Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bersinergi dengan dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) provinsi setempat memberikan bantuan beras sebanyak 410,9 ton dan 90 ribu masker kain untuk kader PKK hingga tingkat desa dan kelurahan serta 6.436 perajin di Pulau Dewata.
"Dengan bantuan beras ini saya berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang paling mendasar bagi masyarakat utamanya bagi kader PKK desa/kelurahan dan perajin di desa, dalam masa pandemi COVID-19 ini," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat menyerahkan simbolis bantuan beras dan masker kepada Tim Penggerak PPK dan Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali di Rumah Jabatan Gubernur, Jayasabha, Denpasar, Sabtu.
Sedangkan bantuan masker, lanjut dia, dimaksudkan guna mendukung instruksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk wajib menggunakan masker, sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Putri Koster: rias pengantin Bali jangan kebablasan
Putri Koster yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali menambahkan, bantuan beras dan masker yang diserahkan tersebut berasal dari "refocusing" anggaran Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan Dekranasda Provinsi Bali dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
"Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya, mulai dari upaya percepatan penanggulangan COVID-19 itu sendiri, sampai dengan menyiapkan skema penanganan dampak ekonomi dengan meluncurkan beberapa stimulus ekonomi. Namun harus kita pahami bahwa dalam menghadapi permasalahan besar ini pemerintah harus mendapat dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.
Oleh karena itulah, maka, Tim Penggerak PKK Provinsi yang merupakan mitra pemerintah yang memiliki jejaring sampai ke unit terkecil masyarakat yaitu keluarga bersama-sama dengan Dekranasda yang merupakan organisasi yang memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan usahanya ikut mengambil peran mendukung program pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Bali.
Alokasi bantuan beras yang diberikan untuk setiap kabupaten/kota bervariasi, yakni Kabupaten Jembrana mendapatkan alokasi sebanyak 32,85 ton, Kabupaten Tabanan mendapatkan alokasi sebanyak 59,05 ton dan Kabupaten Badung mendapatkan alokasi sebanyak 37,2 ton.
Kemudian Kabupaten Gianyar mendapatkan alokasi sebanyak 54,35 ton, Kabupaten Klungkung mendapatkan alokasi sebanyak 28,15 ton, dan Kabupaten Bangli mendapatkan alokasi sebanyak 50,2 ton.
Kabupaten Karangasem mendapatkan alokasi sebanyak 34,75 ton, Kabupaten Buleleng mendapatkan alokasi sebanyak 81,8 ton, dan Kota Denpasar mendapatkan alokasi sebanyak 32,55 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 15,05 ton dan DEKRANASDA Provinsi Bali sebanyak 17,5 ton.
"Untuk bantuan Masker berjumlah 90.000 buah itu, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan 10.000 masker dari Dekranasda Provinsi Bali," kata istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Putri Koster: Atasi KDRT perlu pendekatan hukum-budaya
Bantuan yang diserahkan secara simbolis tersebut kepada para Ketua TP PKK/Dekranasda Kabupaten/Kota, untuk selanjutnya secara berjenjang dilanjutkan penyerahannya kepada Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK Desa/Kelurahan dan terakhir diserahkan kepada para Kader PKK Desa/Kelurahan dan perajin di desa sebagai sasaran penerima bantuan.
Mengingat jumlah bantuan yang cukup besar dengan menyasar pada 716 desa/kelurahan di Bali, maka pendistribusian bantuan dilakukan secara bertahap.
Dalam kesempatan tersebut, Putri Koster juga berpesan agar Ketua TP PKK Kabupaten/Kota, agar tetap mendorong para kader PKK untuk terus bersemangat melaksanakan tugas dan fungsinya melaksanakan sosialisasi 10 Program Pokok PKK dalam masa pendemi COVID-19 ini.
"Terutama program-program yang relevan mendukung penanggulangan dampak COVID-19, seperti halnya kegiatan HATINYA PKK, UP2K dan lain sebagainya dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Sedangkan kepada Ketua Dekranasda kabupaten/kota, Putri Koster meminta agar mereka terus memotivasi para perajin untuk dapat tetap berkarya dan bekerja di rumah dengan situasi yang seperti ini .
"Perajin supaya tidak hentinya berinovasi, berkreativitas dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan produknya sehingga perajin tetap bisa mendapat penghasilan," kata wanita yang juga seniman multitalenta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Dengan bantuan beras ini saya berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang paling mendasar bagi masyarakat utamanya bagi kader PKK desa/kelurahan dan perajin di desa, dalam masa pandemi COVID-19 ini," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster saat menyerahkan simbolis bantuan beras dan masker kepada Tim Penggerak PPK dan Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali di Rumah Jabatan Gubernur, Jayasabha, Denpasar, Sabtu.
Sedangkan bantuan masker, lanjut dia, dimaksudkan guna mendukung instruksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk wajib menggunakan masker, sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Putri Koster: rias pengantin Bali jangan kebablasan
Putri Koster yang juga Ketua Dekranasda Provinsi Bali menambahkan, bantuan beras dan masker yang diserahkan tersebut berasal dari "refocusing" anggaran Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan Dekranasda Provinsi Bali dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
"Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan berbagai upaya, mulai dari upaya percepatan penanggulangan COVID-19 itu sendiri, sampai dengan menyiapkan skema penanganan dampak ekonomi dengan meluncurkan beberapa stimulus ekonomi. Namun harus kita pahami bahwa dalam menghadapi permasalahan besar ini pemerintah harus mendapat dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.
Oleh karena itulah, maka, Tim Penggerak PKK Provinsi yang merupakan mitra pemerintah yang memiliki jejaring sampai ke unit terkecil masyarakat yaitu keluarga bersama-sama dengan Dekranasda yang merupakan organisasi yang memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan usahanya ikut mengambil peran mendukung program pemerintah dalam penanganan COVID-19 di Provinsi Bali.
Alokasi bantuan beras yang diberikan untuk setiap kabupaten/kota bervariasi, yakni Kabupaten Jembrana mendapatkan alokasi sebanyak 32,85 ton, Kabupaten Tabanan mendapatkan alokasi sebanyak 59,05 ton dan Kabupaten Badung mendapatkan alokasi sebanyak 37,2 ton.
Kemudian Kabupaten Gianyar mendapatkan alokasi sebanyak 54,35 ton, Kabupaten Klungkung mendapatkan alokasi sebanyak 28,15 ton, dan Kabupaten Bangli mendapatkan alokasi sebanyak 50,2 ton.
Kabupaten Karangasem mendapatkan alokasi sebanyak 34,75 ton, Kabupaten Buleleng mendapatkan alokasi sebanyak 81,8 ton, dan Kota Denpasar mendapatkan alokasi sebanyak 32,55 ton yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 15,05 ton dan DEKRANASDA Provinsi Bali sebanyak 17,5 ton.
"Untuk bantuan Masker berjumlah 90.000 buah itu, masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan 10.000 masker dari Dekranasda Provinsi Bali," kata istri Gubernur Bali itu.
Baca juga: Putri Koster: Atasi KDRT perlu pendekatan hukum-budaya
Bantuan yang diserahkan secara simbolis tersebut kepada para Ketua TP PKK/Dekranasda Kabupaten/Kota, untuk selanjutnya secara berjenjang dilanjutkan penyerahannya kepada Ketua TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK Desa/Kelurahan dan terakhir diserahkan kepada para Kader PKK Desa/Kelurahan dan perajin di desa sebagai sasaran penerima bantuan.
Mengingat jumlah bantuan yang cukup besar dengan menyasar pada 716 desa/kelurahan di Bali, maka pendistribusian bantuan dilakukan secara bertahap.
Dalam kesempatan tersebut, Putri Koster juga berpesan agar Ketua TP PKK Kabupaten/Kota, agar tetap mendorong para kader PKK untuk terus bersemangat melaksanakan tugas dan fungsinya melaksanakan sosialisasi 10 Program Pokok PKK dalam masa pendemi COVID-19 ini.
"Terutama program-program yang relevan mendukung penanggulangan dampak COVID-19, seperti halnya kegiatan HATINYA PKK, UP2K dan lain sebagainya dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Sedangkan kepada Ketua Dekranasda kabupaten/kota, Putri Koster meminta agar mereka terus memotivasi para perajin untuk dapat tetap berkarya dan bekerja di rumah dengan situasi yang seperti ini .
"Perajin supaya tidak hentinya berinovasi, berkreativitas dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan produknya sehingga perajin tetap bisa mendapat penghasilan," kata wanita yang juga seniman multitalenta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020