut dia, memang sengaja didesain sebagai lembaga pendidikan untuk pengembangan teknologi informasi yang berkelas nasional dan internasional.
Baca juga: World Heritage Day 2020 diperingati secara daring/online
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Made Sutarjana juga berpandangan senada.
"Kami berharap SMK TI Bali Global semakin gemilang menghasilkan lulusan yang berkualitas dan lulusannya mengaplikasikan ilmu yang didapat, serta membantu pemerintah dalam pembangunan daerah Bali," katanya.
Sutarjana mengatakan SMK TI Bali Global sudah memberikan kontribusi yang penting dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Bali dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
"Pembangunan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, tidak saja pemerintah, tetapi memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pendidikan dan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Ini Insya-Allah 890 calon orang hebat dan orang baik untuk Indonesia dan masa depan," kata Wikan saat menyampaikan sambutan secara virtual pada pelepasan secara daring siswa kelas XII SMK TI Bali Global se-Bali itu di Denpasar, Sabtu.
Pelepasan secara daring tersebut, tidak hanya diikuti oleh 890 lulusan SMK TI Bali Global se-Bali, tetapi juga Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan, Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi Denpasar Prof Dr I Made Bandem dan juga para pendiri, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Made Sutarjana, serta jajaran Kepala SMK TI Bali Global se-Bali.
Baca juga: 537 mahasiswa Universitas Udayana akan diwisuda secara daring
Dia mengharapkan pelepasan itu agar diartikan sebagai permulaan dari sebuah cita-cita dan proses selanjutnya dalam pembelajaran sepanjang hayat. Jangan sampai dimaknai sebagai satu capaian yang merupakan mendekati akhir dari proses belajar.
"Semakin kita belajar, kita harus semakin merasa perlu belajar dan belum pintar. Kalau kita sudah merasa belajar dan sudah merasa pintar, itu merupakan suatu kesesatan dalam belajar," ucapnya.
Mantan Dekan Sekolah Vokasi UGM itupun berpesan agar lulusan SMK TI Bali Global yang dilepas dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun bekerja profesional sesuai kompetensi "Adik-adik harus berani menyatakan aku bisa apa, aku mampu apa," ujarnya.
Baca juga: Telkomsel hadirkan solusi "perkuliahan online" di wilayah Bali dan Nusra
Wikan mengingatkan bahwa industri atau dunia kerja tidak membutuhkan orang yang sudah belajar apa atau istilahnya hanya mengandalkan ijazah.
Yang tidak kalah penting, Dirjen mengharapkan agar dengan "hard skill" yang dimiliki dalam bidang teknologi informasi itu, juga diimbangi pengembangan "soft skill" diantaranya kemampuan berkomunikasi, leadership, kemampuan presentasi dan sebagainya.
Selain itu, kata Wikan, kesuksesan juga ditentukan oleh integritas berupa kejujuran dan karakter yang kuat serta semangat juang.
"Adik-adik harus kreatif dan inovatif, karena hanya yang kreatif dan inovatif yang akan bisa tetap 'survive' dalam kondisi apapun. Beranilah berinovasi meskipun salah, daripada hanya diam," ucap Wikan yang juga youtuber itu.
Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali yang juga Ketua Panitia Pelepasan Daring Gabungan Kelas XII SMK Bali Global Se-Bali, Dr Dadang Hermawan mengklaim pelepasan tersebut merupakan peleapasan secara daring pertama di Bali untuk kelas XII SMK.
Dadang merinci 890 siswa yang dilepas itu yakni dari SMK TI Bali Global Denpasar sebanyak 429 orang, SMK TI Bali Global Singaraja (59), SMK TI Bali Global Badung (105), SMK TI Bali Global Jimbaran Badung (114), SMK TI Bali Global Karangasem (76), SMK TI Bali Global Klungkung (23) dan SMK Bali Global Abiansemal Badung/SMK Pandawa Abiansemal (84).
Baca juga: Undiksha siap bantu pemerintah untuk percepatan penanganan COVID-19
Dadang mengharapkan para siswa yang dilepas dapat menggunakan ilmu, keterampilan dan wawasan yang diperoleh selama ini untuk kepentingan pribadi, keluarga, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi Denpasar Prof Dr I Made Bandem menambahkan pelepasan secara daring itu menjadi suatu kewajaran yang harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh tidak saja bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga nusa dan bangsa," ucapnya.
SMK TI Bali Global, menurut dia, memang sengaja didesain sebagai lembaga pendidikan untuk pengembangan teknologi informasi yang berkelas nasional dan internasional.
Baca juga: World Heritage Day 2020 diperingati secara daring/online
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Made Sutarjana juga berpandangan senada.
"Kami berharap SMK TI Bali Global semakin gemilang menghasilkan lulusan yang berkualitas dan lulusannya mengaplikasikan ilmu yang didapat, serta membantu pemerintah dalam pembangunan daerah Bali," katanya.
Sutarjana mengatakan SMK TI Bali Global sudah memberikan kontribusi yang penting dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat Bali dan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
"Pembangunan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, tidak saja pemerintah, tetapi memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pendidikan dan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020