Pasien positif COVID-19 yang sembuh di Buleleng terus bertambah menjadi 33 dari 60 orang yang positif, sedangkan tambahan kasus baru tidak ada alias 0 kasus.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Jumat, menjelaskan pasien yang dinyatakan sembuh pada Kamis (21/5) adalah seorang pasien yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Pasien dengan kode PDP 27 ini merupakan seorang pedagang di Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. "Jadi yang sembuh ada satu, yaitu PDP 27, sehingga keseluruhan berjumlah 33 orang. Untuk penambahan pasien positif COVID-19 juga tidak ada," ujar Suyasa.
Baca juga: Status karantina Desa Bondalem Bali berakhir
Gede Suyasa mengatakan secara menyeluruh terkait dengan percepatan penanganan COVID-19 di Buleleng dari hari ke hari sudah semakin membaik. Salah satunya, yakni dalam upaya memperkecil peluang terjadinya transmisi lokal dan isolasi desa yang dilakukan terhadap salah satu desa di Buleleng beberapa waktu lalu.
Hal tersebut membuktikan penanganan yang semakin baik. "Itulah beberapa variabel kenapa kita harus membangun optimisme dan semangat untuk bisa menghadapi COVID-19 ini," katanya.
Untuk perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara kumulatif 60 orang, dengan rincian, pasien yang dirawat di Buleleng 13 orang dan dinyatakan sembuh 33 orang. Jumlah PDP yang negatif enam orang, sedangkan pasien terkonfirmasi yang dirawat di luar Buleleng enam orang, dan lima orang pasien terkonfirmasi dirujuk ke Denpasar.
Suyasa mengakui kendati tingkat kesembuhan pasien di Buleleng mencapai 64 persen, ada beberapa pasien yang menjalani perawatan lebih dari 20 hari, sejak akhir April lalu. Mereka adalah PDP 21, PDP 26, PDP 32, PDP 34 dan PDP 37.
Baca juga: Di Buleleng, tes swab pertama 187 pekerja migran dinyatakan negatif
Khusus PDP 21, sambung Suyasa, merupakan anak dari PDP 18 (pedagang di pasar Bondalem yang telah sembuh). PDP 21 ini sudah dirawat sejak 29 April. Saat ini, PDP 21 telah menjalani swab hingga 10 kali, namun hasilnya selalu berubah-ubah.
Suyasa tetap optimistis penanangan pasien COVID-19 di Buleleng bisa tuntas hingga 30 Mei 2020, karena bila mengikuti ketetapan Bupati Buleleng dalam Status Tanggap Darurat yang dilakukan pada 30 April-30 Mei 2020, merupakan perpanjangan kedua.
Suyasa menyebut, saat ini pasien yang menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas dan RSUP Sanglah memang didominasi oleh kasus transmisi lokal yang terjadi di Desa Bondalem. Dari 32 pasien asal Bondalem, yang kini masih menjalani perawatan 10 pasien.
"Dari 10 pasien itu, yang berprofesi sebagai pedagang dua orang pasien dan delapan orang pasien lainnya non-pedagang. Sisanya, tiga orang pasien berasal dari luar Bondalem. Persoalan pekerja migran Indonesia (PMI) juga sudah ditangani, para PMI kian disiplin menjalani karantina, sehingga ini yang membuat kami optimistis bisa diselesaikan hingga akhir Mei," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Jumat, menjelaskan pasien yang dinyatakan sembuh pada Kamis (21/5) adalah seorang pasien yang dirawat di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.
Pasien dengan kode PDP 27 ini merupakan seorang pedagang di Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. "Jadi yang sembuh ada satu, yaitu PDP 27, sehingga keseluruhan berjumlah 33 orang. Untuk penambahan pasien positif COVID-19 juga tidak ada," ujar Suyasa.
Baca juga: Status karantina Desa Bondalem Bali berakhir
Gede Suyasa mengatakan secara menyeluruh terkait dengan percepatan penanganan COVID-19 di Buleleng dari hari ke hari sudah semakin membaik. Salah satunya, yakni dalam upaya memperkecil peluang terjadinya transmisi lokal dan isolasi desa yang dilakukan terhadap salah satu desa di Buleleng beberapa waktu lalu.
Hal tersebut membuktikan penanganan yang semakin baik. "Itulah beberapa variabel kenapa kita harus membangun optimisme dan semangat untuk bisa menghadapi COVID-19 ini," katanya.
Untuk perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara kumulatif 60 orang, dengan rincian, pasien yang dirawat di Buleleng 13 orang dan dinyatakan sembuh 33 orang. Jumlah PDP yang negatif enam orang, sedangkan pasien terkonfirmasi yang dirawat di luar Buleleng enam orang, dan lima orang pasien terkonfirmasi dirujuk ke Denpasar.
Suyasa mengakui kendati tingkat kesembuhan pasien di Buleleng mencapai 64 persen, ada beberapa pasien yang menjalani perawatan lebih dari 20 hari, sejak akhir April lalu. Mereka adalah PDP 21, PDP 26, PDP 32, PDP 34 dan PDP 37.
Baca juga: Di Buleleng, tes swab pertama 187 pekerja migran dinyatakan negatif
Khusus PDP 21, sambung Suyasa, merupakan anak dari PDP 18 (pedagang di pasar Bondalem yang telah sembuh). PDP 21 ini sudah dirawat sejak 29 April. Saat ini, PDP 21 telah menjalani swab hingga 10 kali, namun hasilnya selalu berubah-ubah.
Suyasa tetap optimistis penanangan pasien COVID-19 di Buleleng bisa tuntas hingga 30 Mei 2020, karena bila mengikuti ketetapan Bupati Buleleng dalam Status Tanggap Darurat yang dilakukan pada 30 April-30 Mei 2020, merupakan perpanjangan kedua.
Suyasa menyebut, saat ini pasien yang menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas dan RSUP Sanglah memang didominasi oleh kasus transmisi lokal yang terjadi di Desa Bondalem. Dari 32 pasien asal Bondalem, yang kini masih menjalani perawatan 10 pasien.
"Dari 10 pasien itu, yang berprofesi sebagai pedagang dua orang pasien dan delapan orang pasien lainnya non-pedagang. Sisanya, tiga orang pasien berasal dari luar Bondalem. Persoalan pekerja migran Indonesia (PMI) juga sudah ditangani, para PMI kian disiplin menjalani karantina, sehingga ini yang membuat kami optimistis bisa diselesaikan hingga akhir Mei," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020