Motivator Merry Riana mengajak masyarakat untuk menghadapi COVID-19 dengan "PHK" yaitu pikiran, hati dan kelakuan yang baik sehingga bisa melewati masa pandemi dengan hasil yang baik.
"Pikiran, hati, dan kelakuan harus dijaga. Dengan pikiran, hati, dan kelakuan yang positif maka hidup akan menjadi positif," kata Merry dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Senin.
Merry mengatakan apa yang dipikirkan bisa menjadi kenyataan. Bila berpikir hal-hal yang baik maka yang terjadi adalah hal-hal yang baik, begitu pula bila yang dipikirkan adalah hal-hal buruk maka bisa jadi yang terjadi adalah hal-hal buruk.
Karena itu, Merry mengajak untuk optimis dalam melihat apa pun yang terjadi. Bila tidak ingin memikirkan hal-hal yang mengkhawatirkan, maka jangan dekati sumber-sumber kekhawatiran.
"Kalau ada tontonan yang membuat khawatir, kita punya pilihan untuk mematikan televisi. Hidup memang tidak seindah yang dipikirkan, tetapi hidup juga tidak seburuk yang kita pikirkan," tuturnya.
Hati yang gembira dan penuh suka cita juga perlu dikembangkan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Merry menceritakan salah satu sahabatnya, Tung Desem Waringin yang juga sempat divonis COVID-19.
"Dengan hati yang gembira dan optimis, lebih cepat sembuh. Bersyukur seringkali menjadi hal yang sederhana, tetapi sering terlupakan," katanya.
Kelakuan atau tindakan juga merupakan hal yang penting. Seseorang selalu dihadapkan pada dua pilihan, diam saja dengan mengeluh saja atau mencari jalan untuk berusaha.
"Saya melihat banyak orang berhasil move on dari mengeluh kemudian menjadi orang kreatif yang mencari cara dengan menggunakan sumber daya yang ada. Di masa pandemi ini, banyak ibu rumah tangga yang memiliki usaha dari rumah," tuturnya.
Merry mengatakan hidup penuh dengan perjuangan yang harus dimenangkan, tantangan yang harus dihadapi, dan anugerah yang harus disyukuri.
"Apa yang dilakukan hari ini, penting untuk masa depan anda. Jangan biarkan diri anda terpuruk, tetapi harus bangkit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Pikiran, hati, dan kelakuan harus dijaga. Dengan pikiran, hati, dan kelakuan yang positif maka hidup akan menjadi positif," kata Merry dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Senin.
Merry mengatakan apa yang dipikirkan bisa menjadi kenyataan. Bila berpikir hal-hal yang baik maka yang terjadi adalah hal-hal yang baik, begitu pula bila yang dipikirkan adalah hal-hal buruk maka bisa jadi yang terjadi adalah hal-hal buruk.
Karena itu, Merry mengajak untuk optimis dalam melihat apa pun yang terjadi. Bila tidak ingin memikirkan hal-hal yang mengkhawatirkan, maka jangan dekati sumber-sumber kekhawatiran.
"Kalau ada tontonan yang membuat khawatir, kita punya pilihan untuk mematikan televisi. Hidup memang tidak seindah yang dipikirkan, tetapi hidup juga tidak seburuk yang kita pikirkan," tuturnya.
Hati yang gembira dan penuh suka cita juga perlu dikembangkan dalam menghadapi pandemi COVID-19. Merry menceritakan salah satu sahabatnya, Tung Desem Waringin yang juga sempat divonis COVID-19.
"Dengan hati yang gembira dan optimis, lebih cepat sembuh. Bersyukur seringkali menjadi hal yang sederhana, tetapi sering terlupakan," katanya.
Kelakuan atau tindakan juga merupakan hal yang penting. Seseorang selalu dihadapkan pada dua pilihan, diam saja dengan mengeluh saja atau mencari jalan untuk berusaha.
"Saya melihat banyak orang berhasil move on dari mengeluh kemudian menjadi orang kreatif yang mencari cara dengan menggunakan sumber daya yang ada. Di masa pandemi ini, banyak ibu rumah tangga yang memiliki usaha dari rumah," tuturnya.
Merry mengatakan hidup penuh dengan perjuangan yang harus dimenangkan, tantangan yang harus dihadapi, dan anugerah yang harus disyukuri.
"Apa yang dilakukan hari ini, penting untuk masa depan anda. Jangan biarkan diri anda terpuruk, tetapi harus bangkit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020